Sinopsis Ashoka Samrat episode 291 by Kusuma Rasmana

Sinopsis Ashoka Samrat  episode 291 by Kusuma Rasmana. Di arena latihan, di halaman istana Magadha, Pattaliputra, Ashoka sedang berlatih menombak sasaran yang berupa orang-orangan dari rumput kering dari atas kuda yang berderap. Dia sudah beberapa kali gagal dan luput dalam menombak sasaran. Saat dia akan mencoba lagi, Ashoka kaget karena Kaurwaki berdiri tepat didepan sasaran bidik tombaknya.

"Aku dengar kau sangat ahli dalam menggunakan senjata. Apakah yang aku dengar salah atau kau pernah gagal?", tanya Kaurwaki. Ashoka yang sedang terganggu pikirannya, sangat kesal melihatnya. "Minggir sekarang atau kau akan terluka!", kata Ashoka. Kaurwaki malah memanas-manasi Ashoka agar membidik sasaran dengan tombak.
"Konsentrasimu kacau karena seorang gadis? Apa yang akan dipikirkan orang-orang tentang kau? Coba pikirkan itu. Ini tentang kebanggaan Magadha sekarang!", kata Kaurwaki lagi. Ashoka pun mulai berderap dengan kudanya mengelilingi arena itu beberapa kali. Kemantapan hati Ashoka pulih kembali, dia melempar tombak ke arah sasaran dan kena secara sempurna kali ini tanpa melukai Kaurwaki. Kaurwaki senang melihat keberhasilan bidikan Ashoka.

"Masalahnya bukan pada senjata atau niatmu, namun ini adalah tentang konsentrasimu", kata Kaurwaki, sementara Ashoka turun dari kudanya dan mendekati Kaurwaki. Namun Ashoka mengeluh dan bicara bagaimana kalau ada halangan. Kaurwaki bertanya, "apakah kau fokus pada semua halangan atau pada cara menghilangkan halangan?". Ashoka diam menunggu. "Bila kau fokus pada yang terakhir (menghilangkan halangan) maka kau akan mencari pemecahan dengan segala cara", kata Kaurwaki. Ashoka menyimak kata-kata Kaurwaki dan mengerti bahwa dia harus melakukan untuk mewujudkan impian mempersatukan tanah India. Ashoka pergi dari arena itu untuk bertemu Acharya Radhagupta.

Dharma sedang melangkah di serambi ruang dalam. Dia mengetuk pintu kamar ruangan Bindushara. Di dalam, Bindushara berdiri dengan gelisah.
Di ruangan lain, Charumitra berkata kepada Sushima, "kemarahan Samrat akan reda. Kau harus membuat nama Ashoka jelek dan jahat di mata samrat". Namun belum sempat Sushima berkata apapun, Mahamatya datang ke ruangan itu. Dia melaporkan kepada Charumitra dan Sushima tentang pertemuan pribadi Ashoka yang baru saja terjadi.

Kilas balik menampilkan, di ruangan milik Chanakya, sudah berkumpul beberapa orang termasuk Radhagupta dan seorang pelayan yang bernama Iswari. Iswari berbicara kepada Ashoka tentang keraguan Rani Dharma mengenai kematian Acharya Chanakya. "Rani Dharma telah meminta Kasturi untuk mencari petunjuk tentang hal itu. Namun Kasturi menghilang sejak beberapa hari ini", kata Iswari. Ashoka berkata, "kita harus segera menemukan Kasturi dengan segala cara. Dia mungkin tahu sesuatu yang penting". Namun tanpa disadari mereka semua, salah seorang yang hadir di situ adalah pengkhianat suruhan Mahamatya. Dia menyimak pembicaraan itu dengan cermat dan penuh minat, kilas balik berakhir.

"Jadi Ashoka mulai mencari keberadaan Kasturi", kata Mahamatya. Namun Sushima meyakinkan dia bahwa mustahil ada orang lain bisa mengetahui keberadaan Kasturi.
Kilas balik lain ditampilkan, Charumitra yang berjalan berdampingan dengan Sushima berbicara tentang kematian Chanakya. Kasturi diam-diam mendengarkan dari belakang. Ketika Sushima tiba-tiba berbalik, dia pun bersembunyi dibalik pilar. Tak sengaja Kasturi menjatuhkan sesuatu sehingga Charumitra dan Sushima mengetahui ada seseorang yang bersembunyi dibalik tirai dan pilar dibelakangnya.

"Siapa di sana?", tanya Charumitra, namun tidak ada jawaban. Sushima berpura-pura di depan ibunya ada sesuatu yang jatuh karena angin. Dia sekuat tenaga mengayunkan belatinya ke arah tirai pilar. Ayunan itu melukai tangan Kasturi dan dia pun terkapar jatuh, kilas balik berakhir.

Sushima berkata, "jadi saat ini Kasturi adalah tamu (maksudnya tawanan) kita" . "Dia dikelilingi pengamanan begitu ketat sehingga tak seorang pun bisa mengendusnya atau tidak seorang pun bisa mengetahui apa yang kita lakukan melalui dia", kata Sushima lagi. Dalam kilas balik, Sushima masuk ke ruangan rahasia dan dia menggelandang Kasturi yang tangannya terikat ke dalam ruangan rahasia itu. Kasturi berteriak, "Jay Janani! (hidup ibu pertiwi) berkali-kali, namun Sushima tak peduli. Sushima lalu mengikat badan Kasturi ke pilar dan menyumpal mulutnya dengan kain yang diikatkan juga, kilas balik berakhir. Rajmata Helena yang tiba-tiba datang ke ruangan itu bersama Siamak, bertanya, "mengapa Kasturi tidak dibunuh saja?". Charumitra berkata, "Rajmata, karena malam itu adalah malam sebelum acara Abhiseka bagi Sushima. Itu sangat berbahaya buat kami bila melakukan sesuatu". Helena lalu minta mereka menyelesaikan pekerjaan itu sekarang. "Jangan sampai Ashoka mengetahui hal ini, Cepat lakukan!, sebelum semuanya terlambat", kata Helena.

Di ruangan rahasia, sudah beberapa hari Kasturi tengah berjuang melawan ikatan talinya. Dia berusaha membebaskan dirinya dari kamar pengap itu. Setelah bisa bebas, dia berusaha kabur dari ruangan itu melalui pintu rahasia yang juga dilalui Sushima. Sejenak setelah itu Sushima yang datang bersama Mahamatya terkejut melihat pintu rahasia terbuka. Keduanya lalu masuk ke kamar rahasia dan benar saja Kasturi tidak ada di dalam ruangan. "Dia pasti melarikan diri!", kata Sushima dengan panik.


Ashoka yang bermaksud menemui ayahnya, melihat Rani Dharma mengetuk-ngetuk pintu kamar Bindushara, dia segera bersembunyi. Dharma minta agar Bindushara membuka pintu, namun Samrat minta dia pergi meninggalkan dia sendiri. Dharma lalu pergi dengan sedih. Setelah Dharma pergi, Ashoka lalu mendekati pintu kamar itu dan akan mengetuk pintu kamar ayahnya dengan rasa ragu. Namun dia melihat Kaurwaki berdiri di belakangnya. Ashoka pun mendekati Kaurwaki. "Aku tidak ingin kejadian ini tersebar, ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Ayah selalu membagi masalahnya dengan ibu. Ini pasti karena aku", kata Ashoka. Kaurwaki menjawab, "setiap ayah akan bingung dan sedih melihat putra-putranya berkelahi seperti ini. Yakinlah, segalanya akan baik kembali". Ashoka berkata hanya ingin meminta maaf kepada ayahnya, namun ayahnya sedang tidak ingin ditemui siapapun. Kaurwaki merasa menemukan gagasan dalam benaknya.

                       PREV   1   2   NEXT
Bagikan :
Back To Top