Sinopsis Ashoka Samrat, Episode 279 bag 3 by
Kusuma
Rasmana. Di istana Takhsashila, seorang pelayan
membawakan makanan untuk Dharma di ruangan yang dipakai untuk kamar
penahanannya, namun Dharma menolaknya. Bhamini mengambil baki makan dari
pelayan, mendekati Dharma yang bangkit dari duduknya. Bhamini berkata kepada
Dharma, "ini tidak baik bagi seseorang bila ia tidak mau makan. Mohon anda
makanlah setidaknya untuk bayi anda".
Dharma minta maaf kepada Bhamini. "Aku tidak bermaksud menghinamu dan juga makanan ini. Aku tidak ingin memberi asupan bagi bayiku dengan makanan yang dibeli dari uang hasil kekejaman dan pemerasan kepada orang-orang tak bersalah". Bhamini hanya diam seakan ikut bersalah, dia akan melangkah pergi, namun dia kembali dan berkata, "anda bisa minta sesuatu yang lain dariku".
Dharma dengan sopan menjawab "tidak. Aku selalu mengajarkan
Ashoka untuk tidak melakukan kekejaman. Aku telah mengikuti apa yang diajarkan
guru Acharya Chanakya. Aku tidak akan membiarkan niat pribadiku sampai
mengalahkan logika. Samrat Bindushara telah mengabaikan saran dari Acharya dan
mengijinkan suamimu berkuasa disini. Aku tidak akan mengulangi kesalahan itu",
kata Dharma lagi.
Bhamini pergi dari ruangan itu, Dharma berfikir, "aku telah salah menyembunyikan jatidiriku kepada Ashoka. Apa yang akan dilakukannya ketika tahu kebenaran ini?".
Kembali ke padang tandus dan hutan kecil, Kaurwaki yang melihat
Ashoka berhenti dan berdiri mematung, bertanya, "mengapa kau begitu resah? Ada
apa sebenarnya?".
Ashoka menjawab, "kebohonganlah penyebabnya. Aku masih bisa menanggungnya bila orang lain yang berbohong kepadaku, tapi bagaimana seorang ibu bisa berlaku demikian? Dia menyembunyikan kebenarannya dariku walaupun dia ada didekatku. Bagaimana ibuku berfikir aku tidak akan mengenalinya?".
Ashoka menjawab, "kebohonganlah penyebabnya. Aku masih bisa menanggungnya bila orang lain yang berbohong kepadaku, tapi bagaimana seorang ibu bisa berlaku demikian? Dia menyembunyikan kebenarannya dariku walaupun dia ada didekatku. Bagaimana ibuku berfikir aku tidak akan mengenalinya?".
Kaurwaki terkejut mendengar kata-kata itu. "Ibumu sedang ada
disini? Di Takhsashila?", tanya Kaurwaki. Ashoka mengangguk, "dia menyebut
dirinya sebagai pelayan dan menyembuhkanku. Dia berusaha merahasiakan jati diri
tapi tidak berbohong kepadaku. Dia tidak berbohong saat hidupku dalam bahaya.
Dia tidak pernah berhenti mengucapkan kebenaran walaupun dalam situasi buruk
sekalipun, tapi mengapa dia melakukan itu kepadaku? Dia tahu persis aku sangat
benci kebohongan". Kaurwaki mendekat kepada Ashoka, "aku belum tahu ibumu, tapi
sejauh aku mengenalmu, aku yakin dia perempuan hebat. Kau bilang dia tidak
pernah berbohong dalam segala situasi. Pasti ada alasan besar dibalik
tindakannya itu. Pikirkanlah apa yang mungkin ibumu rasakan", katanya.
"Kau pernah dianggap mati dalam kapal yang tenggelam. Betapa
sulitnya saat melihatmu dalam kondisi saat ini", kata Kaurwaki melanjutkan, "Kau
bingung dan marah kepada tetua, teman-teman dan para sekutumu saat mereka tidak
memberitahukan tentang kondisiku saat itu. Apa yang akan terjadi bila hal buruk
terjadi kepadamu? Banyak perempuan lain akan dijadikan Nagarvadhu
sepertiku".
Ashoka hanya diam sambil mencerna kata-kata itu.
Ashoka hanya diam sambil mencerna kata-kata itu.
"Hanya guru dan orang tua yang tahu apa yang benar dan salah untuk kita. Mereka tidak selalu benar, tetapi mereka selalu mencoba melakukan hal yang benar untuk kita", kata Kaurwaki.
Ashoka menyadari kesalahannya setelah mendengar apa yang dikatakan Kaurwaki.
"Kau benar, Kaurwaki, aku tidak menyadari itu semua. Aku akan menemui ibuku sekarang!", kata Ashoka sambil memandang Kaurwaki yang tersenyum. Sinopsis Ashoka Samrat episode 280
CUPLIKAN : Kichaka memerintahkan prajuritnya agar membawa
Acharya Dewaratha menuju persimpangan besar kota. "Aku akan tunjukkan kepada
semua orang saat kematiannya". Kichaka memukul Acharya dengan cambuk dan
mengikatnya di pilar tugu singa Maurya. Bhamini berujar kepada Dharma, "aku
sudah mencoba menghentikan suamiku tapi sia-sia". Dharma berkata, "segalanya
akan habis sekarang. Aku bisa merasakannya bahwa putraku akan datang dan
kedatangannya membuat semua disini akan hancur". Ashoka marah sambil memeluk
Acharya di pangkuannya.