Sinopsis Ashoka Samrat episode 290 bag 2 by Kusuma
Rasmana. Dalam pertarungan, Ashoka berhasil membuat Sushima roboh ke
lantai. Melihat itu Ashoka mecampakkan pedang ke lantai dan mengulurkan
tangannya membantu Sushima bangun. Namun bukan terima kasih yang diucapkan
Sushima, dia malah menyerang Ashoka lagi dengan mencekiknya dan menghantamkan ke
pilar. Ashoka yang hampir kehabisan nafas berusaha menyelamatkan diri. Dia
berhasil mendorong kakaknya hingga terpelanting dan hampir jatuh kebawah. Namun
Sushima bisa bergantungan di rolling pagar koridor. Ashoka mengulurkan tangan
berusaha menolong Sushima, Sushima berusaha menerima uluran tangan adiknya dan
dia akhirnya berhasil memegang tangan Ashoka. Namun melihat Charumitra dan
Bindushara bersama yang lain datang, dia pun memainkan akalnya. Dia berakting
ketakutan dan berteriak. "Tolong aku Ashoka, jangan biarkan aku jatuh.
Selamatkan aku!", kata Sushima sekeras-kerasnya. Bindushara dan Charumitra panik
melihat kondisi itu. Namun Sushima dengan berbisik terus menghina Ashoka dan
memprovokasi Ashoka dengan panggilan Dassiputra. "Kau akan jatuh seperti ini
juga, Dassiputra. Aku akan membuatmu jatuh seperti ini segera", bisik Sushima
melihat ke halaman dibawah. "Walaupun aku harus jatuh lebih dulu", bisik Sushima
lagi lalu melepaskan pegangan Ashoka dan jatuh kebawah menimpa tumpukan karung
dihalaman. Charumitra dan Bindushara terkejut melihatnya.
Radhagupta sedang di ruangan Chanakya. Dia sedang gembira dan
terharu karena Ashoka bisa melangkah mencapai posisi ini. "Aku berharap tidak
ada penghalang ini di jalan kita sekarang", katanya di depan terompah Chanakya.
Seorang prajurit menginformasikan Radhagupta apa yang terjadi di halaman istana.
Bindushara, Charumitra dan yang lainnya segera mendekati
Sushima yang baru saja jatuh dari koridor atas. Charumitra lalu memapah Sushima
dan menanyakannya, Sushima mengedipkan matanya kepada ibunya bahwa dia tidak
apa-apa. Namun didepan ayahnya, Sushima berakting memelas kesakitan dan
ketakutan. "Ashoka ingin membunuhku, selamatkan aku, Ayahanda. Lakukan sesuatu",
kata Sushima. Samrat tidak percaya dengan pengaduan itu, namun Sushima berbohong
kepada Bindushara dan orang-0rang yang ada disitu. "Aku pergi ingin meminta maaf
kepadanya. Namun dia malah tidak memperhatikanku. Aku sudah bergelantungan
dipagar dia malah mendorongku", kata Sushima. Dharma terkejut tidak percaya
dengan tuduhan itu. Ashoka yang ikut turun sangat marah dan menyebut dia
berbohong namun Charumitra ikut-ikutan menuduhnya. "Apa kesalahan kami sehingga
kau berprilaku memusuhi kami semua? Apakah membunuh sesama saudara menjadi
tradisi keluarga kita?", ketus Charumitra. Ashoka menyangkal telah melakukan
yang dituduhkan. Bindushara minta kepada semua orang agar menyelesaikab urusan
ini dalam ruang keluarga saja. Samrat kesal dan pergi dari tempat itu, disusul
semua orang di tempat itu menyusul ke dalam istana.
Di ruang dalam istana, di depan anggota keluarganya yang sudah
berkumpul termasuk Samrat, Mahamatya dan Radhagupta, Sushima terus berbohong dan
mendebat Ashoka yang berusaha menjelaskan kebenaran kepada mereka. Charumitra
menolak percaya kepada Ashoka. Ashoka bertanya, "apa yang aku dapatkan dengan
menyerang Sushima?". Siamak menjawab, "kau pasti ingin menghabisi pesaingmu. Kau
dapat melakukan apa saja dalam kemarahanmu". Ashoka terkejut, "Kau telah
mengenalku dengan baik. Bagaimana kau bisa menuduhku seperti itu?". Siamak
menjawab, "Kakak Sushima tidak serakah akan tahta", dan kata-kata Siamak diamini
oleh Sushima. Sushima terus berbicara culas dan menghasut Ashoka. Ashoka
menyebut dia pembohong. "Kau seharusnya berani bicara kebenaran kalau sanggup.
Aku menyerangnya hanya setelah dia terus memprovokasiku, dia terus menghina
ibuku. Aku sudah minta dia agar tidak melakukan itu, namun dia tidak
mendengarkan aku. Siapa yang tidak marah atas kelakuannya?", kata Ashoka. Helena
bertanya, "apa kau mau menjadi seperti Justin? Kau dapat bercerita kepada
ayahmu. Sushima hidup karena beruntung". Ashoka berusaha menjelaskan bahwa apa
yang dikatakan Sushima adalah kebohongan. Namun Samrat menjadi jengkel melihat
pertengkaran dan adu kalimat itu. Dia tidak ingin mendengarkan apapun lagi.
Samrat pergi dari ruang pertemuan itu. Semua orang mengikuti Samrat keluar, yang
tinggal hanya Sushima dan Ashoka.
Sushima melangkah mendekat dan mengejek Ashoka yang marah. "Ini
baru permulaan, tunggu dan lihatlah, Ashoka. Rama pergi ke pengasingan selama 14
tahun, tapi Aku akan mengirimmu ke pengasingan selama hidupmu. Jangan anggap ini
peringatan, ini adalah prediksi", kata Sushima tersenyum puas. Ashoka berkata
dengan nada tinggi, "aku mengerti sekarang, aku melakukan langkah yang benar
dengan menginginkan tahta. Kita punya tujuan berbeda untuk mendapatkannya. Aku
tidak akan pernah membiarkan kau berhasil demi rakyatku". Ashoka lalu pergi
meninggalkan Sushima yang tersenyum penuh kemenangan.
Ashoka melakukan latihan kanuragan di arena geladi. Dengan
berkuda yang lari berderap, dia melakukan lemparan tombak ke arah sasaran berupa
orang-orangan yang dibentuk dari rumput kering. Di ruang atas, Charumitra
bersama Sushima melihat latihan Ashoka, yang ternyata beberapa kali gagal
menombak sasaran. Charumitra memuji Sushima karena berhasil berlakon
membengkokkan kebenaran demi keuntungan mereka. "Samrat tidak meragukanmu. Dia
malah terganggu dan bingung kepada Ashoka. Mereka semua melihat Ashoka tidak
sanggup untuk memukul ke arah sasaran dibawah", kata Charumitra. Sushima
menjawab, "Ashoka akan mendapat penghinaan seperti dia telah membuatku terhina.
Aku bersumpah akan mengirim Dassiputra itu kembali ke hutan bersama ibunya. Aku
tidak akan berhenti hingga hal itu terjadi".
CUPLIKAN : Charumitra berkata kepada Sushima tentang kematian
Acharya Chanakya. Kasturi, pelayan Dharma menguping pembicaraan itu. Sushima
berhasil menyergap dan mengurung Kasturi. Ashoka menemui Kasturi dalam keadaan
sekarat menjelang ajalnya. Dia berguman tentang kematian Acharya Chanakya.
Sinopsis Ashoka Samrat episode 291 by Kusuma Rasmana