Sinopsis Ashoka Samrat episode 316 by Meysha Lestari

Sinopsis Ashoka Samrat episode 316 by Meysha Lestari. Ashoka dan Shushim tiba di dekat Patliputra. Semua pintu gerbang telah terutup. Shushim membeirtahu Ashoka kalau dia keluar dari istana melalui lorong rahasia, "aku yakin lorong itu tekah ditutup sekarang. Semua ratu bersembunyi di dalam ruangan rahasia. Dna Mir tahu setiap sudut di istana. DIa pasti telah menemukan di mana para ratu bersembunyi sekarang.." Ashoka berharap mereka terlambat tidak tiba di Patliputra.

SIamak mengangkat pedangnya untuk memenggal Bindusara ketika Dharma maju dan memintanya berhenti. Dharma mengingatkan Nikator kalau Achary Chanakya memang telah wafat, "tapi bagaimana kalaian bis alupa kalau mimpinya masih hidup? Muridnya masih ada di luar sana, Anakku Ashoka masih hidup! DIa tidak akan mati hingga dia sukses memenuhi impiannya. Siapapun yang berani menyakiti ayahnya, dia pasti akan mati. Ingat apa yang terjadi pada ratu Noor! Dia tidak akan mengampuni siapapun yang berani menyentuh ayahnya. Dia memenangkan Takshila seorang diri. Lalu bagaimana bisa dia tidak menyelamatkan rumahnya? Dia bisa menghancurkan segalanya selama dia masih hidup! Permainan akan berakhir begitu dia melangkahkan kaki kesini."

Mir komentar, "Dia terlihat bodoh, padahal sebenarnya tidak. DIa benar. Kita harus membiarkan Bindusara hidup untuk menangkap Ashoka. SHushim juga belum bis akita lacak. Jika kita membunuh Bindusara sebelum menangkap Ashoka maka tidak akan ada gunanya. Kita bisa membuat mereka menjadi lemah dengan menawan Bindusara." Helena setuju, "jauhkan anak ini dari pandanganku! Kita akan membiarkan Bindusara hidup sampai kita temukan Ashoka dan Shushim." Mir membawa Siamak bersamanya. helena mengancam Dharma, "pertama-tama aku akan membunuh harga dirimu lalu aku akan membunuh Bindusara. Ashoka akan mengalami kematian yang menyakitkan. Aku akan membunuh jiwamu setelah itu.." Semua anggota kerajaan di bawa pergi. Helena ingin membunuh Ashoka besok sehingga Yaunani dapat menulis bab baru dalam sejarah.

Ashoka memohon pada tuhan agar menunjukan jalan, "akankah Dharma menang hari ini atau Adharma yang akan menang? Anda harus emutuskannya hari ini, dewa!" Ashoka melihat sekelompok orang mengelu-elukan Jai Shrim Rama. hanuman melompat masuk ke Alengka untuk menyelamatkan Shinta. Ashoka berpikir, "bagaimana yunani bisa menghentikan aku dari memasuki rumahku sendiri?" Shushim yakin kalau mereka tidak akan bisa masuk kedalam. Ashoka menunjuk pada orang-orang itu. Shushim menjelaskan kalau orang-orang itu datang ke sitana setiap rahun untuk menyajikan kisah Ramayana, "kita sebaiknya menunggu Acharu radha Gupta dan pasukannya."

Ashoka tak ingin kehilangan kesempatan. Ashoka mendekati rombongan Ramayana dan memberitahu niatnya. Ashoka mengingatkan anggota tim agar tidak memperlihatkan diri kalau mereka mengetahui tentang serangan Yunani di istana, "kita akan mendapat kesempatan untuk masuk kedalam dengan cara ini saja." Anggota rombongan setuju membantu Ashoka untuk menyelamatkan tanah air mereka.

Shuhim masih terlihat gentar. Dia menarik tangan Ashoka, "kau tahu apa yang akan kau lakukan?" 

Ashoka menjawab, 'aku tidak masalah mengambil resiko selama itu bisa membantu membebaskan ayah kita." Ashoka meminta Shushim ntuk sementara mengumpulkan pasukan atau orang-orang yang mau mendukung mereka, "kepung istana dengan bantuan mereka sehingga musuh tidak akan bisa melarikan diri. ini akan memberiku waktu untuk membebaskan semua tawanan." Shushim sekali lagi mengingatkan Ashoka kalau itu berbahaya. Ashoka menjawab, "aku bisa mengambil 100 kali kelahiran untuk menyelamatkan ibu dan tanah airku tapi tidak akan membiarkan orang-orang sukses." Shushim menepuk pundak Ashoka dan berkata, "untuk pertama kalinya dalam hidupku, dari dasar hatiku yang paling dalam aku mendoakan semoga kau berhasil!" Ashoka mengambil restu dari kalung yang di pakaikan Kaurvaki padanya.

Ibu Kaurvaki sangat cemas melihat kondisi Kaurvaki. Dia hanya duduk termenung sejak kembali dari kuil. Jagannath berkata, "sangat penting untuk menghancurkan khayalannya agar dia bisa menerima kenyataan. Dia akan meneirma kenyatan secara perlahan bahwa Ashoka telah meninggalkannya. Ayo ikut aku!" Ibu Kaurvaki mengikuti Jagannath. Kaurvaki menatap ayahnya dengan marah.

Mir berkata pada komandan Yunani, "ratu Dharma bicara besar tentang India. Orang-orang ini hidup di masa lalu. Kita telah mengganti sejarah mereka semalam dan mereka bahkan tidak tahu."  Ashoka dan rombongan Ramayana tiba di luar pintu gerbang dan meminta agar di bukankan pintu. Komandan pasukan kesal melihat mereka. Mir pergi untuk menemui Helena.

Helena mengejek Mir, "kita telah memenangkan seluruh istana dan kau cemas pada seniman?" Mir menyahut, "tidak semudah itu. Mereka selalu bertemu Samrat sejah bertahun-tahun. Mereka pasti akan curiga kalau kita tidak mengizinkan mereka masuk ke dalam istana. Mereka bisa mengatakan pada seluruh Rakyat apa yang sudah terjadi dalam istana. itu semua akan mnciptakan masalah pada kita karena kita kekurangan pasukan. Kita tidak punya pilihan lain selain mengizinkan mereka masuk!"

Di depan pintu gerbang, Ashoka menuntut agar di izinkan bertemu Samrat, "kami ingin bertemu Samrat, mengapa kami tidak di izinkan masuk kedalam?"

Mir menyerankan agar mereka membunuh para seniman itu. Tapi Helena melarang, "jangan. Rakyat sangat menghormati mereka. Jika merek atahu kalau kita membunuh mereka, mereka akan marah pada kita. Orang India sangat sensitif untuk hal-hal seperti ini. Mereka bahkan tidak mencemaskan hidup mereka jika sudah menyangkut agama.

Para seniman Ramayan tidak yakin kalau penjaga akan membuka pintu gerbang dan mengizinkan mereka masuk. Tapi Ashoka sangat yakin.

Mir menyuruh Helena keluar untuk menemui pra seniman. Helena menola, "kau lupa kalau semua orang tahu bahwa Bindusara telah menghukum aku. Dan juga pengkhianat. Akan sangat salah kalau muncul di depan mereka." Nikator menyarankan agar mereka menyuruh Bindu menemui mereka.

Komandan pasukan Yunani memberitahu seniman kalau Smarat tidak bisa menemui mereka. Tapi Ahsoka memaksa. Ashoka berpikir, "dia tidak akan berkata tidak padakita sampai ada masalah."

Shushim mengumpulkan semua rakyat. Shushim menghasut mereka agar menentang Ashoka, "semua ini tidak akan terjadi kalau Ashoka tidak mengusulkan pembatalan tradisi perbudakan. Kita harus memotong pasokan prajurit..." Shushim lalu meneriakan, "Har..Har Mahadev!" rakyat menyahut kalau mereka tidak menentang Ashoka, "kami akan mengorbankan diri kami untuk Magadha karena Magadha telah melakukan banyak hal pada kami. Mereka lalu meneriakan, "Jai janai!" bersama-sama. Shushim jadi kesal di buatnya.

Bindu menolak untuk menipu rakyatnya atau untuk mendukung Helena, "lakukan apapun yang kalian inginkan. Seorang parjurit menumpahkan bensin di sekitar kamar tahanan. Mereka mengancam akan membakar keluarga kerajaan hidup-hidup. Dharma meminta mereka agar berhenti, "aku yang akan menemui mereka. Aku akan mengatakan apapun yang kalian minta." Mir lalu memberitahu prajurit agar mengizinkan seniman-seniman itu masuk.

Ashoka dan anggota seniman terus meminta agar di izinkan masuk. Seorang prajurit memberitahu komandan tentang perintah dari Mir agar seniman di zinkan masuk istana. Mereka memeriksa anggota seniman satu demi satu sebelum mengizinkan mereka masuk. Ashoka menatap sekeliling dengan hati-hati, tapitidak bsia menemukan satupun prajurit Magadha. Tiba giliran Ashoka, komandan menghalanginya... Sinopsis Ashoka Samrat episode 317 by meysha Lestari.


PREV   NEXT
Bagikan :
Back To Top