Sinopsis Ashoka Samrat episode 294 by Meysha Lestari

Sinopsis Ashoka Samrat episode 294 by Meysha Lestari. Tantrik menyuruh Shushim kembali jika dia ingin mendengar kabar palsu. Shushim bertanya apda Tantrik, "apakah aku tidak akan pernah duduk di Singgasana?" Tantrik menjawab, "aku tidak berkata begitu." Shushim mengulang kata-kata Tantrik yang tadi di ucapkannya. tantrik menyarankan untuk merubah masa sekarang, "masa depan akan ikut berubah secara otomatis. Bahkan ular besar itu tidak bisa melakukan apapun padamu setelah kau meminum air itu. Keyakinan adalah segalanya. Yakinlah pada diriku dan serahkan dirimu sepenuhnya padaku!"

Shushim berlutut di depan Tantrik dengan tangan menyembah padanya. Tantrik memberinya sesuatu, "hambatan terbesar dalam upayamu mendapatkan Tahta akan lenyap besok." Shushim bertanya, "apakah yang anda maksud Ashoka?" Tantrik menggeleng, "Samrat akan mati besok." Shushim bertanya, "siapa yang akan melakukan itu?" Tantrik tersenyum penuh misteri.

Malamnya, Bindu dan Dharma tidur bersama. Seseorang masuk kekamar mereka sambil memegang belati. Orang itu menikam Bindu. Dharma tersentak bangun. Dia menatap Bindu dengan cemas. Bindupun terbangun dan bertanya dengan cemas, "apakah kau baik-baik saja?" Dharma berkata kalau dirinya bermimpi buruk. Bindu menenangkannya, "aku tahu kau cemas memikirkan pembunuh Achary Chanakya yang masih hidup dan bebas. tapi itu tak akan berlangsung lama."

Drupa mengucapkan selamat ulang tahun pada dirinya sendiri, "semua orang pasti sedang menunggu diriku bangun, mengucapkan selamat dan membeirku hadiah. Ibu pasti akan membuatkan laddo untukku." Drupat meloncat turun dari tempat tidurnya. Subhrasi datang dan meminta Drupad agar bersiap, "ayahmu telah memanggil untuk pertemuan penting. Semua orang harus ada di sana." Drupad terlihat binggung. Subhrasi menyuruh Drupad bersiap-siap sendiri, "kau sudah besar sekarang." Drupad mengangguk, "aku bertambah besar hari ini." Drupad berpikir kalau ibunya akan mengucapkan selamat bersama-sama dengan ayahnya.

Dharma membawa Prasad untukBindu. Drupadmemintanya. Dharma menyuapi Drupad, lalu dia poeri bersama Bindu. Drupad menatap mereka dengan bingung.

Helena memberi intruksi pada Siamak agar menjaga jarak dari Ashoka selama penyelidikan berlangsung. Drupad bergabung dengan mereka. Dia bertanya, "apakah ibu suri tidak akan tinggal demi diriku?" Siamak dengan rasa ingin tahu bertanya, "apa yang begitu penting dengan hari ini? Apakah kau lebih berarti baginya ketimbang ayahnya? Atau hari ini hari Abhiseka mu? Jangan membuang waktu kami. Pergi sana!" Drupad pergi dengan perasaan sedih memikirkan tak seorangpun mengingat hari ulang tahunya.

Shushim memberikan abu dari Tantrik pada Charu, "jika DHarma meminum abu ini maka dia akan di paksa untuk membunuh Samrat. Aku yakin ini akan menyelesaikan masalah kita." Charu tertawa membayangkan Ashioka akan di paksa untuk menghukum mati ibunya sendiri, "kita semua tahu, itu yang akan terjadi. DIa pasti tidak akan bis amelihat ibunya du hukum mati di depan matanya. Dia akan melepaas posisinya itu." Shushim mengangguk. Drupad melihat Charu dan Shushim tertawa. DIa mendekat dan bertanya, "mengapa kalian tertawa?" Shushim menyembunyikan abu di belakang punggungnya. Drupan ingin melihat benda yang di sembunyikan Shushim, "apakah itu hadiah untukku?" Shushim menyangkal, "mintalah hadiah pada kakakmu Ashoka.."


Ashoka berpesan pada Kaurvaki untuk memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang mengetahui rencana ini. Kaurvaki mengangguk. Dia akan peri untuk membawa Shushim dan SIamak ke tempat itu secara bersamaan. Drupad datang, tapi Ashoka telah pergi. Drupad yakin Ashoka akan inggat ulang tahunnya. Kaurvaki melihat kesedihan di wajah Drupad. Dia bertanya, "apa yang terjadi?" Drupad menjawab dengan kecewa, "tidak apa-apa." Dia lalu pergi dari sana. Kaurvaki menatap kepergiannya sambil tersenyum. Mereka mendengar pengumuman tentang pertemuan di ruang sidang yang akan segera di mulai.

                                PREV   1   2 
Bagikan :
Back To Top