Sinopsis Ashoka Samrat episode 272 by Meysha
Lestari. Kichak menjemput Vaid Ji sambil berkata, "aku tidak akan suka
jika ada orang yang memperlakukan vaid ji seperti ini. Dia adalah kunci masuk
kita. Jaga dia baik-baik..." Kichak menatap vaid Ji dan bertanya, "aku dengar
kau sangat bersimoati pada Ashoka. Apa yang ada padanya yang membuat rakyat,
yang tidak pernah berpikir untuk memberontak padaku sekarang berdiri
menentangku? Katakan padaku!"
Vaid Ji memberitahu Kichak kalau saat ini Ashoka terluka dan
kehilangan banyak darah. Kichak menenangkan Vaid Ji, "jangan takut. AKu tahu kau
melindungi musuhku. Aku bisa menghukum mati dirimu karena ini. Namun begitu aku
tak akan melakukan itu. Kau sedang mengambil sesuatu untuk mengobati Ashoka. AKu
ingin kau memberinya racun." Vaid ji terkejut. Kichak melanjutkan, "aku telah
menentukan takdirmu. Sekarang Ashoka akan mati di tanganmu saja."
Vaid ji meminta agar Kichak tidak memintanya melakukan itu,
"aku selalu merawat orang, lalu bagaimana aku bisa membunuh Ashoka?" Amadhya
tdiak ingin kehilangan kesempatan dengan mempercayai vaid Ji yang lemah itu.
Agnibahu menyarankan agar mereka berteman dengan Ashoka seperti yang di lakukan
Kaurvaki. Kichak menyukai ide itu, "siapa di sini yang tidak akan di curigai?"
Adik perempuan Kicha maju, "aku bisa melakukan itu untukmu kemenanganmu!"
Kashi telah menyiapkan Kaurvaki. Kaurvaki menangis sedih. Nayak
dan Agnibahu melihat semua itu. Nayak menunduk karena merasa buruk untuk
Kaurvaki. Sementara Agnibahu berkomentar bahwa jiwa lelakinya terbangun setelah
melihat Kaurvaki. Agnibahu memuji Kashi, "kau melakukan pekerjaan yang
menakjubkan!"
Dharma sedang mengobati Ashoka. Dia menambahkanminyak ke diya
untuk menerangi Ashok, "vaid ji akan datang dengan bunga tak lama lagi." Chary
Devrat merasa sesuatu telah terjadi, "dia seharusnya sudah datang
sekarang..."
Kichak berkata, "racun ini tidak memiliki warna an aroma.
Ashoka sangat lemah sehinga satu tetes saja akan melakukannya keajaiban." Kichak
meneteskan racun itu di atas kelopak bunga. Amadhya berkat akalau racun itu
bahkan tidak bsia membuat bunga menjadi busuk, "bagaimana dia akan membunuh
Ashoka?" Kichak bertepuk tangan, seorang pelayan datang. Kichak mengulurkan
bunga itu pada pelayan lalu menyuruhnya menyentuh embun di kelopak bunga dan
mencicipinya, "rasakan dan katakan padaku bagaimana rasanya.." Pelayan itu
melakukan apa yang di katakan kichak. Begitu dia mencicipin embun itu dia
langsung mati. Kichak tertawa penuh kemenangan, "sekarang tak seorangpun akan
menyelamatkan Ashoka." Vaid ji terlihat tegang. Kichak menuangkan racun ke
seluruh kelopak bunga dan memberi isyarat pada vaid ji untuk pergi. vaid ji
menurut.
Dharma berkata pada Ashoka., "tak akan terjadi apapun padamu.
Semua ini akan segera berlalu. kau akan kembali berada di Patliputra bersama
keluargamu. Kau akan aman di sana. Kau sangat pemberani karena itu kau mempunyai
banyak musuh. Mereka takut padamu karena kau berjalan di jalan dharma, keadilan
dan kehormatan orang lain." DHarma dengan penuh kasih mencium kening Ashoka.
Achaty Devrat menatap semua itu dengan penuh rasa haru.
Helena bermimpi Siamak mendapatkan mahkota dan menjadiraja baru
di Patliputra, "ayahmu pasti sangat bangga padamu hari ini karena ka telah
menjadi penerus Magadha." Tapi tiba-tiba Helena kaget saat melihat Ashoka.
Mimpinya berantakan.