Sinopsis Ashoka Samrat episode 376 bag 2 by Kusuma
Rasmana. Dikoridor istana, Ashoka melangkah bergegas menyusuri koridor
itu, dia melihat Anandini yang sedang melangkah membawa persembahan bersama dua
pelayan. Anindini berkata, "Aku telah meminta Mannat (janji atau sumpah) bagi
Ashoka, Aku mempersembahkan Prasad (persembahan) ini kepada Tuhan jika Ashoka
bebas dari kesalahan".
Ashoka yang akan melintasi koridor itu mencoba menghindar ke arah yang berbeda namun dia malah bertabrakan dengan Kaurwaki. Kaurwaki jatuh dalam pelukan Ashoka dan keduanya saling menatap lama.
Dengan tetap menahan tubuh Kaurwaki, Ashoka berkata, "Aku harus mengatakan sesuatu kepadamu". Mereka lalu berdiri terpisah. Ashoka menyarankannya, "Lain kali, Kau harus lebih berhati-hati atau Kau akan jatuh jika kehilangan fokusmu".
Ashoka yang akan melintasi koridor itu mencoba menghindar ke arah yang berbeda namun dia malah bertabrakan dengan Kaurwaki. Kaurwaki jatuh dalam pelukan Ashoka dan keduanya saling menatap lama.
Dengan tetap menahan tubuh Kaurwaki, Ashoka berkata, "Aku harus mengatakan sesuatu kepadamu". Mereka lalu berdiri terpisah. Ashoka menyarankannya, "Lain kali, Kau harus lebih berhati-hati atau Kau akan jatuh jika kehilangan fokusmu".
Kaurwaki menjawab, "Orang yang takut sesuatu yang bisa kehilangan fokus. Anda pikirkan saja tentang diri Anda".
Ashoka menanggapi, "Sepertinya Kau senang dengan pilihanmu sendiri (yang dimaksud adalah Sushima)".
Kaurwaki bertanya, "Tampaknya Kau kecewa dengan pilihanku?".
Ashoka akan pergi dari hadapan Kaurwaki, namun Anindini datang dan memanggilnya. Anandini berkata, "Aku membawa Prasad (sisa persembahan) untuk Anda".
Ashoka menerima prasad itu dari tangan Anandini.
Anandini berkata, "Aku ingin berbicara di tempat pribadi untuk berbicara lebih jauh". Ashoka baru akan menjawab, namun Acharya Radhagupta memanggil Ashoka saat itu sehingga dia pun pergi mengikuti langkah Acharya.
Anandini berkata kepada Kaurwaki, "Kau beruntung diselamatkan hari ini tapi Kau kehilangan kompetisi. Akulah yang memenangkan kompetisi memasak bagi para putri. Rani Dharma mengatakan begitu. Kita imbang sekarang namun Aku unggul dalam prilaku".
Kaurwaki menjawab, "Itu sudah jelas, Aku sudah melihat semuanya tapi Ashoka tidak akan jatuh dalam perangkap orang egois seperti kamu".
Kaurwaki tersenyum sinis dan segera pergi dari sana, membuat Anandini terdiam ditempatnya. Kaurwaki yang sedang menyusuri koridor memperlambat langkahnya. Ucapan Ashoka barusan seakan masih bergema di benaknya, "Kenapa aku merasa seperti Ashoka memperingatkanku tentang bahaya yang akan datang? Atau ia hanya mengatakan hal itu untuk kepentingannya? Apakah dia mengenaliku? Aku punya begitu banyak pertanyaan tapi tidak ada jawaban. Aku harus mendapatkan jawaban saya secepatnya", batin Kaurwaki resah namun dia kembali melangkah.
Di koridor belakang yang menuju ruang rahasia, Ashoka sedang melangkah bergegas bersama Acharya dan Nayaka. Ashoka berkata, "Gondana kehilangan tujuannya. Dia ingin membunuhku tapi gagal. Acharya, sekarang Nirankush satu-satunya media kita untuk mencapai Gondana. Kita harus berhati-hati". Ashoka melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada yang melihat mereka. Setelah memutar ukiran penghias dinding yang merupakan pembuka pintu ruang rahasia, mereka lalu masuk ke dalam tempat rahasia itu.
Di persembunyian Helena, Helena terkejut melihat kedatangan
Sushima ke pondok itu. "Sushima! Apa yang kaulakukan disini? Sangat berisiko
jika ada yang tahu tentang pertemuan kita. Rahasiaku yang harus disembunyikan
bisa akan terbongkar", kata Helena yang mengenakan jubah hitam panjang yang
merupakan busananya sebagai Gondana.
Sushima menjawab ketus, "Rahasia selalu banyak risiko. Aku tahu kau yang menambahkan racun dalam makanan. Kau mencoba untuk memamfaatkan sumpah Samrat demi tujuanmu!".
Helena menjawab, "Aku menerima tuduhanmu bahwa aku memang melakukannya. Namun Aku tidak ingat apapun tentang sumpah samrat. Ashoka telah menjarah harta kami, yang menyebabkan aku bereaksi marah, itu adalah kebodohanku. Namun Kau juga melakukan kesalahan yang sama. Percayalah kepadaku, Aku hanya ingin membunuh Ashoka. Aku sudah memikirkan dengan baik tapi ternyata aku membuat kesalahan. Aku jamin, ini tidak akan terjadi lagi. Ini bukan waktunya saling melawan diantara kita sendiri.
Yang paling penting sekarang, kita harus membebaskan Nirankush terlebih dulu. Sebelum dia berbicara kebenaran di depan Ashoka demi menyelamatkan dirinya sendiri".
Sushima manggut-manggut memikirkan saran Helena.
Di koridor dalam istana Magadha, Kaurwaki sedang menyusuri
koridor itu mencari Ashoka karena dia yakin Ashoka sebelumnya pergi ke tempat
itu. Dia melihat koridor itu tidak ada siapa pun, apalagi Ashoka. Mata Kaurwaki
menoleh kesana kemari, namun keberadaan Ashoka tidak tampak di sekitarnya.
Kaurwaki ingat, sebelumnya Ashoka dan Acharya yang bersamanya menghilang dan
muncul di tempat tersebut juga. Kaurwaki menemukan kain untuk alas Prasad yang
diberikan oleh Anindini kepada Ashoka sebelumnya. Kaurwaki pun semakin yakin
Ashoka baru saja lewat di tempat itu.
"Aku yakin ada jalan rahasia disini, tapi dimana?", batin Kaurwaki sambil melangkah pelan dan memeriksa sekeliling tempat itu. Tanpa disadarinya, Kaurwaki menempatkan tangannya pada ukiran dinding yang merupakan tuas pembuka jalan atau pintu ruang rahasia bila dia memutar ukiran dinding tersebut. Namun tepukan tangan seseorang di bahunya membuat Kaurwaki terkejut. Kaurwaki yang menoleh kaget karena orang itu adalah Rani Dharma yang menatapnya tajam.
"Bagaimana bisa aku menemukan kau di tempat yang tidak biasa sepanjang waktu? Mengapa Aku merasa kau menyembunyikan sesuatu dariku? Ashoka telah meragukan kedatanganmu dan Aku mulai percaya dengan keraguannya sekarang. Apakah kau menyukai Sushima? Katakan kebenaranmu hari ini. Apa yang kau sembunyikan?", tanya Dharma dengan nada tegas.
Kaurwaki menangis mendengar ucapan Dharma yang bernada curiga dan menyalahkannya. Dia langsung memeluk Dharma karena merasa bersalah, Dharma hanya membiarkan Kaurwaki meluapkan perasaannya dan memberi kenyamanan kepadanya.
"Tenanglah, Putri, mohon tenanglah", kata Dharma melepaskan pelukan Kaurwaki, dia membelai kedua pipi Kaurwaki dan menyeka air matanya. "Maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku tahu kau pasti dari keluarga baik-baik. Kenapa aku merasa bahwa ada sesuatu yang tidak aku sadari, sebuah kebenaran yang aku tidak bisa melihatnya? Mohon beritahu aku jika memang ada seperti itu", kata Dharma menghibur Kaurwaki yang terus menangis.
Kaurwaki menjawab, "Memang salahku bila Anda curiga, tapi percayalah. Saya sebenarnya ingin memberitahu Anda saat pertama kali bertemu Anda, bila seandainya saya bisa".
Dharma berkata, "Itu tidak masalah. Aku pasti punya solusi untuk masalahmu. Marilah ikut bersamaku". Dharma lalu mengajak Kaurwaki dengan menggandeng tangannya pergi dari koridor tersebut.
Malam hari, Sushima melangkah diam-diam di koridor istana yang
menuju ke ruang tahanan sambil menghindar dari pengawasan para prajurit yang
sedang berlalu lalang melakukan penjagaan atau meronda. Rupanya Sushima berusaha
merahasiakan apa yang sedang dilakukannya. Sushima berhasil melewati koridor itu
dan segera menuju ruangan tahanan khusus yang melewati tempat yang mungkin ruang
senjata yang penuh berbagai senjata yang disimpan di tempat itu. Sushima segera
berbelok melewati tempat itu sambil bersikap waspada kalau tindakannya ada yang
melihat. Dia mendengar teriakab seseorang yang mungkin tahanan yang sedang
menjalasi siksaan. Namun langkahnya terhenti, Sushim kaget karena di ruangan itu
dia menemukan Ashoka yang berdiri menompangkan tangannya sambil tersenyum sinis
sedang mengamatinya. Sushima menatap Ashoka yang berdiri memergoki tindakanya.
Ashoka juga menatap Sushima yang terdiam di tempatnya.
CUPLIKAN : Nirankush meloloskan diri dari ruang penjara lewat
jalan rahasia dan dia lari melewati di hutan. Ashoka mengikuti langkahnya secara
cermat dengan berkuda. Nirankush datang ke persembunyian Gondana. Ashoka
mengintip ke dalam gubuk, namun Ashoka tidak melihat wajah Gondana karena
Gondana mengenakan jubah panjang dan tudung yang menutupi kepalanya. Ashoka
terus mengamati ke dalam dengan saksama.