Sinopsis Ashoka Samrat episede 276 by Kusuma
Rasmana. Di biara Wiswawidyalaya, di sebuah
ruangan, Ashoka bersiap akan berangkat memenuhi tantangan Nayaka. Luka di
perutnya yang belum sepenuhnya sembuh karenanya Ashoka mulai membalut lukanya
ketika Dharma menawarkan diri membantunya. Tangan Ashoka bergetar buyutan
menahan marah. Tanpa memandang siapa yang membantunya dia menumpahkan
kekesalannya. "Aku sangat marah kepada mereka yang berbohong kepadaku!",
katanya. Dharma yang mendengarnya berfikir, "bagaimana Ashoka akan memaafkanku
bila dia tahu aku juga membohonginya?".
"Aku akan minta restu ibu seandainya dia berada disini", kata
Ashoka kepada Dharma. Ashoka membungkuk minta restu kepada Dharma, "Mohon restui
aku karena bagaimanapun apa yang terjadi dengan Kaurwaki adalah salah. Impian
dari guruku Acharya Chanakya akan sia-sia bila sesuatu terjadi pada putri
Kalingga di Takhsashila ini. Aku tidak ingin ada orang yang menunjukkan jarinya
kepada Magadha di masa depan karena permusuhan lama kita dengan Kalingga", kata
Ashoka mencakupkan tangan. Dharma merestui Ashoka, "semoga berhasil!". Dia
melakukan ritual tilak dan memberikan aarti di dahi Ashoka dan juga memberikan
pedang kepada Ashoka. Ashoka pun berangkat. Sepeninggal Ashoka, Dharma berguman,
"Aku tahu kau akan membuat yang mustahil menjadi mungkin. Kau akan menyatukan
India dan memenuhi impian Acharya Chanakya. Restu ibumu senantiasa
bersamamu".
Di rumah para penghibur, Kaurwaki dibawa menghadap kepada Kashi
oleh pelayannya di suatu ruangan yang sudah ada Agnibahu dan beberapa perempuan.
Kashi mencoba memakaikan perhiasan cincin hidung yang dikirim oleh Mahanayaka
Kichaka, "Kau segera menjadi Nagarvadhu begitu kau memakainya. Kau beruntung
mendapat hadiah ini dari Mahanayaka sendiri", kata Kashi. Kaurwaki mencoba
menolak untuk memakainya, namun Kashi terus memaksanya.
Nayaka yang datang minta kepada Kashi agar menghentikan itu. "Nasibnya sekarang ada di tangan Ashoka. Aku telah memberi kesempatan terakhir bagi Ashoka untuk menyelamatkan dia dari menjadi Nagarvadhu. Bila Ashoka berhasil, kau harus membebaskan Kaurwaki. Jika Ashoka gagal, maka kau bisa melakukan apa pun yang diperintahkan oleh Mahanayaka Kichaka", kata Nayaka. "Jadi, kau harus menunggu hingga saat itu tiba!", sambung Nayaka lagi.
Kashi dengan marah mendengar itu dan berkata, "siapa kau yang berani memberi perintah kepadaku? Apa yang kau lakukan bila kami tidak melakukan yang kau inginkan?".
Nayaka menjawab, "kau berdoalah aku tidak kembali hidup-hidup dari pertarungan. Karena kalau itu terjadi, maka aku akan melemparkanmu kedalam lemari seperti penyiksaan yang kau lakukan pada orang lainnya. Kalau kau bisa bertahan dari racun kalajengking, aku tidak akan berfikir lagi sebelum menyabet tenggorokanmu!".
Nayaka pergi dari sana, Kashi tampak kesal karena ada yang
berani menentang dirumahnya sendiri. Agnibahu menyarankan Kashi agar jangan
berani menentang Nayaka. "Bahkan Mahanayaka Kichaka tidak akan bisa
menyelamatkanmu dari murka Nayaka saat dia marah", kata Agnibahu. Kashi kaget
dan ketakutan mendengarnya sementara Kaurwaki merasa lega atas tindakan
Nayaka.
Dengan menunggang kuda, Ashoka menemui Nayaka di tempat yang
disebutkan dalam surat tantangan yang dikirimkan oleh Kichaka. Nayaka yang sudah
menunggunya senang melihat Ashoka datang. Turun dari kuda Ashoka melangkah
mendekati Nayaka dan langsung bertanya, "mengapa aku harus melakukan pertarungan
ini bila ingin menyelamatkan Kaurwaki?".
Nayaka menjawab, "ini adalah tugasku untuk memberitahukan
kepadamu dan dharma (kewajiban)ku untuk melayani dari penguasa Takhsashila,
Kichaka dan mengikuti perintahnya". Ashoka mempertanyakan alasan Nayaka,
"mengapa kau bertarung untuk penguasa Takhsashila yang jahat itu?". Nayaka
menjawab, "dengan pengalaman hidup kau akan mengerti mengapa seseorang melakukan
sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran".