Sinopsis Ashoka Samrat episode 281 by Meysha
Lestari. Malam telah berlalu. Ashoka masih duduk di tempat yang sama
sambil memangku Devrat. kaurvaki menghampirinya dan menyuruhnya berdiri,
"bangun! Keajibanmu tidak memungkinkan bagimu untuk berduka seperi ini. Kau
harus baangkit demi ibu periwi dan ibumu. Dia telah di tawan oleh Kichak. Kau
harus bangkit untuk menyelamatkan dia." Ashoka masih terdiam... tidak bereaksi
sama sekali.
Dharma yakin putranya akan bangkit, "tidak ada hal di dunia ini
yang akan bisa menghentikan dia sekarang. Seperinya kehancuran akan datang
sebelum waktu yang di takdirkan!"
Anand membawa jenazah Devrat dari pelukan Ashoka dengan paksa.
Beberapa orang membantunya. Ashoka akhirnya bangkit, tapi masih dengan tatapan
kosong dan diam. Anand menyiapkan tumpukan kayu. Dia meminta Ashoka untuk
melihat Achary Devrat untuk terakhir kalinya. Ashoka berdiri terpaku di
tempatnya. Semua orang menangis sambil mengucapkan selamat jalan pada Achary
Devrat.
Shushim menyalami Ayahnya, "aku segera kembali begitu
mendapatkan pesanmu. Apakah segalanya baik-baik saja?" Bindu mengangguk, "aku
hanya ingin bertemu denganmu. Temui aku di persidangan!" Bindupun beranjak pergi
dari sana. Charu dan Shushim sedang mendiskusikan tentang pengumuman pewaris
raja Magadha, "kali ini tidak boleh ada kendala.."
Sebuah pesan di kirimkan Kichak ke Patliputra. Mahamadhya
mengambil pesan itu dari tangan kurir. Dia membacanya dan terkejut.
Shushim dan Vharu berjalan di koridor. Dia menatap foto Ashoka
yang dipajang di dinding Koridor. Dia berkata, "mimpi ibu Ashoka dan Chanakya
akan hancur hari ini. DIa akan mati!" Shushim melakukan Shradhanjali lalu
menghampiri foto Ashoka dan bicara padanya, "kau tahu apa yang ingin aku
lakukan? Aku tidak percaya bahwa akan sangat mudah untuk mengalahkanmu. Ayah
akan mengumumkan pewarisnya hari ini." Shushim menyodorkan bunga ke foto Ashoka.
Helena menambahkan kalau mereka tidak membutuhkan itu sekarang. Dia menunjukan
surat yang di kirim Kichak pada shushim, "kita beruntung mendapatkannya sebelum
Bindu membacanya." Shushim membacanya dan terkejut, "Ashoka masih hidup!"
Bindu bicara pada foto Ashoka, "aku tahu kau tidak hidup lagi
tapi aku dapat mengingat segalanya dengan jelas. Aku punya keyakinan penuh
padamu ketika aku menyerahkan pedang itu padamu ketika kau akan berangkat ke
Takshila. Semua itu menjadi mimpi!" Bindu menyuruh semua orang untuk berkumpul
di ruang sidang.
Dalam surat yang di baca Shushim juga terulis kalau Kichak
telah menangkap Dharma, dia meminta Magadha sebagai imbalan Ashoka dan Dharma.
Bindu datang dan bertanya, "apa yang terjadi?" Shushim cepat-cepat
menyembunyikan surat itu. Helena berohong dengan mengatakan kalau mereka semua
merindukan Ashoka, makanya mereka berkumpul di depan fotonya.
Shushim berkata kalau selama ini, dia telah menganggap kalau
Ashoka sebagai saingannya, "tapi aku merasa tidak lengkap tanpa dia hari ini."
Bindu memeluk Shushim dan bicara pada foto Ashoka, "situasi dan keputusan akan
berbeda kalau kau masih hidup saat ini." Chaaru mengalihkan perhatian Bindu ke
ruang sidang, "orang-orang pasti sedang menunggu kita!"
Ashoka berdiri di tempat yang sama dan menatap patung. Kaurvaki
hendak bicara padanya, tapi Anand menghentikannya. Kaurvaki berkata kalau
dirinya sangat mencemaskan ratu Dharma. Anand menasehati Kaurvaki agar memberi
Ashoka sedikit waktu lagi.