Sinopsis Ashoka Samrat episode 407 bag 2

Sinopsis Ashoka Samrat episode 407 bag 2 by Meysha Lestari.  Dharma mondar-mandir di koridor. Ashoka memergokinya an pergi menemuinya, Davi dan Kaurvaki juga datang dari arah berlawanan. Dharma menatap mereka dengan cemas dan mendapat penglihatan tentang perang juga. Dia melihat Devi bersaama Ashoka dalam penglihatan itu, menghibur dia dan menenangkannya karena Ashoka saat dia terpuruk setelah perang. Dharma kembali teringat pada kata-kaata baba. Ashoka berlutut di depan ibunya dan memohon, "tolong biarkan aku pergi ke Ujjain. Izinkan aku peri berperang." 

Devi menyela,"bagaimana kau bsia pergi?" Ashoka menyebut itu sebagai dharmanya, "kumohon restui aku ibu." Devi berharap Dhrama menghentikan Ashoka. Ashoka berkata, "aku yakin seorang ibu tidak akan mau menghnetikan seorang anak dari menjalankan Dhramanya." Ashoka mengulurkan tangan hendak menyentuh kaki Dharma, tapi Dharma mundur, "tilakmu sudah selesai. kau tidak akan keluar dari istana. Lupakan Ujjain, aku tidak akan membiarkan kau pergi kemanapun." Ashoka kaget. DHrama melanjutkan, "terlalu banyak masalah datang dalam pernikahanmu. kami tak mau ada lagi masalah. Ayahmu telah menenangkan situasi setelah bersusah payah. kau harus menghormatinya. Jika kau pergi dari istana ini maka situasi akan lepas kendali. Kau tak boleh keluar dari istana hingga pernikahanmu."


Ashoka menjawab, "aku tidak bisa melupakan kewajibanku demi pernikahan." Dharma tak berdaya, "aku punya alasan untuk tidak mendukungmu hari ini! Aku telah mengandung dirimu selama 9 bulan. Aku bersumpah untuk itu, bahwa kau tidak akan peri kemanapun sampai aku mmemintamu untuk peri." Ashoka dan Kaurvaki tertegun. Devi gembira. Dharma lalu menyuruh Kaurvaki dan Ashoka pergi ke kamarnya, "kalian berdua tidak boleh bertemu sampai ritual haldi sesuai dengan tradisi. Itu tidakbenar. kau akan bertemu kaurvaki ketika kau mengisi belahan rambutnya dengan sindoor." Dharma meletakkan tangan Ashoka di kepalanya, "berjanjilah kau tidak akan peri ke ujjain." Ashoka pergi tanpa berkata apapun. kaurvaki juga pergi ke kamarnya. Dhrama bertanya pada Devi apakah dia akan mendukungnya dalam menangkal hal yang salah yang bisa terjadi? Devi meyakinkan Dharma kalau dia selalu bersamanya. Dharma menepuk pipi Devi dengan penuh perasaan.

Malamnya, Dharma memikirkan semuanya, penglihatannya, "bagaimana mungkin? Ashoka sangat mencintai Kaurvaki. Dia adalah wanita terbaik untuknya, Dia alasan kebahagiaanya..." Sisi lain Dhramaberkata, "kau tidak akan bisa memisahkan Ashoka dari kewajibannya." Dhrama beralasan kalau Ashoka telah melakukannya kewajibannya tanpa memikirkan diri sendiri, "baik sebagai anak, pangeran ataupun murid. AKu juga punya tanggung jawab sebagai ibu. Anakku mencintai seseorang un tuk pertam akalinya dalam hidupnya. Bagaimana aku bisa merampas itu darinya?" Sisi lai Djarma kembali bersuara, "jika kau tidak melakukannya, maka akan ada banyak orang yang mati. Akankan kau mampu menulis sejarah yang mengelu-elukan dia dengan darah mereka?" 

Dharma mendebat, "mengaapa selalu anakku yang haruus membuat pengorbanan? DIa tidak melakukan hal yang salah hingga detik ini. Mengapa segala sesuatu selalu saja salah dengannya? Jika aku pisahkan dia dari kaurvaki dia akan hancur." Sisi lain Dharma menyahut, "orang pemberani menjadi hebat setelah tersakiti. Ini takdirnya." Dharma berkat akalau dirinya tdiak bsia melihat puteranya tidak bahagia, "kaurvaki adalah jiwanya. Dia akan mati tanpa dia." Sisi lain menjelaskan tentang prioritas seorang Raja dalam menjalankan Dhraama, terlebih ini tentang kedamaian dan kebahagiaan. Ashoka adalah keturunan sejati Chandragupta maurya, baru sebagai anakmu. Akankah seorang ibu merampas kebahagiaan begitu banyak wanita dan anak-anak? ingat pada kewajibanmu! kau akan mendapatan jawabannya!"


Dharma menatap bendera magadha di luar. Dia menatap sekeliling tapi sisi lain dirinyatdiak lagi terlihat. Penglihatan itu menggangunya sekali lagi. Dia teringat kata-kata achary chanaknya bahwa perkembangan, keselamatan dan kehormatan Magadha adalah takdir Ashoka. Dharma akhirnay memutuskan, 'aku tidak bepikir segalanya akan terjadi sekaligus. Peperanga sedang berlangsung di ujjain. jagannath membuat perjanjian dengan Samrat. Tidak ada kepastian apakah dia akan memenuhi kata-kaatanya. Akuharus memastikan kerusakan sekecil mungkin di Ujjain. hal ini akan terjadi jika tidak ada perang. Aku akanmenambil keputusan yang tepat untuk Ashoka setelah peperangan berakhir.." Sinopsis Ashoka Samrat episode 408 by meysha lestari

PREV    1   2   NEXT
Bagikan :
Back To Top