Sinopsis Ashoka Samrat episode 392 bag 2 by Kusuma
Rasmana. Di ruangannya dalam istana, Ashoka mengamati denah kota
diatas meja dan berguman, "Jalan raya utama dijaga ketat. Rajmata sudah tua. Dia
tidak bisa menyebrangi batas kerajaan tanpa bantuan siapa pun. Dia tidak bisa
bertahan hidup tanpa bantuan siapa pun. Ini artinya dia tidak akan jauh dari
Siamak dan Pattaliputra. Dimana dia berada jika dia hanya disini?"
Ashoka masih sibuk dengan perhitungan ketika ia merasa seperti ada seseorang yang sedang mengawasi dirinya. Dia berbalik tetapi tidak menemukan siapapun. Dia melangkah dan melihat di sekeliling ruangan itu, tapi tidak menemukan apa-apa.
Ashoka masih sibuk dengan perhitungan ketika ia merasa seperti ada seseorang yang sedang mengawasi dirinya. Dia berbalik tetapi tidak menemukan siapapun. Dia melangkah dan melihat di sekeliling ruangan itu, tapi tidak menemukan apa-apa.
Ashoka berbalik dan bermaksud kembali menuju mejanya, namun dia kaget melihat seorang perempuan telah duduk di kursi mewahnya. Ashoka melihat wanita itu bukan salah satu putri raja yang telah di kenalnya. Tapi seorang wanita asing yang berkulit putih mengenakan gaun ungu, memakai perhiasan mewah di kepala dan dadanya.
"Siapa kau? Apa yang kau lakukan di kamarku ini?", tanya Ashoka heran.
Wanita asing itu turun dari kursi, dia mendekati Ashoka dan menjawab, "Pertanyaan yang tepat bukan siapa tapi mengapa. Mengapa aku berada di sini. Kau sangat menginginkan Helena. Maka Aku akan memberikannya kepadamu".
Ashoka bingung, "Kau tahu Aku menginginkan Helena.Mengapa kau ingin membantuku? Siapa kau?"
Wanita asing itu menjawab, "Aku adalah putri dari Exoterus, aku bernama Lasendra. Aku memiliki alasan yang sangat besar dengan datang kemari. Aku hanya dapat memberitahumu. Suamiku sangat pemberani. Dia tidak mencintai siapapun di dunia ini melebihi diriku"
Kilas adegan menampilkan, saat perempuan yang bernama Lansendra masih berbahagia bersama suaminya. "Dia adalah seorang pria yang damai dan baik. Dia selalu membantu semua orang. Penguasa Yunani sekarang, Antiokos malah memanfaatkan seseorang untuk melawan dia", kata Lasendra.
Kilas balik di tampilkan, pasangan Lasendra dan suaminya sedang duduk bersama-sama menikmati minuman ketika mereka mendengar seorang wanita yang berteriak dari halaman rumahnya memohon untuk diselamatkan. Suami Lasendra melihat keluar ke halaman melalui balkon tempat itu, dia melihat seorang perempuan sedang dianiaya oleh dua prajurit Yunani. Saat itulah suami Lasendra ditembak dengan sebatang panah oleh seorang prajurit Yunani dari tempat tersembunyi. Lasendra kaget melihat suaminya roboh dengan sebatang panah menembus dadanya. Lasendra memeluk suaminya yang nafasnya mulai tersengal pelan.
Lasendra melanjutkan, "Musuh menciptakan teror di hati orang-orang kami dan mereka menangkapku. Aku ingat kata-kata terakhir suamiku. Ia berkata, "kita bisa mati untuk orang yang kita cintai. Kau harus tetap hidup sehingga kau tidak harus membiarkan musuh yang memisahkan kita bisa mati dengan mudah!". Kilas balik berakhir.
Lasendra berkata, "Aku menyerah kepada musuh yang seorang penguasa (Antiokos) dan aku adalah pelayannya sekarang".
Ashoka yang masih bingung melangkah mendekati mejanya. "Tapi, bagaimana hal itu berhubungan denganku?".
Lasendra mendekati Ashoka dan berkata, "Kau bisa mendapatkan Helena bila Kau setuju akan membunuh Antiokos".
Ashoka berkata, "Aku telah cukup ditipu dengan mempercayai kaum Yunani. Kini tidak lagi!"
Wanita asing itu bertanya sambil melangkah mondar-mandir, "Apakah kau memiliki pilihan lain untuk mencapai Helena? Kau membuat kesalahan yang sangat besar dengan tidak membantuku. Helena masih hidup tapi dia sangat tua. Jika dia mati sendiri maka balas dendammu tidak akan lengkap. Kau tidak akan dapat menghukumnya. Dari tanah Lanka milik Rahwana pernah ada seorang Wibhisana. Apakah tidak mungkin ada yang menjadi seorang Lasendra dari para kaum Yunani?".
Ashoka mendekati meja dan menuangkan minuman ke gelas kecil. Dia menjawab, "Lasendra, pilihanku akan menjadi salah satu yang akan aku jalankan namun bukan yang kau tawarkan". Ashoka menawarkan gelas minuman itu kepada Lasendra, "Kau melakukan perjalanan yang panjang. Kau telah membuat banyak persiapan juga, tapi kau lupa bahwa Siamak akan curiga ketika ia melihatku bersama orang Yunani", kata Ashoka.
Lasendra berkata, "Aku datang kemari sebagai perwakilan dari penguasa Yunani".
Ashoka berkata, "Bagaimana bisa aku mempercayaimu ketika kau tidak setia kepada orang-orang dari kaummu sendiri?".
"Percayalah wanita!", menjawab seorang perempuan yang masuk ke ruangan itu.
Ashoka berbalik kaget melihat Kaurwaki dan Acharya Radhagupta yang masuk ke ruangan itu. Ashoka berkata, "Kaurwaki, kau telah mendengar semuanya? Wanita ini adalah Yunani!".
Kaurwaki berkata, "Seorang wanita dapat meninggalkan segalanya, mengabaikan setiap hubungan demi membalas dendam. Dia telah mengambil resiko yang besar hanya untuk menemuimu. Giliranmu sekarang! Atau Kau tidak akan mendapatkan apa-apa dengan kehilangan banyak waktu".
Ashoka memandang Kaurwaki dan Lasendra bergantian sambil berpikir, sementara Acharya hanya diam.
CUPLIKAN : Lasendra datang ke tempat persembunyian Helena. Ia
memberitahu Helena dan yang lainnya tentang rencana untuk membuat Helena keluar
dari kerajaan Magadha. "Siamak akan membantumu mencapai Yunani jika kau
melarikan diri dari sini dengan aman", kata Lasendra kepada Helena. Di
ruangannya, Ashoka berkata, "Aku ingin membuat Rajmata dibunuh oleh tangan
Siamak dan Kau yang akan memaksa dia untuk melakukannya!", katanya kepada wanita
asing yang bernama Lasendra itu.