Sinopsis Ashoka Samrat episode 292 bag 2 by Kusuma Rasmana. Ashoka
menjawab dengan marah dan sedih, matanya penuh airmata. "Banyak hal terjadi
dalam waktu sesaat ini, yang ayah tidak tahu", kata Ashoka, "Aku telah
memberitahu ayah bahwa aku sedang mencoba menyelidiki siapa penjahat yang
embunuh Chanakya. Sebelum aku bisa menemukan Kasturi, pembunuh itu malah
membunuh Kasturi juga di dalam istana. Padahal pengamanan sangat ketat, namun
ini bisa terjadi". Bindushara dan Dharma terkejut mendengar penjelasan
Ashoka.
Di sebuah ruangan di istana, Acharya Radhagupta mengecek tubuh
Kasturi. Hadir di tempat itu Samrat, Dharma, Ashoka, Sushima, Charumitra,
Helena, Khalatak dan Siamak. "Dia meninggal karena racun ular. Dia rupanya telah
dikurung beberapa waktu di kamar itu", kata Radhagupta. Dharma berkata dengan
sedih, "aku sangat khawatir karena Kasturi tidak terlihat beberapa hari sejak
aku kembali dari Takhsashila". Semua menoleh kepada Dharma. Ashoka berkata
kepada Samrat bahwa dia dan ibunya tidak bisa melaporkan kepada Samrat bahwa ada
orang istana yang terlibat dalam pembunuhan Chanakya. Siamak bertanya, "lalu
mengapa kau menuduhku terlibat atas hal itu?". Ashoka berusaha menjelaskan, "aku
tidak menuduhmu. Aku hanya bertanya apakah kau tahu sesuatu tentang pembunuhan
Chanakya itu?". Radhagupta berdiri dan minta Siamak bicara bila dia memang
mengetahui sesuatu. Siamak berbohong bahwa dia datang dari kamar itu untuk
mengambil buku. Sushima malah (tepatnya berpura-pura) mencurigai Ashoka didepan
semua yang hadir. "Mengapa hanya kau mendapat semua petunjuk itu? Bisa jadi kau
sendiri melakukan semua ini lalu menuduh kami semua. Mungkin kau sendiri yang
membunuh gurumu untuk mendapatkan tahta!", kata Sushima.
Ashoka dengan marah
berteriak,"Kakak! Beraninya kau menuduh aku melakukan seperti itu!", dia maju
mendekati Sushima, namun Samrat menghalangi. Sushima berkata, "apakah cuma kau
yang bisa menuduh kami?". Ashoka bertambah meledak, dia hendak mencengkram leher
Sushima, namun Bindushara yang marah melihat pertengkaran itu menarik lengan
Ashoka. "Jika kalian terus menerus bertengkar seperti ini maka bagaimana kau
menyelamatkan diri bila musuh menyerang?", kata Samrat sengit memarahi kedua
putranya. "Disini ada orang yang mengorbankan hidupnya demi impian mempersatukan
India. Aku tidak perlu ragu lagi sekarang bahwa siapapun yang melakukan ini,
pasti ada kaitan dengan salah satu keluarga kerajaan. Karena hanya orang itu
yang bisa mengetahui jalan rahasia ini, dia yang mengetahui semua sudut istana
dengan baik. Aku akan menyelidiki orang itu dengan segala cara sekarang!", kata
Samrat kepada semua yang hadir. Radhagupta berkata,"Samrat, ini mungkin bukan
hanya perbuatan satu orang!". Radhagupta menunjukkan sepotong pakaian dan
beberapa belati yang berisi darah mengering. Bindushara tidak keberatan dengan
bukti itu. "Aku akan menemukan mereka semua. Para pembunuh Chanakya masih bebas,
ini hal memalukan bagiku dan bagi Magadha", kata Bindushara lagi. Samrat
memerintahkan kepada Mahamatya agar mengumumkan siapa pun yang bisa memberi
informasi kepada samrat tentang kematian Chanakya akan di hadiahkan sejumlah
uang. Samrat juga meminta Radhagupta agar mengerahkan kembali semua
mata-matanya. "Aku akan menghukum si pengkhianat itu dengan tanganku sendiri",
kata Samrat lalu meninggalkan ruangan itu diikuti oleh Rani Dharma. Sepeninggal
samrat, Ashoka melirik pada Sushima dengan marah, Radhagupta secepatnya
menenangkannya dan membawa dia keluar dari ruangan itu.
Di ruang pribadi Samrat, Bindushara bertanya kepada Dharma,
"mengapa kau tidak melaporkan hal ini sebelumnya? Aku mungkin bisa melakukan
sesuatu". Dharma mendekati samrat dan meminta maaf kepadanya. "Aku sangat
khawatir kepada Ashoka. Aku telah diperingatkan, bila aku sampai bercerita
kepada siapapun maka mereka akan membunuh putraku", kata Dharma. Samrat
menghibur Dharma dengan memegang bahunya. Dia meyakinkan Dharma bahwa tidak ada
yang akan menyakitinya dan Ashoka selama dia masih hidup. Dharma juga meminta
maaf kepada Samrat atas nama Ashoka. Bindushara berkata, "Aku mengerti kedekatan
dia dengan Acharya, namun dia harus belajar mengendalikan amarahnya dulu. Cara
dan prilakunya tidak baik. Warga kerajaan hanya melihat tindakan yang dilakukan
dan bukan dari motif dari tindakan itu". Dharma menjawab, "Ashoka belum tahu
cara berprilaku bangsawan dan mengikuti tatacaranya. Mohon Anda bisa menuntunnya
agar menjadi lebih baik". Bindushara setuju, "aku juga belum meluangkan banyak
waktu dengan Ashoka, aku tentu akan mengajarkannya. Aku tahu dimana dia
sekarang".
Di ruangan lain, disana ada Charumitra dan sekutunya yang
merasa resah dengan keputusan Samrat yang mulai menyelidiki pembunuh Acharya
Chanakya. Helena sangat kesal karena tak seorang pun mendengarkan kata-katanya.
"Aku sudah bilang kepada kalian untuk membunuh Kasturi". Charumitra bertanya,
"lalu mengapa bukan ibu suri sendiri yang membunuhnya?". Mereka semua lalu
saling berteriak dan saling menyalahkan. Mahamatya marah dan memperingatkan
mereka apa yang dikatakan Bindushara baru saja. "Bagaimana kalian akan bertarung
melawan musuh, bila kalian malah bertarung diantara kalian sendiri?", tanya
Mahamatya.
Di ruangan Chanakya, Ashoka duduk dekat terompah Chanakya, dia
terkenang kembali saat-saat kematian Chanakya. Ashoka merebahkan kepalanya di
terompah itu sambil menangis. "Aku tidak dapat menyelamatkanmu walaupun menjadi
muridmu, aku juga belum bisa menghukum orang yang berkomplot membunuh anda",
isaknya.
Masih di ruangan tempat Charumitra dan sekutunya berkumpul,
Siamak yakin bahwa Ashoka tengah mencurigainya. "Aku ingin tahu apakah Kasturi
sempat mengatakan sesuatu kepada Ashoka sebelum ajalnya?", tanya Siamak. Helena
berkata, "Ashoka akan langsung melapor kepada Samrat bila dia mencurigaimu".
Sushima mengingatkan Siamak dan Helena agar jangan begitu takut. "Ketakutanmu
bisa membuat kecurigaan Ashoka kepadamu semakin kuat". Helena tahu keputusan
Bindushara bisa membuat seseorang akan mungkin berani melawan mereka demi hadiah
uang . "Ada banyak Kasturi disini. Siapa yang harus kita bunuh?", tanya Helena.
Charumitra yang sedang memikirkan sesuatu, berkata, "Aku memiliki sebuah
rencana, namun kita akan harus menyerahkan diri sendiri secara total lebih
dulu". Charumitra berkata sambil mendelik, membayangkan sosok berbahaya yang
akan dimintakan bantuannya. Sinopsis Ashoka Samrat episode 293
CUPLIKAN: Charumitra menerangkan rencananya secara rahsia
kepada semua sekutunya. Bindushara dan Dharma sedang tidur malam itu. Seseorang
datang ke kamar itu sambil membawa belati. Dia menikam Bindushara. Acharya
Radhagupta dan Ashoka di tempat terpisah terkejut setelah mengetahui
sesuatu.
PREV 1 2 NEXT