Sinopsis Ashoka Samrat episode 344 bag 3 by Kusuma
Rasmana. Di istana Magadha, Pattaliputra, di ruang pribadi samrat,
Shubhrasi selesai melakukan ritual dan melakukan tilak di dahi Bindushara. Namun
Bindushara yang larut dalam pikiran hanya melihat Dharma yang melakukan aarti
didepannya. Senyumnya menghilang saat menyadari kenyataan bahwa didepannya
adalah Subhrasi, bukan Dharma.
Bindushara tidak memberikan berkat kepada Rani Shubhrasi saat ia menyentuh kakinya.
Shubrasi berdiri dan menatap samrat yang melamun, dia berpikir, "Orang yang Anda pikirkan akan benar-benar datang di hadapan Anda segera!"
Bindushara tidak memberikan berkat kepada Rani Shubhrasi saat ia menyentuh kakinya.
Shubrasi berdiri dan menatap samrat yang melamun, dia berpikir, "Orang yang Anda pikirkan akan benar-benar datang di hadapan Anda segera!"
Bindushara bertanya kepadanya, "Apakah kau mengatakan sesuatu?"
Shubhrasi menggeleng, dia lalu mendoakan suaminya dan mohon pamit. Subhrasi dan para pelayan pergi dari ruangan itu.
Begitu Subhrasi pergi, Rani Charumitra dan Pangeran Sushima
datang ke ruangan itu untuk mendoakan Bindushara. Sushima meminta berkat dari
Bindushara dan menyatakan tentang rencananya.
Bindushara terkejut mengetahui keinginan Sushima. "Siamak juga menemukan beberapa cara untuk menjauhkan diri dariku", kata Bindushara.
Bindushara terkejut mengetahui keinginan Sushima. "Siamak juga menemukan beberapa cara untuk menjauhkan diri dariku", kata Bindushara.
Charumitra berkata, "Anda hanya akan menemukan kekurangan pada seseorang jika Anda hanya melihat dari perspektif Anda sendiri. Sushima telah menyelenggarakan kompetisi untuk membuat hari kelahiran Anda istimewa. Ia juga meminta masyarakat umum untuk mengikuti kompetisi. Dari kompetisi itu kita akan tahu siapa Mahayudha (ksatria terhebat) di Magadha". Kata Mahayudha yang diucapkan Charumitra mengingatkan Bindushara kepada putranya Ashoka yang merupakan kesatria terhebat bertahun-tahun yang lalu. Namun sekarang putranya itu sudah tiada baginya.
"Dia ingin para warga untuk datang bersama-sama dan merayakan hari istimewa Anda. Seluruh Magadha akan menyaksikan bersama-sama. Mereka akan bersatu. Sushima juga akan mengambil bagian sebagai petarung", kata Charumitra. Sushima hanya melirik ibunya yang berbicara muluk-muluk.
Bindushara terkesan, "Aku akan berada di sana untuk mendukung anakku dan melihat Sushima menang dan menjadi Mahayudha!". Sushima dan Charumitra senang dengan tanggapan Bindushara.
Di Rajagira, arena pertarungan gulat, Ashoka bertarung
berhadapan petarung gulat yang melawannya. Dalam beberapa gerakan dia berhasil
menjatuhkan lawan dan membuat lawan menyerah. Ashoka yang dinyatakan menang
berkata, "Aku melakukan apa yang kalian minta dariku. Biarkan aku mengambil
bagian dalam kompetisi sekarang".
Bhupal berkata, "Menang sekali bukan berarti kau berhak untuk itu. Kau harus mengalahkanku jika kau ingin mengambil bagian di dalam kompetisi"
Ashoka setuju untuk memenuhi keinginan Bhupal. Keduanya lalu berhadapan.
Witashoka berpikir, "Bhaiya tidak boleh berlama-lama. Kau harus menang sebelum ibu kembali dari kuil".
Di mandir Rajagira, Purohita memberikan benang Raksha-Sutra
kepada Dharma untuk diikatkan di tangan anaknya. Setelah mengucapkan terima
kasih dan pamit, Dharma lalu pergi menuju ruang dalam kuil dimana lingga Shiwa
berada. Dharma melakukan ritual parikrama (berputar mengelilingi lingga) di
ruangan itu.
Purohita memandang Dharma yang masih melakukan parikrama, dia merasa kagum dengan penampilan dan tutur kata wanita itu dan yakin wanita itu bukan orang kebanyakan.
Kaurwaki datang ke kuil pada saat itu, dia berkata kepada Purohita, "Tuan Pendeta, Aku harus melakukan Krishna-paksi Pancami Puja Karani (puja untuk perempuan yang telah menikah)"
Purohita bertanya kepadanya, "Apakah kau telah menikah?"
Kaurwaki teringat saat mengelilingi pohon suci dan mengikatkan benang bersama Ashoka. "Anggap saja aku sudah melakukan pernikahan", kata Kaurwaki.
Purohita memberikan sekuntum bunga dan berkata tentang rincian yang yang harus dia sebutkan agar bisa melakukan puja itu. Yaitu berupa nama, gotra (klan atau keturunan), dan nakhsatra (perbintangan) dari suami atau calon suaminya.
Kaurwaki terkejut, namun segera menyebutkan rincian suaminya, dari nama Ashoka, Gotra Maurya dan Nakhsatra Rohini.
Purohita tersenyum dan berkata, "Hari ini para wanita tidak hanya melakukan puja demi suaminya, tapi juga melakukan puja untuk keluarga kerajaan saat ini. Seorang wanita bahkan hanya melakukan puja khusus untuk Samrat Bindushara".
Kaurwaki berpikir pasti Rani Dharma yang melakukan itu.
Kaurwaki bertanya, "Dimana wanita itu"
Purohita berkata sambil melihat ke ruang dalam kuil, "Dia ada di...", namun wanita yang dimaksud tidak ada lagi disana, hanya ada beberapa perempuan lain yang masih melakukan parikrama.
Kaurwaki yakin itu akan hanyalah Rani Dharma. Dia segera berdiri dan ikut melihat keliling, namun tidak menemukan Rani Dharma. Kaurwaki merasa sedih.
Saat itu Dharma sebenarnya berdiri tepat di belakangnya.
CUPLIKAN : Sushima yakin Ashoka akan datang saat ini, "Dia
berpikir sepenuh hati. Aku yakin dia akan datang kali ini untuk mati di
tanganku!"
Ashok bertarung gulat melawan Bhupal. Dharma datang ke sana saat itu, dia menampar Ashoka ketika dia mengetahui niatnya!
Ashok bertarung gulat melawan Bhupal. Dharma datang ke sana saat itu, dia menampar Ashoka ketika dia mengetahui niatnya!