Sinopsis Ashoka Samrat Mahaepisode 270 bag 6 by
Kusuma
Rasmana. Perempuan yang ternyata Rani Dharma itu
kaget dan bertanya mengapa pertapa itu menolak pemberian prasad di
kuil.
Acharya itu berkata," Aku berharap Tuhan mendengarkan doaku hari ini. Apa artinya anugrah prasad itu bila hal tersebut tidak terjadi? Aku ingin membuktikan keberadaan-Nya hari ini!".
Acharya itu berkata," Aku berharap Tuhan mendengarkan doaku hari ini. Apa artinya anugrah prasad itu bila hal tersebut tidak terjadi? Aku ingin membuktikan keberadaan-Nya hari ini!".
Rani Dharma menjawab,"Dia bisa tuan rasakan dari hati, percayalah kepada Tuhan, Dia akan menunjukkan jalan kepada tuan".
Namun Acharya Dewaratha yang hatinya lelah, menjawab, "Bagaimana bisa demikian? Dia telah menempatkan hidup seorang anak 15 tahun dalam bahaya. Padahal remaja itu telah membantu orang-orang bangkit melawan kejahatan".
Dharma menanyakan tentang anak yang dimaksud Acharya. Acharya pun menjelaskan tentang anak remaja yang berani memberontak melawan kekejaman Kichaka. Namun hari ini
dia tengah terbaring sekarat.
"Tabib yang berusaha mengobati memberikan harapan kepada kami. Dia mengatakan tentang seorang perempuan yang dapat menyembuhkan orang sudah sekarat. Jika aku tidak bisa mendatangkan perempuan yang dimaksud, maka semuanya akan berakhir", kata Acharya dengan pasrah.
Dharma akhirnya mengakui dan menjelaskan bahwa perempuan yang dimaksud tabib adalah dirinya. Acharya kaget mendengarnya, matanya berbinar dengan rasa terima kasih, dia lalu menyembah ke arah Lingga Shiwa. Acharya yang gembira menengadahkan tangan menerima prasad dari Rani Dharma dan mereka segera meninggalkan kuil itu.
Sementara itu di Pattaliputra, masih di ruang pribadi ratu
Charumitra.
Cahrumitra bertanya, "Apa kau yakin tentang itu? Apakah kau sudah melihat dia?". Sushima dengan marah menjawab, "siapa yang ibu percaya kalau bukan aku? Kau selalu menganggap aku bodoh. Aku yakin Ashoka masih hidup! lebih baik ibu terima kenyataan itu!".
Charumitra jatuh terduduk lemas, "Tidak Sushima, itu tidak boleh terjadi, kita harus melakukan sesuatu, bagaimana kalau dia benar masih hidup dan kembali kemari?"
Sushima menjawab, "Kalah bukan pilihan kita, kita masih beruntung bisa mengetahui kebenaran ini lebih awal, kita masih punya waktu dan kesempatan untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Ibu harus meyakinkan ayah dan buat dia mengerti bahwa dia harus segera mengumumkan aku sebagai pewaris tahta. Dan pastikan itu terjadi sebelum ayah mengetahui kalau Ashoka masih hidup". Kata Sushima berusaha meyakinkan ibunya untuk segera bertindak.
Sementara itu di biara Wiswawidyalaya, seorang prajurit suruhan
Kichaka yang berpakaian seperti warga kebanyakan, bergabung dengan para warga
kota yang larut dalam doa bagi kesembuhan Ashoka. Tanpa menarik perhatian dia
ikut bergabung sambil
memperhatikan orang-orang yang mengelilingi Ashoka yang terbaring lemah.
Beberapa saat kemudian perhatian para hadirin tersita oleh kedatangan Rani Dharma bersama Acharya Dewaratha, orang-orang pun menyambutnya dengan harapan besar.
CUPILKAN: Semua orang di ruangan itu pergi atas permintaan
Acharya ketika Dharma datang dan mulai mengobati Ashoka yang belum dikenalinya.
Suara Ashoka yang mengigau memanggil "Ibu" membuat Dharma kaget karena merasa
akrab dengan suara itu. Dia bertambah sok hingga menjatuhkan diya yang dibawanya
setelah mengetahui itu adalah Ashoka, anaknya. Dharma menangis, "bangunlah,
Ashoka, putraku". Tabib heran mengetahui Dharma mengenal nama anak itu. Tabib
dan Acharya Dewaratha bertambah kaget saat Dharma menjekaskan bahwa Ashoka
adalah putranya. SInopsis Ashoka Samrat episode 271