Sinopsis Ashoka Samrat episode 309 by Meysha Lestari. Prajurit
menemui Charumitra untuk memberitahu dia kalau Samrat memanggil dirinya dan
Shushim. Charu menyuruh prajurit itu pergi. DI aterlihat panik, "Shushim belum
juga kembali. Aku hanya mengarang cerita kemarin.." Mahamatya datang menemui
Charumitra. Charu mennayainya tentang SHushim, tapi Mahamatya juga tidak punya
petunjuk. Charu jadi panik, "anakku belum kembali dari kemarin. DI amengambil
resiko yang besar..." Mahamatya meminta Charumitra agar sabar, "dia tidak akan
membiarkan kesempatan sebesar ini lepas dari tangan apapun yang terjadi karena
itu dia butuh waktu sedikit lebih lama." Charu coba untuk setuju meski
kecemasannya tidak hilang.
Shuhsim berkata pada komandan Yunani, "kalaian tidak tahu apa
yang akan kalian hadapai. Ayah tidak akan mengampuni kalian semua. Buka tanganku
dan aku akan tunjukan pada mu..." Komandan menampar Shushim dengan keras.
Nikator berkata kalau Bindu hanya melakukan satu hal baik saja, "dia menjadi
aayah Ashoka. Aku bisa saja membunuhmu sekarang juga." Shushim menyebut Nikator
pengecut, "kau datang ke sini untuk menyerang secara diam-diam."
Nikator menodong leher Shushim dengan pedangnya, "aku tidak akan membunuhmu dengan mudah. Pertama-tama aku akan membunuh ayahmu untuk mengosongkan Tahta. Setelah itu aku aakan membunuh semua turunan Maurya sehingga kelak tidak akan ada yang berani menantangku. Terakhir aku akan membuat dia yang berhak atas tahta duduk diatasnya. Aku akan merampas segalanya tepat di depan matamu. Aku baru akan membunuhmu setelah kau benar-benar terpuruk..." Nikator lalu berpesan pada komandan pasukannya agar menjaga Shushim dengan ketat. Setelah itu dia pergi. Shushim menatapnya kepergiannya dengan geram.
Nikator menodong leher Shushim dengan pedangnya, "aku tidak akan membunuhmu dengan mudah. Pertama-tama aku akan membunuh ayahmu untuk mengosongkan Tahta. Setelah itu aku aakan membunuh semua turunan Maurya sehingga kelak tidak akan ada yang berani menantangku. Terakhir aku akan membuat dia yang berhak atas tahta duduk diatasnya. Aku akan merampas segalanya tepat di depan matamu. Aku baru akan membunuhmu setelah kau benar-benar terpuruk..." Nikator lalu berpesan pada komandan pasukannya agar menjaga Shushim dengan ketat. Setelah itu dia pergi. Shushim menatapnya kepergiannya dengan geram.
Kevalnath membuat Jagannath kembali sebagai Raja Kalinga di
hadapan seluruh rakyatnya. Semua orang bersorak untuk Maharaj Jagannath.
Kaurvaki menatap Ashoka sambil tersenyum. Jagannath berkata, "aku selalu berkata
kalau tidak bahagia, maka bukan akhirnya. Kehadiranku disini sebagai buktinya.
Ini seperi mimpi. Aku akan beprikir kalau ini hanyalah mimpi, tapi mimpi tidak
akan seindah ini. Seluruh pujian harus di berikan pada Kaurvaki yang dengan
keberanian, kecakapannya telah menyelamatkan aku dari Takshila..." Semua orang
kaget mendengar kata-kata jagannath. Nayak terlihat marah. Seluruh Rakyat
bersorak untuk Kaurvaki. Ashoka melihat kesedihan di wajah Kaurvaki. Ashoka juga
bersorak atas namanya hanya demi membuat Kaurvaki tidak bersedih.
Nayak berkata, "aku juga setuju Kaurvaki punya peranan penting.
Tapi ini mencurangi Yuvraj kalau Maharaj berkata bahwa hanya Kaurvaki yang
menyelamatkan dia dari Tkashila.." Achary Radha Gupta melarangnya bocara lagi,
"ini bukan saat yang tepat. Kita baru saja berteman dengan Kalinga setelah
sekian lama. Kita harus bersabar dan membangun kepercayaan. Sebuah hubungan bisa
menjadi rumit kalau ada sesuatu yang
Jagannath dan istrinya saling mengoleskan warna ke wajah
masing-masing. Melihat itu, Ashoka jadi rindu pada orang tuanya. Kaurvaki
melihatnya saat Ashoka menyentuh gelang pemberian Dharma. DIa lalu mengabil
sejumput warna dan mengoleskannya ke wajah Ashoka, lalu berlari menghindar.
Ashoka juga mengambil sejumput warna dan coba mengejar Kaurvaki. Jagannath dan
istrinya tidak suka melihat keakraban Kaurvaki dan Ashoka.
Dharma membayangkan dirinya bermain holi dengan Ashoka. Tapi
ternyata dia Siamak yang muncul di depannya. Siamak berkata pada Dharma, "aku
merindukan kak Ashoka. AKu tidak akan mengampuni dia kalau dia ada di sini hari
ini. Dia akan menjadi sasaran ku yang pertama." Siamak tersenyum menyerigai
licik.
Kevalnath komen kalau anak-anak terlihat gembira di istananya
setelah bertahun-tahun. Saat dia menoleh pada Jagannath, dia melihat wajah
sedihnya. Kevalnath bertanya, "apa yang terjadi?" Jagannath menyuruh Kevalnath
membuat persiapan kepulangan Ashoka ke Magadha secepat mungkin. Jevanath
menyerigais senang.
Ashoka dan Kaurbaki saling mengoleskan warna holi. Kaurvaki
mengajak Ashoka ke suatu tempat karena dia ingin bicara padanya. Jagannath
mengawasi mereka dari jauh.
Nikator membeirkan Potli pada Siamak, "kini saatnya melakukan
apa yang ingin kita lakukan selama bertahu-tahun. Di dalamnya ada solusi untuk
semua masalah kita. Rasanya manis, tapi saipapun yang mencicipinya akan hilang
kesadaran. Buat seluruh prajurit meminum minuman ini. Setelah itu buka pintu
belakang secepatnya. Mir dan aku sangat mempercayaimu. Jika sesuatu berjalan
tidak sesuai rencana maka ku tidak akan bisa membayangkan apa konsekuensinya.
Kau harus bisa memanfaatkan kepercayaan dari semua orang."
Kaurvaki membawa Ashoka ke kuil Shiva. Secara tidak sengaja
keduanya membunyikan lonceng kuil dan tersenyum. Kaurvaki menaatap kotaa yang di
simpan di kaki patung dan berkata pada Ashoka, "ini adalah hadiah dari generasi
pertama keluargaku. AKu ingin membirikannya padamu sebagai tanda ucapan terima
kasih." Ashoka bertanya dengan heran, "ini adalah milik keluargamu, bagaimana
bisa kau memberikannya padaku?"
Kaurvaki memaksa Ashoka menerimanya. Ashoka setuju, "anggota
keluargamu harus memasangkannya.." Kaurvaki melakukan itu. Jagannath marah
melihat itu semua, "apa yang sedang di lakukan puteriku? Beraninya dia mencintai
musuh? Magadaha dan Kalinga tidak bisa berteman. AKu tidak akan pernah
menerimanya. Orang melakukan banyak hal ketika tak berdaya. Itu sebabnya aku
menerima undangan Bindusara dan tinggal di istananya di mana keturunan Maurya
tinggal. Aku tidak bisa melupakan bahwa aku telah di hina dan di buang dari
kerajaanku sendiri karena orang Maurya yang sama. AKu tidak akan pernah
melupakannya."
Siamak memberikan minuman memabukan itu pada prajurit. Setelah
itu mereka semua jatuh tak sadarkan diri. Siamak segera membuka pintu belakang
agar pasukan Yunani bisa masuk kedalam istana. Mereka lalu menyerbu kedalam
istana. Pelayan yang membawa Thandai untuk prajurit melihat mereka semua jatuh
pingsan. Dharma yangs edang lewat melihat pasukan Yunani dan terkejut, "Ashoka
tidak ada di sini. Apa yang akan terjadi?"
Ashoka merasa tidak tenang, "perasaan ini muncul setiap kali
ibu mendapat masalah." Kaurvaki berkata, "beberapa hari sangat menyakitkan
bagimu. Terutama antara kau dan ayahmu. Kau hidup untuk memenuhi harapannya. Kau
memenangkan perang ini tanpa membunuh siapapun. Dia akan merasa sangat bangga
padamu tentang ini. Ini sangat mengesankan bagi semua orang, termasuk
ayahmu!"
Dharma memberitahu Bindusara kalau pasukan Yunani menyerang
istana. Bindu menyimpulkan kalau semua ini pasti ulah Nikator, "dia sudah
merencanakan ini. AKu tidak akan membiarkan mereka kali ini!" Bindu menyuruh
Dharma memberitahu Mahamatya, "lalu bawa para ratu dan anak-anak ke tempat
persembunyian." Bindu lalu keluar dan menyerang pasukan Yunani dan membunuh
sebanyak yang dia bisa.
Dharma membeirtahu mahamatya tentang serangan itu. Mahamatya
segera pergi bersama sekelompok pasukan untuk membantu Bindusara. Dharma
bertanya-tanya, "di aman Ashoka berada sekarang...." SInopsis Ashoka Samrat
episode 310 by Meysha Lestari