Sinopsis Ashoka Samrate pisode 328 bag 2 by Kusuma
Rasmana. Dharma menjawab, "Kebenaran membutuhkan penerangan dan bukan
bukti. Aku tidak mempunyai bukti tapi aku tetap percaya Tuhan. Kebenaran akan
tampak keluar saat Dia menghendaki. Dan Anda akan bisa melihat semuanya itu
dengan jelas. Saat ini aku tahu bahwa aku harus bersama anakku. Aku akan pergi
kepada Ashoka!". Bindushara bertambah kesal mendengar jawaban
Dharma.
"Pergilah! Jangan tunjukkan wajahmu lagi! Karena kita tidak ada hubungan apa-apa lagi", kata Bindushara memutuskan semua ikatannya kepada Dharma. Dia berbalik dan dengan paksa melepaskan cincin kerajaan dari jari tangan Dharma dan langsung pergi dari ruangan itu.
Di hutan kecil diluar Pattaliputra, Ashoka berjalan dengan lesu
dan kelelahan. Entah kesandung atau apa dia terjatuh dan berteriak. Sementara
Kaurwaki yang sedang melangkah menyusuri hutan itu kaget mendengar teriakan yang
dikenalinya. "Apa aku bermimpi atau ini nyata?", guman Kaurwaki menoleh ke sana
kemari. Dia pun menuju ke arah perkiraan asal teriakan. Ashoka bangun dengan
tertatih ketika mendengar lonceng dari sebuah kuil, dia segera menuju kuil itu
yang jalannya menanjak.
Tak jauh dari tempat itu, Yama, sang pembunuh yang dikirim
Sushima terus mencari-cari Ashoka. Dia menemukan tetesan darah segar di sebuah
batu.
Kaurwaki yang mencari-cari Ashoka segera melihat Ashoka yang
berjalan tertatih menuju kuil jatuh tersandung. Kaurwaki bertambah kaget saat
sekali lagi melihat Ashoka jatuh dan tergelincir berguling-guling kebawah.
Kaurwaki bergegas kesana dan kaget melihat kondisi Ashoka. "Ashoka, kau
baik-baik saja?", tanya Kaurwaki yang melihat luka di kaki Ashoka. Dia menyobek
dupattanya untuk membalut luka Ashoka. Ashoka meringis dan berusaha bangun.
Ashoka yang baru sadar itu adalah Kaurwaki malah tidak senang melihatnya. Ashoka
mengambil ikat kepalanya dan berjalan pergi, tidak lagi menuju kuil. Kaurwaki
heran, karena Ashoka tidak peduli kepadanya. "Aku pikir dia masih tidak bisa
melupakan penghinaan ayah", gumannya. Kaurwaki segera mengejar dan berusaha
menghentikan Ashoka yang terus melangkah lebar. "Ashoka! tolong dengar apa yang
aku katakan", kata Kaurwaki menghentikannya. Ashoka menyilangkan jarinya di
bibir Kaurwaki. "Kau sudah bersumpah. Kau akan mendengarkan apa yang aku
katakan", kata Ashoka yang dijawab Kaurwaki dengan anggukan.
Sementara itu, Yama berada di dekat kuil tapi ia tidak
menemukan Ashoka disana. Ashoka menceritakan kepada Kaurwaki semua yang terjadi
di Magadha sejak dia meninggalkan Kalingga. "Aku bisa menanggung apapun tapi
tidak hinaan terhadap ibuku! Aku tidak dapat memaafkan mereka bahkan juga
ayahku". Kaurwaki kaget saat menyadari tidak jauh dari tempat itu dia melihat
ayahnya Jagannatha bersama beberapa prajurit Kalingga sedang berderap di jalan
menuju Pattaliputra. Kaurwaki segera menarik lengan Ashoka dan mengajaknya
bersembunyi. Tidak jauh dari tempat itu, Yama masih berlari menyusuri hutan
sambil matanya mencari-cari keberadaan calon korbannya.
Di istana Pattaliputra, Dharma berjalan di koridor menuju
keluar istana ketika Sushima menghadangnya. "Anda sungguh ingin meninggalkan
istana?", tanya Sushima. Dia mengangguk membenarkan. Charumitra muncul dari
belakangnya.
"Kau akhirnya menyadari bahwa tidak akan bisa memenangkan tahta ini. Kau seharusnya menyadari hal itu sejak lama dan itu akan menyelamatkan Ashoka", kata Charumitra.
Mahamatya yang datang, berkata, "Maharani, semua orang membuat kesalahan namun orang yang cerdas akan selalu belajar dari kesalahan mereka".
"Anda dan anak Anda seharusnya tidak tinggal di sini. Kali ini Chanakya tidak berada di sini untuk menyelamatkan kalian berdua!", kali ini Siamak yang berkata dari arah lain. Keempat orang yang hadir mengelilingi Dharma tertawa berderai. "Apa yang kalian inginkan?", tanya Dharma sambil memangku bayinya.
Sushima berkata, "Apakah dia terlihat seperti ibu Ashoka yang
sangat disanjung begitu tinggi oleh Chanakya? Chanakya berbicara kebaikan Ashoka
sampai nafas terakhirnya. Lihat, betapa mudahnya aku melemparkan Ashoka keluar
dari istana ini, dari hati ayahnya, dan dari Magadha! Kita seharusnya membiarkan
Chanakya hidup untuk melihat hari ini. Dia pasti akan mati seketika saat
menyaksikan kejadian hari ini. Jadi kita tidak perlu repot untuk membunuhnya".
Dharma kaget mendengar kata-kata Sushima. "Jadi apa yang dikatakan Ashoka adalah
benar?", tanya Dharma. Kembali keempatnya tertawa lebar melihat Dharma yang
mendelik. Sushima membenarkan pertanyaan Dharma. "Bagaimana bisa Ashoka
berbohong? Kebaikan dia ini menyebabkan dia jatuh. Kamilah yang membuat dia
terlihat buruk sepanjang waktu. Aku, ibuku,
Mahamatya, Helena dan Siamak melakukan semua ini bersama-sama.
Kami semua membunuh Chanakya bersama-sama. Dan itu menyenangkan bagi kami
semua!"
Siamak berkata, "Tapi masih kurang menyenangkan karena Chanakya tidak disini"
Sushima bertanya kepada Dharma, "Apa yang akan Anda lakukan sekarang, setelah mengetahui kebenaran?"
Siamak berkata, "Tapi masih kurang menyenangkan karena Chanakya tidak disini"
Sushima bertanya kepada Dharma, "Apa yang akan Anda lakukan sekarang, setelah mengetahui kebenaran?"
Charumitra ikut berbicara, "Benar, inilah kelemahan putramu, Cintanya kepada ibu, kesetiaan kepada Chanakya, dan amarahnya. Helena memamfaatkan dengan baik untuk melawan Ashoka. Dia tahu Ashoka akan menyakiti Sushima. Dan itulah yang terjadi".
Dharma berpikir, "Ashoka mendapatkan hukuman besar bahkan setelah melakukan hal yang benar"
Dharma berkata, "Kalian telah mendapatkan apa yang kalian inginkan. Haknya, tahta, dan semuaya! Dia telah diusir. Jadi, biarkan aku pergi dari sini. Aku berjanji pada kalian, kami tidak akan pernah datang mengganggu kalian lagi".
Sushima berkata, "Anda tidak usah khawatir tentang Ashoka lagi, Yama akan membunuh Ashoka hari ini juga". Kembali keempatnya tertawa.
Dharma kaget dan menangis, "Kumohon jangan bunuh putraku demi tahta, kau sudah mendapatkannya".
Dharma memohon pada Charumitra, "Kau adalah seorang ibu maka Kau pasti mengerti. Aku tidak akan pernah kembali kesini dan juga Ashoka".
Charumitra memegang Dharma dengan kasar dan menegaskan dia agar mengingat itu. "Jangan coba-coba datang kembali ke Pattaliputra!", kata Charumitra ketus.
Dharma setuju, "Biarkan aku pergi sekarang. Putraku membutuhkanku".
Sushima berkata, "Belas kasih hanya pantas bagi dewa, dan bukan raksasa yang kejam!". Sushima dengan kakinya mendorong Dharma hingga dia jatuh dan bayinya terpelanting ke udara.
Namun sungguh ajaib, Dharma berhasil menyelamatkan diri dan bayinya tanpa mengalami luka apapun. Dharma pergi dari tempat itu sambil menangis, Diiringi tatapan keempat orang culas itu yang terus tertawa senang. Sinopsis Ashoka Samrate pisode 329
CUPLIKAN : Ashoka berkata, "Aku akan kembali kepada ibuku,
adikku, dan untuk memenuhi visi guruku yaitu bersatunya tanah India", dia
berjalan menyusuri tanah bebatuan. Putaran waktu berubah cepat, Ashoka dewasa
ditampilkan, mula-mula hanya berupa bayangan siluet, lalu muncul sosoknya yang
perkasa.