Sinopsis Ashoka Samrat episode 280 by Meysha
Lestari. Mendengar kalau Helena sakit, Bindu bergegas peri menemuinya.
vaid memberitahu kalau deman Helena sangat tinggi, "dia akan baik-baik saja,
tapi semakin tua. Apapun bisa terjadi kapann saja." Bindu mendekati helena.
Semua orang pergi. Helena membeirtahu Bindusara kalau hidupnya tak akan lama
lagi, "kau telah menyayangi dan menghormati aku lebih dari anakku sendiri.
Apalagi yang di minta seorang ibu? AKu tahu kau sedang berduka karena kematian
Ashoka. Aku telah melihat ayahmu mengambil keputusan dengan susah payah. Aku
ingi kau mengumumkan pewarismu saat aku masih hidup. Apa salahnya melakukan itu
hari ini? Kita juga harus melakukannya nanti. Siamakn terlalu muda, begitu pula
Drupad. Hanya Shushim satu-satunya yang pantas. Kau seharusnya mengumumkan dia
sebagai pewarismu. Ini permintaa terakhirku."
Bindu mengangguk, "dia mungkin belum tiba di Takshila. Aku akan
mengirimkan pesan dan memanggilnya kembali. Aku akan menemukan mahurat yang
tepat dan melakukan apa yang di perlukan." Helena berkata dengan lega, "aku
tidak melahirkanmu tapi aku berharap aku akan melahirkan anak sepertimu di
kelahiran yang akan datang." Bindu menyuruh Helena istirahat, setelah itu dia
peri meninggalkan kamar Helena. Charu datang tak lama kemudian. helena
menasehati Charu agar melakukan sesuatu sebelum Bindu tahu kalau Ashoka masih
hidup.
Achary Devrat dan beberapa orangnya memasuki istana Kichak
diam-diam. Amadhya mengawasi mereka dari jauh. Amadhya beprikir kalau Devrat
tidak bodoh dan terlalu emosional seperi Chanakya, "tapi keduanya. Dia tidak
sadar kalau dirinya jatuh dalam jebakanku." Setelah cukup jauh memasuki istana
Kichak, Achary devrat bary sadar kalau mereka sedang di jebak, "kita harus
segera pergi." Tapi telat. Prajurit Kichak telah mengurung mereka dari segala
atah. terjadi pertarungan, dan banyak prajurit yang mati.
Ashoka berjalan tanpa henti sementara kaurvaki terlihat sangat
kelelahan. mereka berhenti ketika angin kencang bertiup. Ashoka merasa kalau
sesuatu yang salah sedang terjadi, "aku haru segera tiba di
Viaswavidyalaya.."
Prajurit menyerang Acahry Devrat dan beberapa orang-orangnya.
Achary Devrat menyuruh semu apoengikutnya pergi, "aku akan bertemu kalian lagi."
Orang-orang itu merasa enggan meninggalkan Achary Devrat. Dia mengingatkan
mereka akan sumpah Ashoka. Mereka lalu setuju untuk pergi. Tak lama kemudian
beberapa orang mengeroyok Achary Devrat.
Ashoka meminjam kuda dari orang yang di temuinya dijalan. Dia
segera memacu kuda itu menuju ke biara.