Sinopsis Ashoka Samrat episode 336 bag 2

Sinopsis Ashoka Samrat episode 336 bag 2 by Kusuma Rasmana.  Di istana Magadha, Pattaliputra, seorang utusan Ujjain yaitu Pembantu Nirankush datang menghadap Pangeran Sushima. Dia berkata kepada Sushima bahwa ia membawa berita tentang Ashoka. "Apa katamu?" tanya Sushima tidak mempercayai ucapan itu. "Ashoka sekarang ada di Ujjain!", ulang Pembantu Nirankush. Sushima kaget, demikian juga Charumitra dan Mahamatya yang ada di tempat itu.

Sushim merasa marah karena dugaan Ashoka masih hidup dan ada di Ujjain ternyata benar. Dia melempar sebuah pisau ke arah seorang pria yang sedang berpegangan pada tiang di arena berkuda, yang berusaha menyelamatkan diri dari kuda milik Sushima yang terus menunggunya. Lemparan pisau mengenai tangannya, sehingga pegangannya lepas dari tiang dan pria itu jatuh ke tanah. Kuda terlatih milik Sushima segera berlari ke arahnya dan menginjakk pria itu hingga tewas.
Sushima dalam marahnya tersenyum kecut sambil berkata, "Ashoka ada di Ujjain. Aku sudah menunggu untuk mendengar kabar ini selama 10 tahun. Adikku Ashoka, ini adalah waktu kematianmu!"


Sushima meminta Mahamatya agar menyiapkan perjalanannya ke Ujjaini. "Sekarang seorang adik akan mati oleh tangan kakaknya!", kata Sushima. Charumitra hanya tersenyum dengan rencana putranya, sementara Mahamatya terlihat khawatir.
Di Awantipuram, Ujjaini, Nirankush dan prajuritnya masih berada di depan rumah Seth Dhaniram. Sekarang dia duduk di kursi sambil dipayungi seorang pelayan. Sedangkan beberapa prajuritnya mengelilinginya untuk memberi pengawalan.
Nirankush sedang bermain dengan salah seorang prajuritnya. Dia memainkan ujung pisau yang ditusuk-tusukkan disela-sela jari tangan prajuritnya yang diletakkan diatas meja dari tong kayu. Nirankush tertawa ngakak melihat prajurit itu ketakutan, khawatir jari atau tangannya tertusuk pisau rajanya.

Dari dalam rumah kontrakannya, Witashoka tersenyum mengintip prilaku Nirankush dan anak buahnya. Sedangkan Ashoka sedang mengupas kelapa muda dengan sabitnya. Witashoka meyakinkan kakaknya agar menerima tawaran Nirankush karena mungkin saja dia sayang atau mengagumi kakaknya.
Namun Dharma berkata, "Tidak, itu bukan sayang atau rasa kagum. Aku pikir itu pasti suatu rencana. Aku takut! Kau telah mengundang masalah. Pergilah Ashoka! Nirankush telah menunggu sejak 2 hari lalu, dia mungkin akan pergi dalam beberapa hari ini. Kau dapat kembali lagi setelah ini"
Ashoka dengan marah menghempaskan kelapa muda dan sabitnya, dia bangkit dari duduknya. "Aku tidak ingin pergi! Kemana aku harus pergi? Apa yang harus aku lakukan?", tanya Ashoka.
Dharma menyarankan Ashoka agar pergi ke festival Kumbha Mela. "Berdoalah disana. Mungkin hatimu akan menjadi lebih tenang", pinta Dharma. Ashoka yang tidak berani membantah perintah itu segera menyanggupi.

Di luar pekarangan, entah apa yang dikatakan prajurit teman bermainnya, Nirankush marah pada prajurit itu dan menusuk tangannya. Prajurit itu mengerang keras karena luka yang mengeluarkan darah saat pisau itu dicabut.
Seth Dhaniram yang tiba-tiba muncul dari pintu gerbang bersama putrinya, kaget dan ketakutan melihat kejadian itu. Keduanya datang ke sana untuk membawakan makanan bagi raja Ujjain, Nirankush. Dhaniram yang tangannya gemetar karena ketakutan, berkata terbata-bata mempersilakan raja itu menikamati makanan darinya. Dhaniram menyerahkan nampan makanan kepada Devi agar menghaturkannya kepada Nirankush.
Nirankush menatap dengan lekat sosok cantik Devi yang menghaturkan makanan baginya. Devi yang risih karena tatapan Nirankush yang seakan menelannya segera berlari ke halaman, disusul Dhaniram sambil menutup pintu gerbang. Nirankush berguman, "Aku bahagia! Aku sedang menunggu kedatangan pangeran Sushima datang kesini!'

Di istana Kalingga, Kaurvaki sedang melangkah bersama Bela, pelayannya melewati pintu gerbang istana dengan perasaan senang. "Aku akan bertemu Ashok di acara Kumbha Mela!", kata Kaurwaki. Dia sedang ditunggu oleh sekelompok prajurit pengawal dan sebuah pedati yang akan membawanya pergi ke festival Kumbha Mela di Ujjaini.
Kaurwaki membungkuk menyentuh kaki ibunya yang datang untuk memberkatinya. Ibunya memberikan doa restunya dan memintanya untuk segera pergi. Kaurvaki segera naik ke dalam pedati dan pergi dengan kawalan prajurit dan pelayan perempuan termasuk Bela.

Sejenak kemudian, Jagannatha, Raja Kalingga datang dengan marah, dia minta prajurit penjaga gerbang agar mengejar rombongan Kaurwaki yang sudah berangkat. Namun permaisuri meminta prajurit berhenti. Jagannatha bertanya marah kepada istrinya, "Mengapa kau mengizinkannya pergi?".
Istrinya menjawab, "Dia telah pergi beberapa saat yang lalu. Kaurwaki pergi ke acara Kumbha Mela".
Jagannatha berkata, "Baik, tapi aku akan mengawasi putri kita. Jika dia melakukan sesuatu yang menentang keinginanku, katakan kepada anak itu, tidak ada yang lebih buruk dari hukumanku!". Jagannatha segera pergi, istrinya hanya diam termangu.

Di Awantipuram, di luar pekarangan rumah Seth Dhaniram, Nirankush sedang berbaring dan dipijat oleh seorang pelayannya. Di dalam rumah, Dharma sedang mempersiapkan keberangkatan Ashoka ke acara Kumbha Mela. Witashoka meminta Ashoka agar mengajaknya ke acara itu. Namun Ashoka melarangnya dan menyarankan Witashoka untuk tetap tinggal di rumah membantu ibu mengurus segala kebutuhan dan pekerjaan rumah.
Ashoka membungkuk untuk meminta berkat Dharma tanpa berkata apapun. Dia segera berlari menuju pintu belakang.

Seorang prajurit Nirankush yang memang berjaga dekat pintu belakang pekarangan itu melihat Ashoka pergi dan segera mengikutinya. Namun melewati belokan jalan, prajurit itu bingung karena kehilangan jejak Ashoka. Namun sesaat kemudian prajurit itu jatuh tak sadarkan diri karena sebutir buah kelapa menghantam kepalanya. Ashoka melihat prajurit yang pingsan itu.
Ashoka berguman, "Aku akan pergi ke acara Kumbha Mela hari ini. Aku mau lihat, apakah di tempat itu, segala keinginanku akan terpenuhi oleh dewa atau tidak". Ashoka segera melangkah pergi.
Di istana Magadha, Pattaliputra, di pintu utama istana, Mahamatya dan Charumitra sedang mengantar Sushima yang akan berangkat. Sushima mendekati kuda yang sudah dipersiapkan baginya dan berkata kepada kuda, "Kita mendapatkan Ashoka! Dia tidak akan selamat sekarang!". Charumitra dan Mahamatya hanya tersenyum melihat itu.
Sushima akan naik keatas kudanya ketika seseorang memanggilnya. Dia adalah Bindusara yang datang bergegas mendekati putranya.

Bindushara berkata marah, "Sushima, bukankah aku sudah mengatakan kepadamu untuk tidak melakukan apapun tanpa perintahku". Sushima hanya diam menatap ayahnya. Charumitra segera berkata mewakili Sushima dan dia berbicara demi melindungi putranya. Bindushara yang terus menatap putranya dengan tajam, mengangkat tangannya agar Charumitra berhenti bicara.
"Jika kesalahan seperti ini dilakukan lagi, itu akan dianggap sebagai menentang perintahku!", kata Bindushara tegas dan segera pergi.

Sushima naik ke atas kuda dan bersama beberapa prajuritnya pergi meninggalkan istana. Charumitra menatap kepergian putranya dengan tersenyum, demikian pula Mahamatya. "Putraku telah menjadi Ajay (pemenang). Dia akan membuktikan ini dengan membunuh Ashoka!", batin Charumitra. Sinopsis Ashoka Samrat episode 337


CUPLIKAN : Ashoka dan Kaurwaki sedang ada di acara Kumbha Mela. Mereka membeli beberapa barang di toko yang berdekatan, tapi mereka tidak melihat satu sama lain. Di sisi lain, Sushima menunggangi kuda dan masuk ke acara Mela (tempat perayaan) yang penuh banyak orang. Mata Sushima terpaku dan tajam menatap kepada seseorang di tempat itu.

PREV  1  2  NEXT
Bagikan :

Related Post:

Back To Top