Sinopsis Ashoka Samrat episode 312 by Meysha Lestari

Sinopsis Ashoka Samrat episode 312 by Meysha Lestari. Kaurvaki tidak percaya bagaimana Jagannath bisa begitu tidak tahu berterima kasih, "dia telah membantu ayah mendapatkan Kalinga kembali." Jagannath memberitahu kaurvaki bahwa kalinga kalah karena maurya saja, "tak ada gunanya kita mengucapkan terima kasih jika kita berhasil mendapatkan kembali kerajaan ini karena bantuannya. Jangan terlalu menganggapnya secara berlebihan hingg aorang lain kehilangan arti di matamu. Kau juga berdosa..." Kaurvaki terkejut. Jagannath berkata, "kau berdosa tapi tidak menyadarinya. Kau telah memberikan warisan leluhur kita pada nya. Kau mungkin tidak menghormati tradisi kita tapi kami sangat rajin menjalankannya."

Kaurvaki membalas, "tamu juga sangat di hormati dalam tadisi kita. Aku tidak mengerti bagaimana dan mengapa junjunganku telah berubah banyak. Aku mengerti apa yang terjadi denganmu dan Kalingan tapi kenyataan bahwa Ashoka menyelamatkan aku berkali-kali meski mengetahui kebenaranku. AKu mengkhianatinya tapi dia masih terus membantuku. Dia membebaskanmu. Kita peri ke patliputra karena Ashoka. Kita di sana di hormati. Tapi di sini, ayah malah menghinanya. DIa membahayakan dirinya untukmu demi kalinga. Kupikir  ayah berbeda dari lainnya tapi ternyata sama saja." jagannath menapar Kaurvaki dan mengusirnya, "peri dari sini sebelum aku lupa kalau kau adalah anakku!"

Peperangan berlanjut antara Yunani dan Magadha. Shushim terluka oleh aanak panah. Semua orang mengkhawatirkannya. Siamak tersenyum melihat kejatuhannya.

Ashoka bergabung denga Radhagupta dan Nayaj. radha Gupta bertanya apakah Ashoka telah bertemu dengan Kaurvaki? Ashoka berkata kalau Kaurvaki tidak ada di kamarnya. Nayak beralasana, "dia mungkin tidak berani menghadapimu setelah kenyataanya terbongkar." Ashoka yakin Kaurvaki tidak seperti itu. Mereka lalu pergi.

Kaurvaki pergi ke kamar Ashoka sambil membawa sebuah kotak. Ibunya memanggilnya tapi sia-sia. kaurvaki menemukan baju kebesaran Ashoka dan perhiasannya di sana. Di amenangis menyadari betapa terlukanya Ashoka oleh peruatan ayahnya. Kaurvaki melangkah keluar, tapi Jagannath menyuruh prajuritnya menghadang Kaurvaki. Kaurvaki memelototi prajurit itu sehingga mereka terpaksa memberinya jalan. Jagannath menjadi marah. Kevalnah berpikir, " itu tidak perlu. Ashoka sudah peri. Kaurvaki tidak akan sanggup mengejarnya."

Siamak meminta pasukannya agar tidak berhenti, "mereka telah melukai kakakku. Terus serang!" Nikator melihat Siamak menggantikan posisi SHushim. Shushim di bawa keluar dari medan perang karena terluka. Mir berkata, "kini hanya tinggal Bindusara saja. Kita akan menang begitu dia di kalahkan." Siamak sengaja menembakkan anak panah do dekat kuda Mir dan Nikator. Ada kertas yang menyangkut di anak panah itu. Mir mengambilnya dan berpikir, "ini mungkin peta terowongan baru." Nikator senang karena mereka akhirnya menemukan jalan untuk masuk kedalam istana.

Charu duduk di samping SHushim yang tak sadarkan diri. Tabib memberitahu kalau Shushim terluka di bagian yang sama ketika terakhir kali dia terluka, "hanya saja kali ini, lukanya lebih dalam."

Bindu dan Mahamadya bingung melihat tentara Yuannai di tarik mundur. Mereka bertanya-tanya jika mereka menemukan jalan masuk keistana atau tempat lain untuk di serang. Siamak meminta pasukan lagi, "aku akan masuk ke terowongan baru untuk memimpin pasukan. Bindu terkesan. Siamak berkata, "jika kak Ashoka bisa melakukan ini, mengapa aku tidak bisa?" Bindu akhirnya mengizinkan Siamak pergi.

Kaurvaki mengejar Ashoka. Dia menjatuhkan kotaknya dan memanggil nama Ashoka. Rombongan Ashoka mendengar teriakan Kaurvaki. Radga Gupta mengangguk mengizinkan Ashoka menemui Kaurvaki. Kaurvaki dan Ashoka lalu berlari saling menghampiri. Kaurvaki menunjukan kalung pada Ashoka. Ashoka berkata kalau dirinya tdiak sadar kalau alung otu terlepas. Ashoka mengulurkan tangan untuk mengambilnya. Kaurvaki bertanya, "mengapa kau pergi denga tiba-tiba?" Ashoka berkata kalau dirinya mencemaskan Patliputra. Kaurvaki menuntut, "setidaknya kau bsia memberitahu aku. Kita telah menghabiskan banyak waktu bersama. Dan kita saling mengerti perasaan kita masing-masing. AKu tau alasan mengapa kau tiba-tiba pergi. Aku malu atas apa yang telah di lakukan ayahku. Maafkan aku."

Ashoka berkat akalau hubungan mereka berdua lebih dari sekedar kata maaf dan terima kasih, "pekerjaanku telah selesai di sini. Kini saatnya aku harus pergi." kaurvaki berkata kalau mereka masih harus melakuan sesuatu, "kau harus ikut aku ke kuil kuno dewi Ma sebelum kembali ke Patliputra." Ashoka dengan senang hati setuju. Kaurvaki memberikan baju Ashoka. Ashoka terlihat binggung, tapi Kaurvaki menyebutnya sebagai tradisi Kalinga.

Siamak dan prajuritnya pergi dari arah lain ketika Mir dan Nikator datang dari arah berlawanan. Keduanya saling bertemu muka dan terlibat pertarungan. Mir terkejut melihat seseorang dari pihak lawan membunuhi prajurit Magadha. Nikator tersneyum bangga pada SIamak. Mereka lalu berpelukan. Mir memuji SIamak, "aku bangga poadamu. Kau melakukan segala hal di usia sekecil ini." Siamak berkata kalau dirinya inginbalas dendam atas kematian Noor dan Justin. Nikator menyakinkan Siamak kalau mereka akan melakukan itu.

Ibu Kaurvaki memberitahu Jagannath kalau Kaurvaki pergi mengejar Ashoka dengan kota. Jagannath yakin kalau Kaurvaki pasti telah peri ke kuil kuno, "itu artinya dia ingin menikah dengan Ashoka dalam hatinya. Ini tidak boleh terjadi!"

Siamak meminta Mir agar memukulnya, "semua orang harus berpikir aku telah bertarung dengan gagah berani.." Mir memukul Siamak. Merek semua lalau masuk kedalam terowongan dan masuk ke istana.

Ashoka bertanya tentang pentingnya kuil itu. Kaurvaki memberitahunya bahwa semua keinginan menjadi nyata di kuil mata ini. Ashoka terkejut karena Kaurvaki mempercayai hal itu. Kaurvaki menjawab kalau dirinya baru mulai percaya. Ashoka ingin bertanya lagi, tapi Kaurvaki mengajaknya masuk kedalam kuil. Keduanya lalu masuk.

Jagannath dalam perjalanan menuju kuil. Kaurvaki menunjukan garis-garis yang terukir di lantai, "siapapun yang datang kesini haru berhari suci. Seseorang tidak boleh berbohong di sini." Pendeta menyuruh mereka mengambil benang dari dalam pot. Mereka mengambil satu benang saja. Pendeta berkata kalau itu artinay merek akan memulai hidup baru bersama-sama, "ikatkan benang itu pada pohon di luar sana. keinginan kalian akan tercapai di waktu yang tepat.."

Kaurvaki dan Ashoka keluar untuk mengikatkan benang di pohon. Mereka berjalan mengelilingi pohon sambil memegangi benang itu seperi sedang melakukan pheras. Kaurvaki berdoa agar hanya Ashoka yang akan menjadi psangannya di setiap kelahirannya. Jagannath tiba di kuil. Ashoka dan Kaurvaki saling tatap dan saling bertanya akan apa yang masing-masing mereka doakan. Kaurvaki sangat antusias untuk memberitahu Ashoka tapi dia berkata kalau sesuatu masih harus di selesaikan lebih duku, "setelah semboyan kita tercapai..."

Jagannath meneriakan nama Kaurvaki dengan suara lantang membahana. Kaurvaki terlihat tegang... SInopsis Ashoka Samrat episode 313 by Meysha Lestari.  

PREV     NEXT  
Bagikan :
Back To Top