Sinopsis Ashoka Samrat episode 320 by Meysha
Lestari. Achary Radha Gupta sibuk membujuk agar Shushim mau menyerah,
"Ashoka pasti punya rencana. Dukung dia!" Shushim meminta pihak Nikator agar
membebaskan ibunya, "aku akan melakukan apapun yang di perintahkan." Ashoka
menarik nafas lega. Shushim meminta maaf pada Bindusara, "aku tidak bisa
bersikap egois lagi. Aku tidak bisa kehilangan kau dan ibu. Ashoka telah membuat
aku lemah. Apa gunanya kemenangan jika kita kehilangan orang tua?" Bindu
memejamkan matanya dengan kecewa.
Shushim melangkah kearah Bindusara ketika dia melihat sesuatu
di lantai. Shushim memeriksanya, ternyata minyak. Dia teringat apa yang di
katakan Radha Gupta dan juga kata-kata Ashoka. Shushim terus melangkah ke arah
kdi mana keluarganya di tawan.
Bindu memberitahu Nikator kalau dia telah mendapatkan apa yang
dia inginkan, "penuhi satu permintaanku, aku ingin menghukum Ashoka dengan
tanganku sendiri! Dia telah mempermalukan garis keturunan kami!" DHarma
terkejut mendengarnya. Helena mengizinkan Bindusara melakukan apa yang dia
inginkan. Bindu mengambil cambuk, lalu mencambuk tubuh Ashoka. Achary Radha
Gupta, Nayak, Dharma dan Subhrasi merasa buruk melihatnya. Dharma memohon pada
Bindusara agar tidak melukai Ashoka tapi Bindu tidak perduli. Shushim datang ke
hadapan Bindusara dan meminta maaf padanya, "siapa bilang orang yang tidak
beruat kesalahan bersalah? Yang bersalah adalah dia yang tidak punya penyesalah.
Semuanya telah berakhir! Kalian boleh membunuhku jika mau..." Helena mencium bau
minyak, tapi tidak begitu menghiraukannya.
Shushim memberitahu Nikator kalau dia telah melakukan apa yang
di ainginkan, "sekarang biarkan aku memenuhi keinginanku hari ini. AKu ingin
menghukum anak pelayan ini. Aku telah kehilangan kehormoatan, harga diri karena
dia. Leluhur kami dan garis keturunan kami telah di permalukan hari ini karena
dia. Aku akan membunuh Ashoka dengan tanganku sendiri." Helena dengan senang
memberinya belati. Dharma memohon paad Bindu agar tidak bersikap tidak adil dan
berhati batu pada Ashoka. Bindusara menghentikan Shushim, "dia saudaramu!"
Shushim menyahut, "aku tahu denganbaik. Kesedihanku akan bertambah karena itu.
Jangan hentikan aku sekarang." Helena berkata, "keinginanku telah menjadi nyata.
Aku ingin Bindu melihat anaknya mati di depan matanya..."
Shushim melangkah kearah Ashoka. Ashoka berpikir permainan akan
berubah kalau dirinya tidak melakukan apa-apa sekarang, "ini saatnya untuk
merubah kekalahan mereka menjadi kemenangan." Shushim menatap Ashoka dengan
marah. Dia teringat bagaimana Ashoka merebut posisinya. Dengan belati di tangan
Shushim menghampiri Ashoka. Ashoka memberikan isyarat pada Shushim. SHushim
terngiat tumpahan minyak di koridor. Semua orang merasa aneh saat melihat
bagaimana shushim menurunkan belatinya dan berkata, "aku telah terbakar dalam
kebencian sepanjang hidupku dan dia akan terbakar malam ini. Aku ingin melihat
dia merintih kesakitan.."
Dharma memohon agar Shushim tidak melakukan apapun pada Ashoka,
tapi sia-sia. Shushim menumpagkan minyak di sekitar Ashoka. Kata SHushim lagi,
"dia telah merampas kasih sayang ayah, keyakinan rakyat dan segalanya dariku.
Aku telah kehilangan kehormatan. AKu berdiri seperi seorang pecundang di sini
hari ini karena kebodohannya..." Shushim mengambil korek api. Bindu berteriak
menyuruhnya berhenti, "aku setuju Ashoka harus di hukum tapi tidak seperi ini!"
Shushim tidak mau mendengarkan Bindusara. Alih-alih melemparkan korek api yang
menyala pada Ashoka, Shushim melempatkan ke koridor di mana tumpahan minyak
telah di siram secara merata. Api langsung menyambar begitu pentol korek jatuh
menyentuh minyak. Helena dan sekutunya tersentak kaget. Mereka teruncang dalam
ketidak percayaan.
Pertarungan pun terjadi. Dharma melihat Ashoka tergeletak tak
sadarkan diri. Shushim membantu Binduara bertempur melawan Nikator dan berteriak
meminta Bindu menyelamatkan para ratu. Bindu melakukan apa yang di minta Shushim
nayak, Radha Gupta dan pasukannya turut merangseng ke medan pertempuran melawan
pasukan Yuanani. Dharma berteriak meminta Bindu agar memeriksa Ashoka, "sesuatu
terjadi padanya." Charu mengingatkan Bindusara kalau keamanan semua orang lebih
penting sekarang, "shushim melakukan banyak hal untuk melindungimu." Bindu
berkat apada HDarma, "ashoka bisa melakukan apapun. Dia akan menemukan jalan
keluar dari sini. Dia baru saja mengorbankan tanah airnya. Dia pasti bisa
melepaskan diri."
Prajurit yang telah di bantu Ashoka melihat kondisinya dan
hendak menolong, tapi dia keburu mati di tikam oleh prajurit Yunani. Bindu terus
maju sambil membunuhi prajurit Yunani yang menghalangi jalannya. Dharma merasa
sedih, "aku yakin kau juga pasti tak akan membiarkan saudaramu seorang
diri."
Shushim bertarung dengan Mir. Dia kehilangan pedangnya dan
hampir terjatuh dari pagar. DHarma mendengar Shushim berteriak meminta tolong.
Dharma segera bergegas berteriak memanggil Ashoka. Ashoka mendengar teriakan
Dharma an tersadar. Mir hendak memukul Shushim ketika Ashokamemukulnya dengan helm lalu menarik
Shushim dengan selamat. Nikator datang sambil menyandera Dharma. Dia
menodong Dharma dnegan sebilah pedang sambil mengancam Ashoka, "menyerah
sekarang atau ibumu akan mati!" Ashoka melangkah mendekat pada Nikator, tapi
Helena datang di waktu yang tepat. Ashoka segera menodongkan pedang keleher
helena sementara Shushim menodongkan pedang kearah Mir. Ashoka berkata mereka
akan bebas jika mau.
Nikator berkata pada Helena, "jangan salah paham. Jika sudah
menyangkut tahta dan anak, inilah yang kita lakukan. Kau melakukan hal yang sama
pada Justin dan membunuhnya dengan tanganmu sendiri. Permainan ini kemenangan
pribadi.." Nikator lalu menyuruh Ashoka membunuh Helena, "aku tidak perduli!"
Helena memohon pada Nikator. Ashoka berkata, "ini bedanya Yunani dan kami. Kami
tidak menolak menerima kekalahan ketika itu menyangkut kebiasaan kami. DIa
adalah ibu suri.Kami tidak membunuh ibu di sini tapi menunjukan rasa hormat pada
mereka." Ashoka lalu melepaskan Helena, membuat Helena terkejut dan terguncang
jiwanya.DIa sama sekali tidak menyangka Ashoka akan membebaskan dirinya. Ashoka
menurunkan pedangnya melihat Nikator terlihat merenggangkan pegangaannya pada
Dharma. Dharma melihat kesempatan itu dan mendorong Nikator. Ashoka dengan cepat
menyelamatkan ibunya. Dia memberikan pedangnya pada Dharma. Dharma berkata pada
Nikator, "jangan lupa, Ashoka memilih darahku dalam nadinya!" Ashoka meminta
Dharma pergi dari medan pertempuran melihat dia tidak sehat, "ibu harus menjaga
dirimu sendiri." Dharma terpaksa pergi meski dengan enggan. Helena juga pergi
dari medan perang dengan perasaan terguncang.
Achary Radha Gupta dan nayak melihat Dharma. Dharma meminta
mereka menolong Ashoka. Nayak mengangguk dan pergi membantu Ashoka. Sementara
radha Gupta membawa Dharma ke tempat yang aman.
Ashoka memberikan pedang pada Nikator, "pejuang sejati tidak
akan menyerang orang yang tidak bersenjata.." Keduanya lalau terlibat
pertarungan pedang. Ashoka berhasil mengalahkan Nikator dan menodongkan pedang
ke lehernya. Sementara Shushim masih mennodongkan pedang ke leher Mir. Akhirnya
Nikator dan Mir pun menyerah... SInopsis Ashoka Samrat episode 321 by
Meysha lestari