Sinopsis Ashoka Samrat episode 298 bag 2 by Kusuma
Rasmana. Samrat menaruh pedangnya kembali ke sarungnya. Dia mengambil
busur dari seorang pelayan dan menerima anak panah dari Ashoka. Dharma bertambah
terkejut karena Samrat memenuhi permintaan Ashoka. Sementara Ashoka melangkah
mundur untuk mengambil jarak dari Samrat yang mulai memasang anak panah
dibusurnya. Wajah Dharma menegang, "Tidak, tidak!". Dia turun dari tempatnya dan
mendekati Samrat. "Hentikan ini Samrat! Dia tidak bersalah!", kata Dharma
tegang. Ashoka meminta ibunya agar tidak menghentikan ayahnya menjalankan raja
dharma-nya.
Bindushara yang marah memerintahkan Dharma untuk pergi jika dia tidak sanggup melihat ini. Dharma dengan sedih pergi dari tempat itu.
Bindu menembakkan panah dari busurnya, semua orang tegang menyaksikannya. Namun anak panah yang meluncur itu tidak mengenai Ashoka. Arah anak panah berbelok sebelum sampai kepada Ashoka sebagai sasaran dan melenceng dari arah seharusnya terus menancap ke dinding. Bindushara tampak terkejut melihat itu, demikian juga yang lain.
Ashoka mengambil anak panah yang menancap dinding, sementara
Helena, Sushima dan Charumitra roman mukanya mendadak berubah. Bindu bertanya
kepada Ashoka, "Apa artinya ini?".
Ashoka berkata, "Anak panah ini bukti ketidakbersalahanku. Bukan karena keajaiban kalau aku masih hidup atau ayah yang gagal dalam memanahku. Anak panah ini bukan anak panah biasa! Ini adalah panah yang sama yang aku tembakkan kemarin dan ini tidak mengenai Drupada sama sekali".
Radha Gupta yang mendengarkan meminta Ashoka mengatakan dengan jelas.
Ashoka berkata, "Aku menembakkan anak panah tapi arahnya malah berbalik ke arahku karena seseorang dari kalangan terdekat sendiri yang aku sayangi malah menentangku. Sushima telah menghasutku kemarin. Dan Ada seseorang ingin membuat aku bertindak menyakiti ayah".
Sushim menjawab, "apa yang kau katakan? Tidak ada yang akan percaya itu. Kau mencoba mengalihkan topik pembicaraan ini".
Bindushara memberi isyarat kepada Sushima untuk diam, dan lebih memilih mendengarkan Ashoka.
Ashok berbicara tentang arah panah yang menembak ke arah Bindushara kemarin. "Anak panahku meluncur ke arah lain hanya seperti tadi. Namun Aku tidak memikirkan itu saat melihat Drupada dalam kondisi terluka tertembus panah. Aku disalahkan tanpa alasan dan aku tidak punya bukti untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Tapi kenyataannya adalah, "Satyam ewa Jayate" (hanya kebenaran yang menang). Ketika tidak ada harapan bagiku untuk hidup, Kaurwaki melihat sesuatu yang membuktikan itu bukan hanya kebetulan. Sayangnya, seseorang di dalam istana telah berkomplot melawanku. Namun di sisi lain, putri dari negara yang dianggap musuh malah melakukan segalanya untuk menyelamatkanku. Aku hanya punya satu bukti tetapi tidak ada bukti untuk mendukung itu"
Bindushara menyadari bahwa hanya melihat panah (yang membunuh Drupada) tadi malam saja. "Mengapa kau tidak mengatakan apa-apa tentang itu?", tanya Samrat.
Ashoka tahu dia akan mengerti sebagai seorang ayah, namun, "anak panah itu tidak cukup bukti untuk menemukan si pembunuh. Aku harus mencari tahu siapa orang tersebut".
Sushima yang dari tadi tegang, bertanya "Apakah kau sudah mengetahui sesuatu?"
Ashoka memberitahu dia untuk menunggu, "Aku akan memberitahu semua orang segalanya hari ini saja". Kembali Ashoka menunjukkan anak panah ditangannya. "Begitu aku mendapatkan ini, aku langsung pergi ke gudang senjata dan menyelidiki", kata Ashoka.
Kilas balik ditampilkan, seorang ahli senjata menjelaskan
tentang anak panah yang ditanyakan Ashoka. "Anak panah ini digunakan untuk
menciptakan tipuan dalam membunuh musuh", kata si Ahli senjata.
Ashoka bertanya, "Siapa yang membuatnya?"
Ashoka bertanya, "Siapa yang membuatnya?"
Ahli senjata menjawab, "para prajurit dari Magadha tidak menipu. Panah-panah semacam ini dibuat orang-orang yang biasa menipu orang lain".
Kilas balik berakhir.
Di ruang sidang hari ini, Ashoka berkata, "Yunani! Anak panah
ini hanya dibuat oleh kaum Yunani". Helena dan Siamak terkejut mendengar
kata-kata Ashoka. Charumitra dan Sushima yang tegang menoleh Rajmata Helena yang
diam.
Demi membela diri dan kaumnya yang disebut, Helena berkata, "Bagaimana membuktikan bahwa kau tidak menembak Drupada dengan anak panah itu?".
Ashoka menjawab, "Aku pergi ke ruangan tempat anak panah yang mengenai Drupada disimpan". Dalam kilas balik, Ashoka bersama Nayaka dan Kaurwaki mendatangi kamar tempat anak panah dan busur disimpan.
Ashoka menunjukkan anak panah lain yang melukai Drupada kepada semua orang yang hadir. "Ini anak panah yang membunuh Drupada. Tabib istana bisa menjelaskan kepada kalian tentang apa yang dia tahu", kata Ashoka.
Tabib istana berkata bahwa seluruh ujung panah beracun. "Jika seseorang walaupun hanya menyentuhkan ujung panah ini pada bibirnya, maka orang tersebut akan mati! Panah semacam itu hanya dibuat di Yunani dan digunakan di sana", kata tabib istana menjelaskan. Samrat Bindushara marah mendengar penjelasan itu. Semua orang yang hadir melihat ke arah Helena yang tegang. Siamak merasa gelisah dan sangat tegang. Sinopsis Ashoka Samrat episode 299
CUPLIKAN : Bindushara berkata, "Bagaimana Yunani berani
melakukan ini?". Ashoka menjawab, "Hanya ada satu orang yang berhubungan dengan
Yunani di sini, yang dapat memiliki simpati kepada mereka itu. Dia adalah
Rajmata Helena!". Helena terkejut, demikian juga Charumitra, Sushima, Siamak dan
Khalatak. Saat lain Helena mengakui semua yang dikatakan Ashoka dihadapan
Bindushara.