Sinopsis Ashoka Samrat episode 299 bag 2 by Kusuma Rasmana.
Di halaman belakang istana, Siamak baru selesai menggali tanah dan
mengambil kotak yang ada didalamnya. Ia bermaksud akan pergi dari sana dengan
kotak itu ketika Ashoka dan seluruh anggota keluarga datang ke tempat itu.
Siamak kaget seperti maling yang kepergok. Dia sangat panik dan menjatuhkan
kotak itu. Bindushara kaget tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Charumitra
dan sekutunya semakin bertambah resah. Helena yang sangat gelisah teringat
dengan kata-kata Justin saat di penjara.
Bindushara memberi isyarat kepada para prajurit agar menangkap Siamak. Helena mengangkat tangannya menghentikan para prajurit.
Helana mendekat, menempatkan diri disamping Siamak. "Siamak tidak bersalah. Akulah yang ada balik semua ini!", kata Helena. Semua orang terkejut mendengar pengakuan itu. Bindushara sangat terpukul dengan kenyataan itu. "Ibu?!", tanya Bindushara tercekat. Helena mengakui semua itu dihadapan Bindushara. "Ya, dia benar, Anakku", kata Helena menunjuk Ashoka, "Aku yang meminta panah ini dari Yunani, menaruh racun di atasnya dan kemudian memastikan Ashoka akan menembakkan panah itu kearahmu. Siamak tidak mengetahui semua itu. Aku hanya menyuruh dia agar menyembunyikan kotak ini saja. Dia hanya berniat untuk mengamankan kotak ini. Ia tidak bersalah. Akulah pelakunya di sini!".
Kembali ke ruang sidang, Bindushara bertanya kepada Ashoka,
"lalu siapa yang menembakkan panah? Sedangkan ibu berdiri bersamaku pada waktu
itu".
Ashoka menjawab, "Itu hanya rencananya. Ada orang lain yang melakukan eksekusi itu". Ashoka melihat ke arah Sushima, demikian juga Helena melihat Sushima yang menjadi tidak nyaman. Sushima dengan resah berusaha menjawab, "Ya, aku denganmu waktu itu, itu saja".
Bindushara meminta Ashoka agar mengatakan nama orang yang dimaksud. Ashoka berkata, "Ayah tidak akan bisa menghukum orang itu lagi".
"Kenapa?", tanya Samrat Bindushara.
Kilas balik lain ditampilkan, Ashoka yakin dari fakta bahwa
Siamak tidak bisa menyerang ayahnya. Kaurwaki bertanya, "apakah itu dilakukan
oleh Sushima?".
Ashoka tahu dari orang yang dapat memberitahu mereka tentang kebenaran itu. Ashoka datang ke tempat Indrajit, Indrajit ketakutan dan bermaksud lari ke pintu namun Nayaka sudah menghadang, demikian juga dari arah lain Kaurwaki datang menghalangi. Ketiganya mengelilingi Indrajit yang mulai gelisah dan ketakutan.
Indrajit meminta maaf karena membunuh Drupada tidak sengaja. "Itu ditujukan pada Samrat", kata Indrajit. Ashoka marah mendengarnya, dia menampar Indrajit hingga jatuh terduduk. Ashoka kalap dan mencekit leher Indrajit, namun Nayaka menghentikan Ashoka agar Indrajit tidak sampai mati.
Ashoka meminta Indrajit untuk berbicara, "Dimana kau menyembunyikan busur dan anak panah lainnya?", kilas balik berakhir.
Nayaka memasuki ruang sidang dengan anak panah yang dibawa
seorang pelayan. Pelayan memberikan anak panah itu kepada Bindushara. Ashoka
berkata, "Akan lebih baik jika orang yang memanah itu ada di sini
tapi..."
Kilas balik lain menunjukkan Indrajit dipanah oleh seseorang ketika ia mengajak Ashoka ke tempat di mana ia menyembunyikan anak panah dan busur. Ashoka berusaha agar dia menyebut siapa yang menyuruhnya melakukan itu, namun gagal. Indrajit keburu mati, kilas balik berakhir.
Di ruang sidang, Sushima ingat saat ia menembak Indrajit dengan
panah dan bersembunyi dibalik pohon. Ashoka berkata, "Kakak Sushima benar. Ini
adalah sebuah rencana. Ayah adalah targetnya namun aku yang jadi korban dalam
rencana itu!".
Sushima bertindak seolah tidak bersalah dan berbicara menentang Rajmata. Siamak resah tak karuan, Helena hanya diam membisu.
Ashoka berkata, "Hanya Rajmata yang bisa mengatakan siapa saja yang mendukung dia dalam rencana ini"
Bindu sangat terpukul oleh tindakan Helena yang menodai
hubungan antara putra dan ibu untuk selamanya. "Aku tidak tahu harus berkata apa
kepadamu, Ibu. Aku hanya ingin bertanya apakah ibu tahu hubungan dalam keluarga
yang dipenuhi fitnah dan pengkhianatan? Semua pengkhianat disini mungkin sedang
mengingat pembunuhan Acharya Chanakya", kata Bindushara. Helena hanya diam
menunduk. Dia sibuk mengingat tentang pembunuhan Acharya Chanakya yang dilakukan
bersama anggota keluarga lain yang kini ikut menudingnya, kata-kata peringatan
Ashoka tentang balas dendam atas kematian gurunya kepada mereka, mimpi Justin
untuk melihat Siamak yang menjadi Samrat sebelum mati di tangannya sendiri,
kematian Noor di tangan Ashoka, dan harapannya kepada Siamak yang sibuk berlatih
pedang dengan orang Yunani. Helena jatuh tak berdaya di ruang sidang itu tanpa
menjawab pertanyaan samrat. "Ibu!", kata Samrat terkejut, demikian juga yang
lain melihat Helena jatuh telungkup.
Dari tahtanya dengan berdiri, Bindushara meminta maaf kepada
Ashoka. "Aku menyatakan kau tidak bersalah", kata Samrat membuat orang-orang
lega, kecuali Charumitra, Sushima, Khalatak dan Siamak. "Aku memberikan hak pada
Yuwaraja Ashoka untuk memutuskan hukuman yang tepat bagi perempuan ini", kata
Samrat pergi dari ruang sidang. Helena dipapah berdiri oleh dua pelayan
perempuan.
Ashok berkata, "Aku perintahkan para prajurit untuk menjaga Helena di penjara sampai aku memutuskan hukuman yang tepat baginya".
Helena dibawa keluar sidang menuju ke penjara oleh prajurit dan pelayan. Charumitra dan sekutunya hanya diam tidak berkomentar apapun atas keputusan Ashoka.
Ashoka menatap langit mengucap bersyukur, "Acharya, ini adalah kemenangan pertamaku. Anda akan senang jika Anda berada di sini hari ini".
Ashoka sedang berjalan di koridor, Kaurwaki datang mengucapkan
selamat pada Ashoka, Ashoka memberikan pujian dan terima kasih kepadanya. Dharma
juga datang ke tempat itu, dia tersenyum melihat pasangan itu. Ashoka membungkuk
menyentuh kaki ibunya. Dharma berkata, "Satyam ewa Jayate! (hanya kebenaran yang
menang)". Ashoka mengulangi, "Satyam ewa Jayate".
Dharma senang dan lega karena Ashoka bisa mendapatkan keadilan bagi kematian Drupada. Ashoka berbicara tentang kemenangan pertama dalam memenuhi janji kepada gurunya. "Selama para musuh masih hidup. Keadilan mutlak belum terjadi dengan pengorbanan Acharya Chanakya dan pangeran Drupada", kata Ashoka lagi. Sinopsis Ashoka Samrat episode 300
CUPLIKAN: Di kamar pribadi Charumitra, Sushima berkata,
"Rajmata masih belum bebas dari mantra tantra. Kita harus memastikan ia tidak
akan membahayakan kita!". Ashoka datang ke kamar itu, dari pintu dia
memperingatkan Sushima, "Kau tidak akan mampu melarikan diri saat ini. Rajmata
akan membeberkan para pendukungnya besok di pengadilan. Aku tahu namamu juga
akan menjadi salah satu dari mereka!".
Di ruang sidang pengadilan, Bindushara meminta Helena berbicara, "Siapa yang bersamamu dalam rencana ini?". Helena menjawab, "Aku tidak sendirian dalam hal ini".