Sinopsis Ashoka Samrat episode 313 bag 3

Sinopsis Ashoka Samrat episode 313 bag 3 by Meysha Lestari.  Maharaj Jagannath memuji tindakan Ashoka, "ku pikir kau datang ke sini untuk membantuku tapi sepertinya kau datang untuk memenhi motifmu sendiri. Aku pikir kau telah belajar dari ibumu, dia telah melakukan hal yang sama. Dia tahu bagaimana membuat tempat untuk dirinya sendiri di keluarga kerajaan. Pertama dia menjebak Bindusara, dan hamil. Ibumu bukan dari keluarga kerajaan. Dia anak seorang tabib biasa..." Ahsoka marah mendengar ibunya di hina, "aku melindungimu di sini dan kau menghina ibuku?"

Jagannath terus bicara menghina Dharma, "ibumu hanya layak menjadi pelayan. Kau juga melakukan hal yang sama anak pelayan." Ahsoka dnegan marah mencengkeram leher Jagannath. Kaurvaki datang dan coba untuk membebaskan ayahnya, Ashoka marah. Jgannath berbohong pada Kaurvaki, "aku hanya bicara pad anya, tapi dia menyerangku. DI acoba membunuhku di depan matamu. Lalu bagaimana dia akan menyelamatkanmu? Bukan dia, tapi darah dalam tubuhnya yang menyebabkan semua ini." Dengan marah Ashoka mendorong Jagannath. Kaurvaki berlari membantu ayahnya dan tanpa pikir panjang menapar Ashoka sambil berkata, "peri dari sini sekarang juga!" Ashoka coba untuk menjelaskan tapi kaurvaki menolak untuk mendengarnya. Jagannath tersenyum senang. Kaurvaki menangis. Ashoka melihat senyuman di bibir Jagannath dan dengan marah, dia melangkah pergi.

Shushim berharap dirinya tidak terlambat dalam menemukan Ashoka. Prajurit Yunanai yang mengejarnya kehilangan jejknya. Shushim bisa melenggang dengan bebas dan bergegas mencari Ashoka.

Ashoka dan pasukannya siap untuk kembali ke Patliputra. Dia menoleh ke arah istana untuk Kaurvaki, tapi dia tidak melihatnya. Ashoka pun memerintahkan prajuritnya agar segera berangkat. Kaurvaki menangis melihat kepergian Ashoka. Ashoka juga terlihat sedih.

Dharma berharap Shushim bertemu Ashoka secepatnya. Radha Gupta menyarankan agar mereka bermalam di kuil saja, karena jalan kedepan melewari hutan belantara.

Nikator menemui Helena, "aku telah memenuhi janjiku." Helenan mengangguk, "mimpi kita akhirnya menjadi nyata. Magadha di bawah kekuasaan Yunani sekarang." Nikator meminta Helena agar datang bersamanya karena tahta telah menunggunya. Dengan gembira Helena pergi mengikuti Nikator.

Ashoka tidak percaya kaurvaki bisa melakukan hal itu padanya. Kaurvaki juga menyesali atas apa yang dia telah lakukan, dia hanya tak berdaya melihat orang tuanya mednapat masalah. Ashoka ingin menjelaskan posisinya. Kaurvaki berkata kalaud irinya meminta Ashoka pergi karena marah. Ashoka meminta maaf pada Kaurvaki. Dan ternyata semua itu hanya ada dalam bayangan Ashoka saja. Ashoka berkata, "aku tidak bsia melakukan ini. Satu kebohongan tidak boleh mengakhiri hubungan kita. AKu akan mengatakan semuanya padanya setelah bertemu denganya."

Kaurvaki menyalahkan dirinya sendiri karena berpikir kalau Ashoka adalah miliknya, "aku meras akalau hari ini aku tidak akan pernah mengenal dirimu. Aku tidak akan pernah bisa mengenalmu setelah apa yang terjaid hari ini!" Kaurvaki menangis tersedu-sedu, "semua mimpi yang berhubungan  denganmu telah hancur hari ini!" Ibu Kaurvaki datang. Kaurvaki memeluknya sambil menangis, "maafkan aku ibu.." Ibunya berkata, "kau telah melakukan kesalahan. Kau tidak mempercayai cintamu. Kau tidak bisa melihat jarak yang diciptakan antara dirimu dan Ashoka untuk masyarakat. Dia hanya melakukan seperi apa yang kau lakukan. Kautak bisa melihat orang lain menghina ayahmu, begitu pula dia. Ashoka tidak bis amenanggung siapapun menghina ibunya. Dia telah di pancing untuk bersikap seperi itu. Ayah dan pamanmu coba untuk memancing kemarahannya tadi, tapi dia diam saja. Ayahmud an pamanmu di belakang semua ini. Ini adalah rencana mereka."

Kaurvaki tak percaya mendengar penjelasan ibunya, "bagaimana bisa ayah bertindak serendah itu Dia telah berkomplot menentang orang yang telah membantunya mendapatkan Kalinga kembali." Ibu Kaurvaki mengingatkan kalau sekarang bukan saatnay memikirkan itu, "peri dan selesaikan masalahmu dengan Ashoka. Jangan biarkan ketidakadilan terjadi padamu dan dia. Perilah!" Kaurvaki  bergegas pergi.

Siamak menatap foto Noor dan bicara padanya, "aku telah melakukan apa yang selalu kau inginkan. Kau pasti akan sangat padaku hari ini. Banyak orang harus kehilangan nyawa mereka. Ayah telah di permalukan. Akan lebih baik kalau semua ini terjadi tanpa dirinya. Maka kau pasti masih hidup." Helena datang, dia menunjukan kain bernoda darah, "ini darah Juastin." Noor yang memberikan ini padaku." Siamak menatap kain itu dan menangis, "ini aneh. Aku tidak menangis saat aku melihat ayah berdarah. Tapi aku menangis melihat darah kering guruku hari ini. Hubungan guru dan murid lebih kuat dari ayah dan anak." Helena menatap Siamak danberkata, "sebelum kau duduk di tahta, ada satu hal yang harus kau ketahui. Ibumu menikahi Bindusara tapi dia memberikan hatinya pada orang lain yang mencintainya lebih dari hidupnya sendiri." Siamak dengan marah menodongkan belati ke lehetnya, "kau menodai karakter ibuku?" Helena berkata kalau dirinya mengatakan yang sebenarnya, "kau adalah bukti nya!" Siamak bingung.


Helena berkata lagi, "Bindusara menjadi opanik melihat Ashoka dan Shushim terluka tapi tak pernah datang untuk menghapus airmatamu. Pernahkan kau berpikir mengapa? Mengapa dia beritu dekat dengan dua anaknya yang lain? Mengapa Noor merasa kalau dirinya harus merampas hak mu dari Bindusara? Dia tahu bahwa suatu hari Bindu akan mengetahui kalau kau bukan anaknya maka dia akan melemparmu keluar dari hidupnya." Siamak terlihat marah. Helena meminat Siamak agar tidak menggunakan logikanya, "apapaun yang terjadi hanya untuk memenuhi kebutuhan hati. Kau hanya bisa memahaminya dari emosi. SIapa yang datang setiap kali kau terluka?" SIamak teringat bagaimana Justin selalu melindungnya dari SHushim. Helena bertanya, "siapa yang kepergiannya sangat melukaimu?" Siamak menyebut nama Justin. Helena mengangguk, "Jutsin adalah ayahmu yang sebenarnya.." Siamak tersentak mengetahui rahasia itu. DI alalu menangis sambil memeluk Helena. SInopsis Ashoka Samrat episode 314 by Meysha Lestari.

PREV   1  2  3  NEXT
Bagikan :
Back To Top