Sinopsis Ashoka Samrat episode 379 bag 2 by Kusuma
Rasmana. Di ruang sidang istana Pattaliputra, Samrat memimpin sidang
yang dihadiri seluruh keluarga istana dan juga Mahamatya Khalatak, Acharya
Radhagupta dan panglima Nayaka. Di depan sidang sudah berdiri kedua pangeran
Magadha yaitu Ashoka dan Sushima, yang dalam hal ini keduanya dalam kondisi
berbeda.
Bindushara berkata, "Sekarang buktikan mengapa kau tidak bersalah karena telah membawa pangeran Magadha Sushima kemari dengan cara seperti itu. Buktikan bahwa sikapmu benar, Ashoka!"
Bindushara berkata, "Sekarang buktikan mengapa kau tidak bersalah karena telah membawa pangeran Magadha Sushima kemari dengan cara seperti itu. Buktikan bahwa sikapmu benar, Ashoka!"
Ashoka menjawab, "Samrat, aku menyadari tugasku dengan baik. Cara ini aku gunakan sebagai pesan bahwa tidak ada orang yang berada di atas keadilan. Keadilan adalah sama untuk semua orang. Siapa pun yang mencoba untuk menjadi kendala di jalan dharma dan perdamaian, untuk impian persatuan India, akan dihukum! Dan pelakunya saat ini adalah Sushima!".
Ashoka berkata sambil menuding Sushima yang berdiri diam disampingnya.
Charumitra marah dan berkata, "Ashoka! Betapa beraninya kau menyalahkan anakku! Aku tidak terima itu!"
Ashoka menjawab, "Maafkan aku, Maharani, Aku tidak menyalahkan putramu ataupun saudara tuaku. Aku hanya menyalahkkan orang yang menghalangi tugasku menangkap Gondana, orang yang menyebabkan aku kehilangan si penjahat Gondana".
Ashoka melanjutkan (dalam adegan kilas balik), "Samrat, Aku ingin menceritakan bahwa semalam Nirankush telah melarikan diri dari penjara. Dia berlari menuju tempat Gondana dan aku mengikutinya, namun Gondana berhasil lolos, karena ada seseorang yang membantunya. Aku harus mati-matian bertarung melawan anak buahnya. Saat aku mengejar Gondana menuju gua, ada seseorang yang memukul kepalaku, yang belakangan aku tahu siapa orang itu. Orang itu juga menghalangiku mengejar Gondana dan berusaha mencelakakan aku. Beruntung Panglima Nayaka datang membantuku sehingga aku tetap selamat".
Charumitra dam Mahamatya menjadi semakin tegang mendengar penuturan Ashoka.
"Sejak awal aku sudah mengatakan bahwa mustahil bagi Gondana mampu menjalankan bisnisnya dengan mulus jika ia tidak memiliki bantuan orang dalam istana ini. Orang inilah yang bertanggungjawab untuk itu!", kata Ashoka lagi sambil menunjuk Sushima.
Sushima hanya diam, Charumitra tegang menatap kearah Sushima dengan tajam. Siamak hanya diam namun merasa lega, "Itu artinya Ashoka belum tahu siapa Gondana itu", batin Siamak.
Bindushara bertanya kepada Sushima, "Sushima, apakah Kau benar memukul Ashoka? Katakan kepadaku! Apakah yang dikatakan Ashoka benar?".
Charumitra dan Mahamatya semakin tegang memandang Sushima yang menunduk. Ashoka memandang kakaknya dengan sinis.
Sushima berkata, "Ya, benar! Ashoka bicara benar!". Jawaban Sushima membuat samrat dan semua orang terkejut.
"Kami memang bertarung. Aku akan membunuhnya namun Nayaka datang dan menolongnya. Mereka berdua kemudian menyeretku dengan cara tadi. Semuanya yang dikatakannya benar tapi tidak dengan alasannya. Fakta yang dia katakan memang sama tapi kebenarannya hal lain", kata Sushima lagi yang kali ini lebih bersemangat.
Sushima menoleh kepada Ashoka, "Jika dugaanmu memang benar bahwa aku mendukung Gondana maka aku akan mengenalnya. Kau harus membuktikan hal itu, Ashoka!. Apa kau punya bukti untuk itu? Jika kau punya, tunjukkan dan hadirkan itu sekarang juga. Jika terbukti Aku memang terkait dengan Gondana, maka Aku akan membunuh diriku sendiri di ruang sidang ini juga!", kata Sushima berapi-api.
Semua orang anggota keluarga istana yang mendengarnya menjadi tegang, termasuk Ashoka.
Di tahtanya Bindushara berpikir, "Sushima berani mengatakan hal yang besar berarti dia tidak bersalah, lalu siapa yang benar?". Samrat lalu berkata, "Ashoka, kau tunjukkan bukti yang dimintanya!".
Ashoka menjawab, "Samrat, Anda tidak boleh luluh begitu saja oleh sandiwaranya. Anda tanyakan saja kepadanya, mengapa dia mengikutiku pada saat Aku sedang mencoba menangkap Gondana. Dia juga menghalangi dan melawanku. Apa tindakannya itu tidak membantu Gondana lolos?"
Sushima bertepuk tangan mendengar ucapan Ashoka, "Hebat, Ashoka, hebat! Justru kaulah yang membuat Gondana lolos".
"Sushima!", teriak Ashoka meledak marah sambil menudingnya, namun Sushima tak peduli, dia terus berbicara.
"Itu adalah dirimu, tindakanmu yang menolong musuh terbesar dari Magadha. Kau yang membantunya melarikan diri!", kata Sushima dengan nada tinggi.
Ashoka tegang menahan marah atas tuduhan Sushima. Dharma, Radhagupta dan Nayaka menjadi tegang atas ucapan Sushima yang membalikkan fakta.
"Samrat, Aku ingin menunjukkan beberapa bukti dan fakta di hadapan Anda untuk menjelaskan sikapku, bahwa apa yang aku katakan adalah benar. Aku mohon ijin Anda", kata Sushima kepada Samrat.
Bindushara menjawab, "Ijin diberikan!".
Sushima segera bertepuk tangan memberikan isyarat ke arah prajurit penjaga pintu ruang sidang.
Dua orang penjaga penjara dan seorang prajurit masuk dan
langsung melangkah kehadapan samrat di depan sidang.
Sushima berkata, "Aku ingin tahu, benarkah Nirankush yang melarikan diri dari penjara setelah dia mendapatkan surat?"
"Benar", jawab prajurit itu.
"Kalau benar, surat dari siapa itu?", tanya Sushima lagi.
Prajurit itu menjawab, "Surat itu dikirim dari Acharya Radhagupta dan ditulis oleh Rajkumar Ashoka".
"Apakah kau membawa sesuatu atau benda yang digunakan Nirankush untuk melarikan diri?", tanya Sushima.
"Ya, aku menemukan ini setelah Nirankush meloloskan diri", kata prajurit itu.
Sushima mempersilakan pelayan sidang mengambil bukti pisau lengkung dari prajurit itu dan membawakannya kepada samrat. Ashoka dan Radhagupta hanya diam melihatnya. Bindushara segera memeriksa bukti pisau lengkung itu dan menyerahkan kembali kepada pelayan sidang.
"Kalian bertiga boleh pergi", kata Bindushara kepada prajurit dan dua penjaga penjara yang kemudian segera pergi.
Sushima berkata, "Samrat, disini aku menyimpulkan, Nirankush media kita satu-satunya untuk mencapai Gondana. Keamanannya sangat penting dan prioritas. Samrat, larinya dia dari penjara tidak akan terjadi tanpa bantuan orang dalam. Surat itu jelas ditulis oleh adikku, Ashoka. Nirankush tidak melarikan diri tetapi dibuat dengan sengaja agar melarikan diri. Ini adalah tindakan Ashoka yang memiliki dukungan penuh dari Acharya Radhagupta. Seperti yang dilakukan mendiang Acharya Chanakya, dia juga ingin Ashoka untuk duduk di atas singgasana Magadha setelah suksesi dari Anda".
Siamak, Charumitra dan Mahamatya terdiam namun senang mendengar ucapan Sushima yang membalik keadaan.
Bagian akhir ucapan Sushima membuat Acharya Radhagupta dan Nayaka heran, karena terlalu jauh dari masalah yang disidangkan.
Ashoka berkata, "Ya Samrat, Aku memang melakukan itu dengan
sengaja, Aku memang membiarkan Nirankush melarikan diri karena itu memang sesuai
dengan rencana kami. Kami tahu Nirankush akan langsung menemui swami (tuan)nya
Gondana. Aku segera mengikuti langkahnya dan berencana untuk menangkapnya
sendiri".
Sushima berkilah, "Baiklah. Kau tahu Gondana sangat berbahaya, Gondana yang telah menaruh racun di makanan kita, tapi kenapa kau bertindak sendiri dan tidak memberi tahu Samrat sebelumnya?"
Ashoka menjawab, "Samrat, Aku tidak ingin mengambil risiko besar dengan kebocoran rencana karena Aku tahu bahwa pendukung Gondana ada disini".
Sushima berkilah, "Baiklah. Kau tahu Gondana sangat berbahaya, Gondana yang telah menaruh racun di makanan kita, tapi kenapa kau bertindak sendiri dan tidak memberi tahu Samrat sebelumnya?"
Ashoka menjawab, "Samrat, Aku tidak ingin mengambil risiko besar dengan kebocoran rencana karena Aku tahu bahwa pendukung Gondana ada disini".
Acharya Radhagupta menambahkan, "Aku sudah memberitahu Samrat tentang pelarian Nirankush saat Ashoka sudah duluan pergi ke hutan. Dan Samrat telah memberi perintah kepadaku agar mengirim pasukan membantu Ashoka".
Sushima menanggapi, "Tidak, tidak! Maafkan aku Acharya Radhagupta, mungkin benar Anda telah melaporkan kepada Samrat bahwa Ashoka pergi ke hutan sendirian untuk menangkap Gondana, dan samrat meminta Anda mengirim pasukan membantu Ashoka. Namun Anda melakukannya setelah Anda tahu bahwa aku pergi juga dibelakang Ashoka. Anda mengambil kepercayaan Samrat seperti yang Anda tahu Samrat akan lebih percaya kepada Ashoka jika dia gagal dalam misi ini".
Mahamatya berkata, "Ya, Samrat! Ashoka tidak percaya keamanan Magadha, penjahat Gondana sengaja dibiarkan melarikan diri. Dia memang tidak pernah mempercayai Samrat Magadha".
Ashoka berkata tegas, "Itu tidak benar, Samrat! Aku memakai Nirankush untuk menangkap Gondana. Tapi dia berhasil melarikan diri bukanlah keinginanku. Aku memiliki hak untuk mengambil keputusan dengan segala cara karena aku bertanggung jawab untuk keamanan internal istana".
Sushima memotong ucapan Ashoka, "Hasilnya apa Ashoka? Kau memakai Nirankush untuk menangkap Gondana, kau seperti menambahkan bahan bakar ke dalam api!".
Siamak berkata, "Pikirkan yang dikatakan Sushima, Ayahanda. Kita tahu Nirankush akan dihukum mati jika dia tidak berbicara tentang Gondana. Ashoka takut jika Nirankush yang tidak mau mati akan mengatakan kebenarannya kepada kita semua. Maka Ashoka mengatur agar Nirankush melarikan diri dengan alasan menangkap Gondana. Tapi mengapa Gondana tidak tertangkap? Mengapa Gondana bisa melarikan diri?.... Karena Ashoka bekerja sama dengan Gondana!".
Semua orang terkejut dengan simpulan yang diucapkan oleh Siamak, termasuk Dharma, Witthasoka, Radhagupta dan Nayaka. Mereka semuanya menjadi tegang. Ashoka hanya diam membisu.
Bindushara bertanya pada Ashoka, "Kau mendengar pertanyaan yang
diucapkannya, Ashoka. Ini mungkin rencanamu, tapi Sushima mempunyai kebenarannya
sendiri. Apakah kau memiliki jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu? Faktanya
sama tapi sekarang kau yang tampak sebagai pelaku! Apakah kau memiliki bukti
atau logika lain supaya bisa membuktikan bahwa kau tidak
bersalah?".
Pertanyaan Samrat membuat Sushima menggeleng senang, Siamak sumringah, Charumitra dan Mahamatya tampak senang. Dharma dan Witthasoka tampak tegang, Radhagupta dan Nayaka tampak menunggu jawaban Ashoka. Namun Ashoka hanya diam ditempatnya.
Pertanyaan Samrat membuat Sushima menggeleng senang, Siamak sumringah, Charumitra dan Mahamatya tampak senang. Dharma dan Witthasoka tampak tegang, Radhagupta dan Nayaka tampak menunggu jawaban Ashoka. Namun Ashoka hanya diam ditempatnya.
CUPLIKAN : Bindushara akan mengumumkan sebuah keputusan ketika
Uttara meminta Samrat untuk berhenti, "Aku adalah Gondana", kata Uttara. Dia
meminum racun dan menghembuskan nafasnya yang terakhir di hadapan semua orang di
depan sidang itu.