Sinopsis Ashoka Samrat episode 273 by Meysha
lestari. Vaid ji menatap Achary Devrat dan berencana ingin mengatakan
semuanya pada Devrat. Tapi adik Kichak menyuruhnya pulang, "banyak pasien yang
sedang menunggumu." vaid ji mengangguk. Achary devrat menahannya dan bertanya,
"apa yang ingin kau katakan?" vadi Ji memberitahu Achary Devrat agar menjaga
Ashoka dengan baik, setelah itu dia pergi begitu saja. Dalam hati vaid Ji
meminta maaf pada Ashoka, "aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya karena
takut pada Kichak. Mengapa aku harus takut padanya? Tidak ada yang lebih penting
daripada menyelamatkan hidup Ashoka." Tiba-tiba seseorang menutup kepala Vaid ji
dan membawanya pergi.
KIchak kembali menangkap Vaid ji. Vaid ji memberitahu Kichak
bahwa racun yang dia letakkan di bunga untuk obat Ashoka ternyata adalah penawar
racun dalam tubuh Ashoka. Semua orang terkejut mendengarnya. Kichak menyuruh
prajurit menahan Vaid ji hingga kabar kematian Ashoka sampai padanya. Amadhya
berkomentar, "inilah yang di lakukan takdir. Racun yang kau berikan pada Ashoka
malah mengembalikan kehidupannya." Kicha tidak putus asa, dia yakin adiknya,
Vasantsena akan kembali dengan kabar kematian Ashoka.
Dharma menyuruh Vasantsena untuk melihat apakah ada perubahan
pada kondisi Ashoka. Vasantsenan membayangkan Ashoka merenggunt kehernya dan
mengancamnya serta coba untuk membunuhnya. Vasantsena menyuruh Dharma istirahat,
"aku akan menjaga Ashoka!" Dharma menjawab, "ibu mana yang dapat beristirahat
ketika anaknya.." vasantsena menyela, "anakmu?" Dharma meralat kata-katanya,
"semua wanita tidak akan bisa tidur kalau anaknya sedang sekarat." Vasantsena
mengangguk, "aku akan memanggilmu jika di perlukan." Dharma setuju. Dharma
mengucapkan Mantra Shiwa sekali lagi ketika dia duduk di sisi Ashoka. Vasantsena
menatap tak tertarik. vasantesena duduk. tak lama kemudian dia tertidur. Saat
terbangun, dia tidak melihat Dharma. Saat itu Dharma sedang melakukan puja di
sungai. Vasantsena berpikir bahwa itu adalah kesempatan emas untuk membunuh
Ashoka.
Dharma berdoa memohon anugrah kehidupan baru untuk Ashoka.
Vasantsenan coba mencekik Ashoka ketika Dharma sedang dalam perjalanan kembali.
Vasantsena berkata, kalau hanya sedikit sisa waktu yang dia miliki, "Maurya
vanshi yang datang untuk merubah takdir Takshila akan mati di tangan seorang
wanita. Semua orang akan mengingat hal itu!"
Dharma terkejut melihat Vasantsena berdiri di samping Ashoka.
Dharma menegur, "apa yang kau lakkan?" Vasantsenan dengan sedikit gugup menjawab
kalau dirinya hanya memindahkan sesuatu dari sekitar Ashoka sehingga sirkulasi
darahnya lancar, "sesuatu telah terjadi apdanya." Dharma mendekat untuk menatap
dada Ashoka. Vasantsena berkata, "mungkin ramuan herbal tidak bereaksi dengan
baik. Hidupnya dalam bahaya." Dharma berteriak terkejut. Achary Devrat bergegas
datang.
Kaurvaki memikirkan Ashoka. Dia merasakan sesuatu dan
tersentak. Kaurvaki merasa sesuatu yang buruk sedang terjadi pada Ashoka.
Vasantsena menghibur Dharma. Dharma berguman bahwa Ashoka belum
mati. DIa berbicara pada Ashoka. Katanya, 'kau tak boleh mati sekarang. Keadilan
belum di tegakkan. Ketidakadilan masih terjadi di sini. Stabilita sdan
perdamaian belum kembali. Orang-orang menunggu. Kau harus tetap hidup demi
rakyat, tanah air dan orang tuamu. Mereka memiliki peran yang besar dalam
hidupoku. Bangunlah! Kau tidak boleh kalah dari orang-orang jahat! Bangunlah
Dharmaputra!"