Sinopsis Ashoka Samrat episode 398 bag 2

Sinopsis Ashoka Samrat episode 398 bag 2 by Kusuma Rasmana.Bindushara berkilah, "Aku yakin Ashoka tidak akan melakukan pernikahan dalam hal Anda menolaknya. Apa yang akan dia katakan jika Anda tidak setuju?". Kilas balik berakhir.
Semua orang gembira mendengar penjelasan Jagannatha tentang pertemuannya dengan Bindushara, kecuali orang-orang tertentu seperti Charumitra, Sushima, Siamak dan Mahamatya.
Jagannatha berkata, "Aku harus datang ke sini untuk mengumumkan keputusanku".
Jagannatha menyapa semua orang dan naik ke panggung ritual. Charumitra dan Sushima terlihat tidak bahagia dengan kedatangan raja Kalingga. Di panggung ritual, Jagannatha menyatukan tangan Kaurwaki dan Ashoka. Hampir semua orang tersenyum dan menjadi emosional dengan perasaannya, kecuali orang-orang negatif yang itu-itu juga.

Jagannatha berkata, "Ayahmu mempercayaimu, Ashoka. Dia mengerti kau sangat baik".
Sushima terlihat kesal mendengar pujian Jagannatha kepada Ashoka.
Bindushara berkata, "Tampaknya Aku dan anakku bisa memghidupkan kepercayaan Anda".
Jagannatha mencakupkan tangan ke arah Ashoka. "Dan kepadamu, Aku minta maaf sebesar-besarnya atas perilaku kasarku di masa lalu. Maafkan aku, Nak", katanya.
Ashoka memegang tangan Jagannatha, "Anda lebih tua daripada saya. Yang tua memaafkan yang lebih muda, Mereka yang tua tidak perlu meminta maaf", kata Ashoka. Jagannatha lalu menunduk disamping putrinya.
Kaurwaki bertanya, "Ayah, dimana ibu?". Namun belum sempat Jagannatha menjawab, terdengar suara wanita dari arah pintu masuk ruang sidang.

"Kaurwaki!", kata ibunya yang melangkah ke ruang sidang diiringi dua pelayan. Semua orang tersenyum melihat Ratu Kalingga datang. Kaurwaki segera menyongsong kedatangan ibunya. Ibu dan Putri itu pun berpelukan dalam pertemuan mengharukan dan emosional itu. Ibu Kaurwaki bermaksud akan menempatkan Kalatika (tanda hitam) di belakang telinga putrinya, tapi ternyata sudah ada di sana.
"Kau sungguh sangat beruntung, Putriku. Kau akan datang kepada keluarga dimana pengasuh atau penyelamat yang sudah ada disana", bisik ibunya.

Charumitra berbisik kepada Sushima, "Sushima, drama mereka ini tidak akan selesai. Aku harap pekerjaanmu bisa tuntas segera". Sushima menjawab sambil tetap menoleh ke depan, "Jangan khawatir, pekerjaan berjalan tepat waktu".
Siamak yang mendengar bisikan itu menoleh kepada Mahamatya yang bertanggungjawab dengan rencana mereka dan Mahamatya mengangguk pelan.

Bindushara berkata di panggung ritual dihadapan keluarga Kaurwaki. "Ashoka selalu menghadapi setiap masalah sendirian. Baik itu Noor, Mir, Helena atau apa pun. Kau melakukan semuanya sendiri. Aku tidak pernah didukungmu tetapi Kau menjadi pilar kekuatanku. Kau tidak hanya membunuh para musuh Magadha tetapi Kau juga membantu kami menjalin hubungan baik dengan kerajaan Kalingga yang menjadi musuh kita. Tidak ada yang bisa membayangkan betapa bangganya Aku hari ini", kata Bindushara. Sushima dan Siamak merasa kesal mendengar pujian Samrat kepada Ashoka.

Ashoka menjawab, "Aku mengikuti jalan yang ditunjukkan oleh guruku, Acharya. Namun dalam mewujudkan semua impian beliau aku tidak mungkin melakukan sendiri. Aku tentu saja butuh bantuan orang lain".
Bindushara memberi isyarat, Kaurwaki dan kedua orang tuanya pun iku bergabung dengan mereka di panggung ritual. Bindushara berkata, "Kau pasti akan mencapai tujuanmu karena Kau sudah mendapat pasangan yang tepat".

Devi kembali membawakan nampan yang berisi dua anyaman benang di depan kedua calon pengantin. Ashoka dan Kaurwaki lalu mengikatkan benang di tangan pasangan masing-masing. Setelah itu semua orang menghujani bunga-bunga kepada pasangan itu, termasuk Sushima, Siamak, Charumitra yang melakukannya sambil menyembunyikan kekesalan mereka.
Di ruangan Kaurwaki, Devi berkata kepada Kaurwaki, "Aku tidak ingin mengambil risiko saat ini. Ada terlalu banyak masalah setiap kali sesuatu yang baik akan terjadi. Aku akan menunjukkan Kundali (horoskop)-mu kepada Baba (guru atau tetua) di desaku. Aku yakin tanggal yang akan dipilihnya akan membawa kebahagiaan dalam kehidupan pernikahan kalian".

Kaurwaki tersentuh, dia memegang bahu Devi, "Bahkan saudara kandungku tidak melakukan hal sebanyak ini untukku. Terima kasih banyak, Devi", kata Kaurwaki lalu memeluk sahabatnya,Devi yang tersenyum senang melihat sahabatnya berbahagia.
Di ruangan Siamak, Sushima berkata, "Ashoka mencintai Kaurwaki yang menguntungkan dia secara politik. Negara musuh berubah menjadi kerabat sekarang. Samrat menepuk punggung anak tercintanya (maksudnya menyanjung) di depan semua orang. Aku sebagai putra sulung tampak begitu rendah".

Siamak menanggapi sambil menepuk bahu Sushima, "Mengapa? Mengapa Kau begitu khawatir tentang hal itu. Samrat sering melakukannya sebelumnya juga, tapi semuanya akan habis dalam sekejap. Semua hubungan itu akan hancur ketika harta perbendaharaan kerajaan telah kosong dan pernikahan Ashoka dan Kaurwakii tidak akan terjadi".
Sushima hanya diam sambil berpikir.
"Tapi, apakah pemindahan harta itu berjalan baik-baik saja?", tanya Siamak lagi.
Sushima meyakinkannya, "Kau jangan khawatir. Pattaliputra akan kehilangan harta seiring kepulangan para Rajkumari".
Siamak berkata, "Semoga semuanya lancar dan Ashoka tidak akan curiga akan hal itu".

Sementara di halaman istana, Mahamatya tampak sibuk mengatur pengangkutan barang-barang milik rombongan para putri dan juga peti-peti hadiah yang diberikan oleh kerajaan Magadha. Sebagaimana rencana Siamak yang didukung oleh Sushima dan Charumitra, diantara barang-barang para putri dan peti hadiah, diisikan banyak peti yang berisi koin emas yang dicuri dari ruang perbendaharaan istana Magadha.
Sementara itu didalam istana Magadha, para putri kerajaan sedang berpamitan dan akan pulang kembali ke kerajaan masing-masing. Samrat Bindushara dan anggota keluarga istana ikut menerima salam dan melepas kepergian para putri yaitu Putri Srishti, Anantha dan Anandini, sementara para pelayan sibuk mengangkut barang pribadi para putri dan juga hadiah dari kerajaan.

Tiba-tiba salah satu pelayan menjatuhkan peti hadiah saat memikul di pundaknya. Peti itu terlepas dari kain pembungkusnya dan membuat isinya berserakan. Ashoka yang tersita perhatiannya segera mendekati, namun Charumitra langsung menutupinya dan mengalihkan perhatian Ashoka dan Bindushara dengan bertanya tentang Kaurwaki yang dipilih Ashoka. Ashoka, samrat dan kerabat lain pun tidak melihat hal yang mencurigakan dengan peti yang jatuh itu.
Ketiga putri lalu keluar dari istana dan bersama rombongan masing-masing, segera berangkat dengan ditandu kembali menuju kerajaan mereka. Diiringi juga dengan dua gerobak yang membawa barang-barang mereka dan peti hadiah dari Magadha. Mahamatya memandang kepergian rombongan para putri itu.

Masih di ruangan Siamak, Sushima berkata kepada adiknya, "Aku jamin, Siamak, tidak ada yang akan curiga kepada kita ketika gerobak akan diganti".
Adegan beralih ke rombongan para putri yang sudah meninggalkan gerbang istana jauh dibelakang mereka. Di sebuah belokan jalan diluar istana, dua gerobak yang ditarik 2 ekor sapi dalam rombongan itu tidak ikut berbelok, namun tetap berjalan lurus. Dan dua gerobak lain beserta prajurit pengawalnya menggantikan dan menyusul romgongan para putri yang menyusuri jalan besar yang menuju keluar dari Pattaliputra.

Siamak menjawab, "Ya, tapi akan lebih baik jika barang-barang itu mencapai Takshashila sesegera mungkin".
Sushima menyangkal ucapan Siamak. "Tidak... tidak! Barang-barang itu akan tetap ada di sini, di Pattaliputra. Kita akan menyembunyikannya di sebuah kuil. Tidak ada yang akan curiga hal itu berada di sini", kata Sushima.
Siamak berkata sumringah, "Tak sabar lagi, Aku benar-benar ingin melihat reaksi Samrat dan Ashoka setelah mengetahui bahwa mereka telah kehilangan segalanya dan telah menjadi bangkrut".
Sushima ikut berpikir membayangkan ucapan Siamak.


CUPLIKAN : Acharya Radhagupta memberitahu samrat dan anggota keluarga istana bahwa perbendaharaan kerajaan telah kosong. Bindushara heran dengan kejadian itu mengapa bisa terjadi. Ashoka langsung menyalahkan Siamak yang bertanggungjawab tentang perbendaharaan istana. Sushima menuntut jawaban dari Ashoka yang menyalahkan Siamak sedangkan Siamak berlagak seakan tidak bersalah. "Kenapa kau selalu menyalahkan aku saat ada yang tidak beres?", tanyanya. Lasendra berkata kepada Ashoka bahwa ia tahu di mana harta perbendaharaan kerajaan disembunyikan. Ashoka kaget mendengarnya.

PREV  1  2  NEXT
Bagikan :
Back To Top