Sinopsis Ashoka Samrat episode 285 by Meysha Lestari

Sinopsis Ashoka Samrat episode 285 by Meysha Lestari. Bindu, Dharma dan Ashoka berpelukan. Shushim menatap dengan iri. Bindu memberitahu Ashoka kalau dirinya sangat bangga padanya, "kau telah memenuhi semua tanggung jawabmu di Takshila." Ashoka menggeleng, "masih ada satu yang teringgal!" Ashoka menegakkan patung Singa lalu berteriak, "Jai Janani! Patung ini adalah kekuatan. Kekuatan memotivasi yang lemah, dan memberi hak yang sama pada semua orang. Patung ini adalah simbol kekuatan yang datang dari persatuan, kesabaran dan keyakinan. Jika kita mengikutinya paham ini dalam kehidupan kita maka kita bis aberuat baik pada semua orang. India akan menjadi negara besar dan kuat. Tidak akan kekuatan yang akan dapat menghentikan India dari menjadi negara yang sangat berpengaruh di dunia." Semua orang mengelu-elukan Ashoka.

Charu meminta pelayan agar melengkapi persiapan untuk Abhiseka, "samrat pasti sedang dalam perjalanan." Helena berkata bahwa tidak ada persiapan yang bisa berjalan sesuai keinginan mereka. Charu menjawab, "tak masalah kalau Ashoka masih hidup. Samrat sudah mengumumkan Shushim sebagai pewarisnya. AKu akan memastukan dia memenuhi kata-katanya." Siamak memberitahu Charu kalau Shushim datang. Charu sangat senang melihatnya, tapi Bindu tidak pulang bersamanya. DIa sangat pendiam saat di tanya tentang Bindusara.

Charu menghibur Shushim dengan berkata, "tak masalah kalau Ashoka membunuh Kichak. Itu tidak akan berdampak pada suksesimu. Jangan sedih!" Shushim menjawab, "aku merasa tak berdaya bukan sedih. Semua orang menelu-elukan Ashoka seakan-akan dia itu dewa. Semua orang punya rasa hormat yang sangat besar apdanya. Ayah menatapnya dengan sangat bangga seolah-seolah dunianya di mulai dari Ashoka. Setelah Kichak terbunuh, Abshisek Mahadev di simpan. Semua mata tertuju pada Ashoka dari pada Mahadev. Bukan hanya itu, dia juga menyelamatkan Nayak. Ashoka membuktikan kalau Nayak telah membunuh orang jahat dan telah menyelamatkan orang baik."

Kilas balik ~ Nayak mengasah senjatanya du kuil dewi kali. Dan hendak bunuh diri ketika Anand menghentikannya dan memberitahu dia kalau Samrat memanggilnya. Bindu memberi hak pada Ashoka untuk menentukan hukuman untuk Vasantsena dan Agnibahu. Ashoka mengumumkan kalau hukuman Vasantsena adalah di penjara seumur hidup... ~ Kilas balik berakhir.

Shushim denga marah menutup telinganya saat suara rakyat bergema di telinganya, "aku tidak bisa menanggung semua ini! Ashoka mendapat begitu banyak sanjungan dan penghormatan. Ini menggigitku dari dalam. Ini mengalir dalam tubuhku seperti racun. Ayah menyuruh semua orang mengikuti aturan yang di buat Ashoka. Dia bahkan menyatukan raja Kalinga dengan puterinya. Dia juga mengembalikan haknya."

Kilas balik memperlihatkan bagaimana Jagganath mengenakan pakaian kebesarannya. Kaurvaki dan Jagannath saling berpelukan. Semua orang senang melihat pertemuan mereka. Samrat meminta maaf pada Jagannath, "keluargamu tidak akan menanggung semua ini jika aku tidak memaafkan Kichak. Aku akan membantumu mendapatkan kembali negerimu dan kehormatanmu. Dengan satu syarat, sebelum kau kembali ke Kalinga, kau harus pergi ke Patliputra bersama kami dan menjadi tamu kami. Rakyat Magadha juga harus bertemu dengan puteri Kalinga yang telah menyelamatkan hidup pangeran mereka yang tercinta, Ashoka." Kilas balik berakhir.

Siamak menyuruh Shushim berhenti bercerita, "aku tidak mau mendengarkannya lagi." Shushim berkat akalau dirinya menyaksikan semua itu. Bisakan kau percaya apa yang ku rasakan?" Helena bertanya siapa yang bertanggung jawab di Takshila? Shushim mengatakan kalau Ashoka menunjuk Bahmi sebagai  Prantpal dari Takshila.

Bahmi berkata, "aku tidak berhak atas semua ini. Tahta mengoyangkans eorang guru dari jalannya." Dharma menyahut, "itu sebabnya ini menjadi sangat penting. Dunia harus tahu tahta tidak akan mengoyangmu dari jalan kebenaran." Samrat setuju dengan Dharma karena itu akan memberi kehormatan pada wanita. Semua orang bersorak untuk Bahmi.

Seorang pembawa pesan datang. Charu berpikir kalau itu untuknya, tapi kurir mengatakan kalau itu untuk pangeran Drupad. Dia menyerahkan surat itu langsung pada drupad. Semua orang peri ke kamar drupad ingin tahu. Drupad membaca surat itu dan tersenyum. Shushim bertanya, "apa yang terulis di situ?" Drupad dengan manis menjawab, "sangat penting bagi ayah untuk menulis surat padaku untuk pertama kalinya. Ayah akan kembali besok bersama Ashoka. Dia akan di nobatkan besok ." Shushim merebut surat itu dari tangan Drupad dan berkata, "tak ada tertulis yang seperi itu di sini!"

Drupad mengejek SHushim yang bicara seperti anak kecil saja, "hal seperti itu tidak perlu di katakan sudah bis adi pahami. kak Ashoka telah membuktikan dirinya sendiri. Dari kita semua dia lebih layak untuk menjadi raja." Shushim bertanya pada Drupad, "apa kau pikir aku tidak layak?" Drupad menajwab, "kalau kau berkata begitu, mungkin itu benar." Shushim hendak memukul DRupad. Tapi Charu menghentikannya. Charu bertanya pada drupad, "apa yang kau pikirkan?" Drupad ingin segera memberi pekerjaan untuk semua orang untuk mempersiapkan penyambutan untuk Ashoka dan Dharma. Helena mnasehati Drupad agar membuat daftar apa yang akan di lakukan. Drupad mengangguk.

Shushim ingin melakukan sesuatu pada Ashoka. Tapi Helena melarangnya, "kita tidak boleh melawan arus sat ini. Itu hanya akan membahayakan kita saja."

Esok paginya, semua orang mengelu-elukan Ashoka dan rombongan kerajaan yang lewat. Kaurvaki sangat senang semua orang memuji dan mengelu-elukan Ashoka. Helena punya rencana bersama pelayannya. Shushim yakin hari di mana mereka akan melakukan tugas-tugas besar tidak jauh lagi. Charu kesal melihat samrat menjadi kusir kereta Ashoka, dia merasa Dharma yang telah membuatnya melakukan itu semuanya.

Subhrasi  menyela, "kalau Sri Krishna saja menjadi kusir kereta Arjuna, mengapa Samrat tidak bisa menjadi kusir kereta Ashoka? Sangat beruntung mempunyai seorang putra seperti Ashoka. Ashoka artinya keadilan, "aku akan menyuruh Drupad mengikuti langkahnya."


Drupaa memeriksa semua persiapan. Dia ingin memastikan tak ada batu yang tidak di balik dalam menyambut kakaknya dan tamunya. Subhrasi yakin bahwa harinya tdiak jauh ketika Ashoka akan mendapat gelar Chakravartin.. Sinopsis Ashoka Samrat episode 286 by Meysha lestari

Bagikan :
Back To Top