Sinopsis Ashoka Samrat episode 380 bag 2

Sinopsis Ashoka Samrat episode 380 bag 2 by Kusuma Rasmana.  Malam hari, di ruangan Ashoka, Ashoka sedang bersama Acharya Radhagupta dan Nayaka. Ashoka tampak resah memikirkan sesuatu. Acharya bertanya, "Siapa Gondana jika seandainya bukan Uttara yang mati itu?"
Ashoka menjawab, "Aku tidak tahu karena Aku tidak melihat wajahnya. Aku hanya mendengar suaranya. Aku membicarakannya berdasarkan fakta itu". Ashoka berbicara sambil mondar-mandir, sementara Acharya dan Nayaka hanya diam menyimak.

"Adalah keanehan yang harus dipikirkan bahwa orang yang telah menyembunyikan kebenarannya selama 10 tahun dan mencoba mengumpulkan uang secara diam-diam, tiba-tiba mau mengungkap kebenarannya di ruang sidang hanya seperti itu. Gondana sudah melarikan diri, seharusnya dia tidak perlu baginya untuk berhenti. Tetapi disini dia kembali untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Dan setelah itu dia membunuh dirinya sendiri? Itu tidak mungkin, Acharya! Pasti ada sesuatu yang salah! Uttara datang ke ruang sidang bukan kemauan sendiri tetapi karena seseorang. Ya, dia datang karena suruhan seseorang", kata Ashoka. Acharya dan Nayaka manggut-manggut mendengar analisa Ashoka.


Acharya Radhagupta bertanya, "Apa yang harus aku lakukan sekarang, Ashoka?"
Ashoka menjawab, "Aku minta Anda agar menjaga jasad Uttara dengan aman. Segera akan terbukti bahsa Uttara bukanlah Gondana. Komplotan Gondana harus membayar mahal untuk ini! Seseorang pasti telah memaksa Uttara untuk datang ke ruang sidang. Acharya, aku ingat sekarang! Orang itu ada disana ketika aku sedang bertarung melawan Sushima dan Uttara. Orang itu membantuku dan memanah mereka".
"Apa kau juga melihat orang itu?", tanya Ashoka kepada Nayaka.
Nayaka menjawab, "Aku hanya melihat Anda sendiri melawan Sushima, aku tidak melihat siapapun lagi".

Acharya Radhagupta berkata, "Aku baru mengetahuinya darimu, Ashoka. Mata-mataku juga tidak tahu mengenai itu"
Ashoka akan menanggapi Acharya, namun suara Devi terdengar dari arah pintu, "Aku tahu siapa yang menyelamatkan hidupmu!"
Ashoka, Acharya dan Nayaka serentak menoleh ke arah Devi yang datang. "Ayo ,ikut bersamaku!", kata Devi lalu menyeret lengan Ashoka dan mengajaknya pergi dari ruangan itu.
Devi terus menyeret Ashoka sambil menyusuri koridor. "Devi, ada masalah apa ini?", tanya Ashoka.
Devi berkata sambil terus melangkah, "Apa kau tahu siapa yang menyelamatkan hidupmu?"
Ashoka bertanya, "Siapa orangnya? Ayo katakan Devi!". Namun Devi tidak menjawab hanya terus melangkah.

Devi membawa Ashoka ke sebuah ruangan dimana Tabib sedang mengobati Kaurwaki yang terluka di beberap bagian badannya. Ashoka kaget melihat gadis yang terbaring dan dirawat oleh tabib dan pembantunya adalah Kaurwaki.
Tabib berkata, "Dia telah kehilangan banyak darah. Tidak mungkin baginya untuk bertahan. Kami melakukan yang terbaik. Namun selanjutnya terserah kepada Dewa". Kata-kata tabib seperti petir yang meledak di telinga Ashoka. Dia semakin resak melihat Kaurwaki yang tergolek tak berdaya di pembaringan.
Tabib dan para pembantunya semuanya pergi dari ruangan itu, Ashoka hanya terperangah di ruangan itu. Sedangkan Devi merasa sedih, resah dan marah.

Devi dengan perasaan bergolak campur aduk antara sedih dan marah bertanya kepada Ashoka, "Apa kau dengar yang dikatakan tabib? Dia sekarat karena membahayakan hidupnya. Apa kau ingin tahu untuk siapa dia melakukannya? Dia melakukannya untukmu! Dia menyelamatkanmu dari Sushima dan Uttara. Dia adalah wanita bodoh yang mencintaimu. Dia mencintaimu melebihi hidupnya. Wanita pemberani dan bodoh ini lebih mementingkan dirimu dan hidupmu daripada dirinya sendiri. Dia telah melakukan hal itu hari ini. Hasilnya bagus bagimu. Sayangnya, kau tidak mengenali dia", kata Devi. Ashoka hanya bengong dengan tatapan kosong walaupun melihat ke arah Kaurwaki."Lihat mataku! Katakan kepadaku, apakah kau benar-benar tidak mengenalinya?", tanya Devi marah sambil mengguncang lengan Ashoka. Ashoka hanya diam membisu seperti patung.

Devi bertanya lagi namun dengan nada merendah, "Apa kau tidak kenal siapa dia? Lihat dia! Dia adalah wanita yang telah menunggumu sekama 10 tahun yang lalu. Dia belajar untuk melawan kegelapan dengan harapan kau akan kembali memberikannya cahaya suatu hari. Dia adalah wanita yang menyusuri setiap inci tanah ini hanya untuk menemukanmu. Dia menjelajahi setiap tempat. Dia pergi ke festival Kumbha Mela juga karena kata orang disana tempat orang untuk bersatu".
Ashoka hanya diam mendengar ucapan Devi, dia melangkah mendekati Kaurwaki yang terbaring.
"Dia mendapatkan beberapa informasi tentangmu tapi kau tidak. Kau mungkin tidak menyadari cintanya tapi Dewa menyadarinya. Dia adalah orang yang memberikan makanan kepada Witthasoka dan ibumu ketika kalian sedang kelaparan di hutan. Kau masih bilang bahwa kau tidak mengenalnya?".
Ashoka tetap membisu memandang Kaurwaki.

"Dia datang ke Ujjain untuk mencarimu, tapi rumah yang kau tempati sudah terbakar hangus. Orang lain pasti akan menyerah tapi wanita ini mencari identitasmu bahkan di dalam abu. Dia memiliki kepercayaan bahwa kau tidak bisa mati. Dia kemudian datang ke rumahmu di Rajagira namun dia malu ketika kau mendekatinya. Kau malah pergi di saat ia mendapat keberanian. Kau masih akan berkata jika kau tidak mengenalinya?", tanya Devi lagi.

"Dia adalah orang yang berdiri di antara kau dan kematian sebagai perisaimu saat Kau berjuang melawan ketidakadilan. Dia tidak ingin terpisah darimu setelah berjuang selama beberapa tahun. Namun dia pergi menjauh darimu karena kau yang meminta. Dia adalah orang yang melihat ayahnya menghanyutkan abu dirinya di sungai Gangga, tepat di hadapannya. Dia terluka tapi tidak menyerah hanya untukmu. Dia memiliki keyakinan bahwa dia akan mendapatkanmu bahkan setelah kehilangan segalanya. Kau menantangnya lagi untuk berpartisipasi di dalam kompetisi. Wanita yang kehilangan ayahnya, mencintaimu, haruskah membuktikan dirinya sendiri demi mendapatkanmu? Itu tidak akan mungkin untuk gadis yang lain, namun dia mau berpartisipasi. Kau juga telah menghinanya menyebut dia bukan seorang putri raja saat baru datang ke Pattaliputra. Aku bahkan sudah bosan dengan penyebutan itu tetapi rasa sakit yang telah ia tanggung tidak akan berakhir. Karena Kau mungkin masih akan mengatakan tidak mengenal dia!", kata Devi dengan nada sedih.

Ashoka duduk berlinang air mata di pembaringan sebelah Kaurwaki sambil memegang tangan kirinya. Devi yang marah dan sedih bergeser kehadapan Ashoka.
Devi bertanya, "Katakan, Pangeran! Katakan, siapa puteri yang menjelajahi setiap sudut kerajaan untuk Ashoka-nya? Siapa dia?"
Ashoka berkata pelan, "Kaurwaki"
Devi terperangah dan diam mendengar ucapan Ashoka yang mengenali Kaurwaki.
Ashoka terlihat sangat menyesal, dia meraba wajah dan membelai rambut Kaurwaki, "Kaurwakiku", kata Ashoka lirih dengan mata berkaca-kaca. Ashoka menangis sedih sambil memegang pundak Kaurwaki. Ashoka lalu menarik Kaurwaki yang masih tidak sadar dan mendudukkannya. Ashoka lalu memeluk Kaurwaki, "Kaurwakiku!", kata Ashoka dengan lirih sambil menangis.


CUPLIKAN : Devi bertanya pada Ashoka, "Apa yang sudah dia lakukan kepadamu? Aku ingin jawaban hari ini. Apa yang memaksa cintamu dan mengubahmu benar-benar menjadi Chanda?". Ashoka bangkit dengan marah, dia berkata lantang, "Aku adalah Chanda untuk musuh-musuh dari tanah airku! Aku ingin setiap orang yang cinta dan peduli kepadaku untuk pergi jauh dariku, termasuk dirimu!".

PREV  1  2  NEXT
Bagikan :
Back To Top