Sinopsis Ashoka Samrat episode 357 bag 2

Sinopsis Ashoka Samrat episode 357 bag 2 by Kusuma Rasmana.  Di tengah hutan yang rindang, Ashoka melangkah sambil menuntun kudanya. Dia berbicara kepada kuda putihnya, Garuda. "Kau tahu, aku harus memenuhi janji dan misiku. Aku tidak bisa membahayakan hidup Kaurwaki". Sementara itu Kaurwaki malah mengikuti Ashoka dari kejauhan. Melihat Ashoka melangkah pelan, Kaurwaki malah terang-terangan mengejar Kaurwaki. Ashoka menyadari ada yang mengikuti dia di belakang. Dia menghentikan langkahnya dan membalikkan badan. Dia melihat Kaurwaki yang berdiri dihadapannya. Kaurwaki menyembunyikan senyumnya. Ashoka jadi teringat saat kejadian serupa di masa remaja mereka.
Ashoka mendekati Kaurwaki dengan marah, dia berkata, "Dari dulu Kau tidak berhenti dari kebiasaanmu mengikutiku".

Kaurwaki malah mendekat dan bertanya, "Kapan? Kapan aku melakukannya?"
Ashoka menyadari apa yang baru saja ia katakan, jadi merasa terjebak pertanyaannya sendiri. "Sekarang! sekarang kau mengikutiku!", kata Ashoka kebingungan.
Kaurwaki menjawab, "Kau juga melakukan itu di hutan. Aku bertanya tentang pernikahanmu agar aku bisa tahu apakah kau akan dapat membantuku atau tidak. Kau hanya berkata bahwa kau akan membantuku. Baiklah jika hatimu sudah berubah, jangan khawatirkan aku. Aku akan sendirian di hutan ini. Jika aku marah atau lapar, Aku akan makan sesuatu dari pohon. Jika ternyata yang kumakan beracun, itu akan menjadi nasibku yang harus kuterima. Jika binatang apapun memangsaku maka itu akan menjadi keberuntungannya. Yang pasti, Aku hanya akan mati".
Ashoka berkata, "Cukup! Kau boleh ikut sampai kita keluar dari hutan ini".


Dia langsung melangkah menuntun Garuda. Kaurwaki masih berdiri dan tersenyum.
"Aku mendapatkan kesempatan untuk bisa bersamanya. Dia akan mengenaliku segera", gumannya tersenyum.
Ashoka berbalik dan bertanya, "Apakah kau mengatakan sesuatu?". Kaurwaki hanya menggeleng.
Ashoka berkata, "Di hutan ini Kau harus berhati-hati. Setiap masalah bisa datang kapanpun. Kita tidak pernah tahu apa yang bisa terjadi". Ashoka berkata tanpa sadar sambil melangkah mundur dan, "Hah!", Ashoka tiba-tiba jatuh ke dalam lubang yang lebar namun cukup dalam. Dia jatuh telentang di dasar lubang tanah yang kotor dan penuh dedaunan kering itu.
Kaurwaki ke tepi lubang dan menertawakannya. "Kau harus berhati-hati karena setiap masalah bisa datang kapanpun....", kata Kaurwaki terus tertawa.

Ashoka bangun dan mencoba memanjat naik namun tidak bisa karena lubang itu cukup dalam. Ashoka mengulurkan tangannya kepada Kaurwaki untuk minta bantuannya. "Hanya aku yang bisa membuatmu keluar dari hutan ini, jadi, bantu aku!", kata Ashoka.
Kaurwaki tertawa dan minta agar Ashoka memohon kepadanya.
"Baik, Aku memohon kepadamu!", kata Ashoka mencakupkan tangannya.
Kaurwaki menanggapi dengan senang. Dia segera duduk timpuh di tepi lubang dan mengulurkan tangan untuk menarik Ashoka keluar dari lubang. Namun tubuh Ashoka yang berat membuat bukan Ashoka yang berhasil naik, namun Kaurwaki malah ikut jatuh dan menimpa tubuh Ashoka yang jatuh juga. Mereka jadi saling bertatapan lekat satu sama lain di lubang itu. Garuda datang di tepi lubang dan meringkik. Ashoka menggeleng melihat kudanya, Kaurwaki segera bangun dan berpikir Garuda hanya menggangu kebersamaan mereka saja.

Ashoka berteriak, "Garuda, bantu kami naik!". Garuda yang cerdas segera meringkik dan menyentakkan kepalanya ke depan membuat ujung tali kekangnya terulur ke arah lubang. Ashoka segera minta Kaurwaki berpegangan kepada tali kekang. Kaurwaki yang tubuhnya di pegang oleh Ashoka segera memanjat naik dengan berpegangan pada tali yang di tarik oleh Garuda. Setelah itu giliran Ashoka yang akan naik.
Sementara itu, di Magadha, di sebuah bukit dan gua di luar Pattaliputra, Sushima sedang mendatangi tempat ahli tantra atau Tantrik itu berada. "Dimana kau?", teriak Sushima memanggil Tantrik.
Sang Tantrik muncul dari air sungai yang berada di samping gua itu. Dia segera melangkah keluar dari sungai mendekati tamu yang datang.

Sushima menatap Tantrik dengan tatapan tidak senang. "Kau hanya sibuk pada kesaktian dan ilmu tantra-mu! Kau mengatakan jika aku menyerahkan diriku kepada iblis maka aku akan menjadi lebih kuat dari 100 pria. Semuanya akan bersujud kepadaku. Apakah kau ingat? Ashoka masih hidup dan berhasil baik. Ibu dan adiknya kembali ke istana. Mereka lebih kuat dari sebelumnya. Dharma yang seorang pelayan itu berani mengancam ibuku! Semua rencanaku berantakan dari tanganku seperti pasir berserakan. Ashoka masih belum kembali, tapi ini sudah terjadi! Apa yang akan terjadi jika ia kembali?", kata Suhima mendekati Tantrik sambil mendelik marah.

Tantrik yang masih sibuk mengganti pakaiannya yang basah masih diam. "Kau jangan menyalahkan Aku karena kekalahan dan kelemahanmu!", teriak Tantrik sambil menuding Sushima. Sushima balas menatapnya marah.
Di tengah hutan, Kaurwaki bertanya kepada Ashoka yang melangkah sambil menuntun kudanya.
"Kemana kau akan pergi?", tanya Kaurwaki.
Ashoka menjawab, "Aku akan pergi kepada tujuanku"
Kaurwaki bertanya, "Dimana atau apa tujuanmu itu?".
Ashoka menjelaskan "Tujuanku yang menjadi impianku adalah melindungi ibuku dan tanah airku"
Kaurwaki menanggapi, "Berarti tujuan kita sama. Lalu mengapa kau tidak menemaniku ke Pattaliputra?"

Ashoka menghentikan langkahnya, dia teringat saat Bindushara yang mengusirnya dari Pattaliputra 10 tahun yang lalu. Dia juga teringat saat Bindushara menyebutnya dirinya anak yatim. "Tidak! Aku tidak akan pergi ke sana", kata Ashoka.
Kaurwaki bertanya, "Mengapa? Kau harus pulang ke rumahmu jika kau harus memenuhi impianmu".
Ashoka menjawab ketus dan lantang, "Impianku tidak dapat terpenuhi di tempat dimana ayahku tinggal. Dia merampas impianku dariku saat remaja. Sudah menjadi tanggung jawab seorang ayah untuk membimbing anaknya tapi ayahku..."
Kaurwaki memotong, "Dia menghukummu! Dia marah dan melakukan apa yang harusnya dia lakukan. Apakah kau tidak melakukan hal yang sama? Jika dia tidak melakukan tugas seorang ayah, lalu apakah kau melakukan tugas seorang putra?".

Ashoka berkilah, "Itu tidak semudah yang kau pikirkan. Aku marah kepada ayahku tapi ada banyak orang jahat yang tinggal di istana itu. Aku tidak dapat membayangkan akan pergi ke sana sampai aku membunuh mereka!".
Kaurwaki menjelaskan pendapatnya, "Menurutku sejujurnya, kau harus berada di sana, dekat dengan orang-orang yang jahat sehingga kau dapat mengawasi mereka. Itu akan membuat pekerjaanmu menjadi lebih mudah. Kau dapat menghukum mereka dengan tinggal di dekat mereka. Kau harus berada didalam pertandingan agar menang. Kau harus berada di medan perang untuk memenangkan pertarungan. Jika kau benar-benar ingin melakukan sesuatu maka kau harus mengendalikan sifat agresifmu. Berhenti bertingkah seperti anak kecil setelah dewasa sekarang! Apa yang lebih penting untukmu, kesombongan atau tujuanmu itu?"

Ashoka menjawab, "Dia benar-benar orang yang mentertawakan pemikiranku, orang yang tidak pernah percaya padaku dan selalu menghinaku dan keluargaku. Ia menghukum kami tanpa alasan. Kau tidak akan mengerti. Aku sudah terlambat untuk itu. Kau bisa mengizinkanku untuk pergi jika kau menginginkan"
Kaurwaki berkata, "Memangnya aku siapa, yang bisa melarang atau mengizinkanmu untuk pergi?".
Ashoka berbalik menuju Garuda bermaksud pergi, namun, "Ahhh..!", Kaurwaki berjongkok memegang kakinya, dia merasa kakinya sakit keseleo yang sebenarnya hanya dibuat-buat saja. Ashoka segera menoleh kepadanya.

Di bukit gua di luar Pattaliputra, Tantrik berkata marah kepada Sushima. "Kau tidak bisa memikirkan kesaktianku. Aku bisa memberimu kesaktian tapi aku tidak bisa memandumu tentang kapan dan bagaimana kau menggunakannya. Aku mengubahmu menjadi Iblis yang terhebat. Aku telah melakukan sadhana (tahapan ritus) ini selama bertahun-tahun untuk hal yang sama. Kau menghabiskan 10 tahun untuk sadhana itu tetapi kau tidak memanfaatkan dengan baik. Aku telah meramalkan bahwa ini adalah waktu yang tepat untukmu. Semuanya akan terjadi sesuai keinginanmu. Apakah itu salahku jika kau tidak menggunakannya? Kau begitu tak berdaya di hadapan ayahmu. Kau tidak bisa melakukan apa-apa kepada Ashoka ketika ia diusir. Sang Waktu senantiasa berubah, dia tidak akan tetap sama. Adalah waktumu sampai besok. Oh,tidak! Ini adalah waktu bagi Ashoka. Waktu telah berubah sekarang! Ashoka tidak datang kembali tetapi bukan berarti dia tidak akan datang kembali. Dia akan segera kembali dan kali ini, sang waktu akan berpihak kepadanya, bukan Kau!", kata Tantrik berapi-api. Sushima hanya menyimaknya dengan marah.


CUPLIKAN : Ashoka sedang berlari di hutan. "Aku meninggalkanmu pada saat ini Kaurwaki, tapi aku mengikuti kata-katamu dan menuju ke jalan yang benar sekarang!", guman Ashoka. Seorang prajurit datang menghadap Bindushara di singgasana. "Seseorang meminta izin dari Rani Dharma untuk masuk ke Pattaliputra. Dia menyebut dirinya putra sulung Rani Dharma, Rajkumar Ashoka". Semua orang terkejut mendengarnya

PREV  1  2  NEXT
Bagikan :
Back To Top