Sinopsis Ashoka Samrat episode 271 by Meysha
lestari. Dharma masuk kedalam kamar di aman Ashoka terbaring. Acharya
Devrat meminta semua orang agar pergi. Tabib berkata kalau kedatangan Dharma
memberi harapan pada Ashoka, "lukanya sangat dalam. Tubuhnya menjadi mati rasa."
Dalam tidurnya Ashoka menggumankan nama Dharma, "ma...!" Dewi
Dharma teringat pada Ashoka mendengar panggilan itu. Tabib berkomentar bahwa
hanya satu sentuhan saja, Dharma telah menyebarkan asa kehidupan dalam diri
Ashoka. Dharma mengambil diya dan menatap wajah Ashoka yang terbaring tak
berdaya. Dharma terkejut, diya di tanganya terjatuh dan tubuhnya terhuyun.
Achary Devrat cepat-cepat mendukungnya. DHarma menaggis histeris sambil
menguncang-guncang tubuh Ashoka, "bagaimana ini bisa terjadi? Bangun, nak!"
Ashoka kembali menggumankan nama Dharma.
Charumitra ingin Bindu mengumumkan SHushim sebagai penerusnya,
"kita harus memastikan bahwa Samrat tidak akan menjadi hambatan untukmu. AKu tak
keberatan untuk menyingkirkan dia agar kau bisa duduk di tahta." Shushim berkata
kalau hal seperti itu tidak akan mudah, "bicara memang mudah, tapi
melaksanakannya itu susah." Charu mengangguk mengerti, "seorang istri boleh
gagal dalam peperangan, tapi seorang ibu tidak! Kau akan sembunyi di tempat ini
saja hingga waktunya Samrat mengumumkan dirimu sebagai penerusnya. Tak boleh ada
yang mengetahui kalau kau ada di sini, di Patliputra. Bukan di Taskhila!"
Dharma terus meminta agar Ashoka bangun, "Ashok...bagaimana ini
semua bisa terjadi, nak?" Tabib kaget mengetahui Dharma mengenali Ashoka. Dharma
memberitahu tabib kalau dia adalah anaknya. Tabib dan Achary Devrat terkejut.
Devrat berkata, "Ashoka bukan hanya putramu, tapi juga putra seluruh wanita di
Taskhila. Aku memberitahu namanya ketika aku bertemu dengannya. Mengapa aku
harus mengatakan namanya pada orang-orang? Orang menyebut namanya Ashoka dengan
sendirinya. Karena namanya hidup di hati semua orang, baik tuhan dataupun
iblis."
Dharma berkat akalau dia tidak akan membiarkan apapun terjadi
pada Ashoka, "dia putra ibu pertiwi, AKu akan melakukan apapun untuk
menyelamatkannya. AKu di sini sekarang, nak. AKu tidak akan membiarkan apapun
terjadi padamu." Dharma ingin menghentikan racun dari menyebar ke sekujur tubuh
Ashoka. Dia menjelaskan tentang sejenis bunga yang dia butuhkan pada tabib.
Tabib tahu di mana harus mencari bunga itu dan segera pergi dari sana. Seorang
prajurit mendengar pembicaraan mereka.