Sinopsis Ashoka Samrat episode 303 by meysha
Lestari. Ashoka berkat akalau dia menentang perbudakan pelayan, "aku
akan mengakhirinya selamanya."" Semua orang bersorak mendengarnya. DIa berjanji
akan membicarakan hal itu dnegan ayahnya, "aku yakin ayah akan memberikan
keadilan pada kalian semua." Orang-orang yang hadir terlihat gembira.
Dharma sedang mengiling obat herbal. Subhrasi bertanya-tanya,
"apa yang telah terjadi dengan keluarga ini.." Shushim membeirtahu ibunya kalau
Ashoka sedang menghadiri pesta pernikahan bersama kaurvaku. Charu terlihat
senang, "ketidakhadirannya bagus buatmu. Kau harus ada disamping ayahmu saat dia
membuka matanya. Dia juga harus tahu ketika tersadar bahwa anak kesayangannya
sedang sibuk menghabiskan waktu bersama puteri Kalinga."
Ashoka dan Kaurvaki kembali ke istana. Dia berkata kalau dia
menentang tradisi perbudakan pelayan, "bagaimana bisa orang melakukan hal
seperti ini pada orang lain?" Seorang prajurit memberitahu Ashoka tentang
kondisi Bindusara. Ashoka bergegas pergi ke kamarnya. Ashoka dengan cemas
bertanya, "apa yang terjadi padanya?" Bindu memanggil nama Ashoka begitu dia
tersadar. Ashoka bertanya pada tabib, "apa yang terjaid pada ayahku?" Charu
menegur Ashoka karena pergi ke pesta pernikahan ketika ayahnya mencemaskan semua
hal, "apakah kautidak memikirkan dia sekalis aja?" Kaurvaki merasa bersalah, dan
pergi dari kamar Bindusara dengan airmata berlinang.
Dharma melarang Charu bicara seperi itu sekarang. Charu
menyahut, "kau mengatakan itu karena dia anakmu." Tabib mendukung Dharma,
"Samrat sedang lemah jantungnya. Jika situasi di sekitarnya begitu tegang, maka
kondisinya akan semakin parah." Ashoka berkata, "tidak akan terjadi sesuatu apda
ayah. Aku tidak akan membiarkan apapun terjadi padanya." Achary Radha Gupta
meminta Ashoka ikut dengan dirinya saat itu juga. Ashoka pergi di ikuti Siamak
dan Shushim.
Di luar para pedangan dan tuan tanah berkumpul, meminta
keadilan. Mahamadtya berkata kalau mereka akan di beri keadilan, "masalah adalah
Samrat sedang tidak sehat sekarang." Orang-orang itu kesal karena
pembubaranTradisi Das akan merugikan mereka, "kalau Samrat tidak sehat, Yuvraj
Ashoka seharusnya tidak membuat pengumuman. Berita menyebar seperi api liar.
Para pelayan telah berhenti bekerja. Darimana kami akan membayar pajak? kami
ingin keadilan."
Achary bertanya pada Ashoka, "apakah kau membuat pengumujman
itu?" Ashoka menjelaskan kalau dirinya hanya berkata bahwa dia tidak mendukung
tradisi itu, "aku berkata akan berkonsultasi lebih dulu dengan ayah sebelum
membuat pengumuman yang sama." Mahamatya mengingatkan Ashoka, "kau harus ingat
kalau kau bukan lagi orang biasa sekarang. Semua oerintah yang kau berikan pada
mereka akan di patuhi." Kau tidak akan tahu bagaimana ini bsia di salah gunakan.
Kau meminta posisi ini, tapi kau tidak mengerti tanggungjawabnya sama sekali.
Jika Samrat tahu tentang hal ini, maka dia akan terluka." Setelah berkata
begitu, Mahamatya segera pergi menenangkan warga. Siamak sangat senang karena
masalah ini akan mengalihkan perhatian semua orang, "mereka akan sibuk mengurusi
masalah ini sehingga tidak akan mengidahkan tentara Yunani yang akan datang
dengan cara mereka. Kami pasti akan berhasil merebut semuanya kembali!"
Shushim memberitahu Charu tentang Ashoka yang menyalah gunakan
haknya. Shushim dengan sengaja mengatakan hal itu di kamar Bindu sehingga dia
mendengarnya. Charu memuji Shushim yang selalu menjaga Bindu dan tidak
meninggalkan sisinya ketika dia sakit, "ayahmu sedang tidak sehat. Ashoka sudah
menyalah gunakan haknya. Jika terjaid apa-apa pada Samrat, dia pasti akan
melakukan apapun yang dia inginkan. Apakah dia sudah memberitahu rakyat Magadha
kalau Samrat Bindusara tidak punya peran lagi dalam urusan kerajaan?" Bindu
mendengar kata-kata Charu dan terlihat sangat marah.
Semua orang berkumpul diruang sidang untuk menuntut keadilan.
Ashoka coba menenangkan mereka, "aku hanya mengatakan sudut pandang ku. Aku
tidak memberikan perintah." tapi mereka tak mau mendengar. Mereka ingin bertemu
Samrat. Ashoka berkata kalau ayahnya sedang tidak sehat. Siamak berkata kalau
ayahnya butuh waktu untuk memulihkan diri, "lalu sampai kapan orang-orang ini
akan menderita kerugian?" Mereka setuju dengan pendapat Siamak dan menentang
Ashoka. Mereka berkata, "pelayan kami berhenti bekerja setelah apa yang kau
katakan. Kami ingin keputusan dalam hal ini!"
Dharma meminta Bindusara agar istirahat, "tidak baik bagimu
kalau kau bangkit." Bindu meminta Dharma memberi penjelasan pada putranya.
SHushim datang ke ruang sidang. Ashoka sekali lagi mengatakan
kalau dirinya tidak bermaksud menghasut siapapun. Aku hanya mengatakan apa yang
aku rasakan." Shushim menyela, "para pelayan itu menganggap serus kata-katamu."
Ashoka menyahut, "ini memang harapanku. Aku mendukung kata-kataku." Shushim
menanyai Ashoka, "bagaimana kau akan menentang tadisi lama? Ashoka menjawab,
"kita harus berubah seiring berubahnya waktu." Para warga tidak setuju, "dia
telah mengumumkan nya di depan semua orang." Ashoka berkeras kalau dirinya tidak
memberikan perintah.
Shushim menengahi, "aku bisa mengeri mengapa kau ingi
menghilangkan tradisi ini. Kau punya tempat spesial untuk orang-orang itu karena
kau bagian dari mereka. Karena kau juga anak pelayan!" Ashoka dengan marah
berteriak memanggil nama Shushim. Bindu mendengar dari dalam. Dia bertanya, "apa
yang telah terjadi?" Bindu memberi isyarat pada Subhrasi dan Charu. Mereka
membantu Bindu berjalan ke tahta. Dharma juga mengikutinya.
Bindu terlihat gusar. DIa bertanya pada Ashoka, "apakah ini
sebabnya kau meminta untuk menjadi Yuvraaj? kau bilang kau ingin tanggungjawab.
Apakah ini caramu melaksanakan tugasmu?" Mahamatya mengucapkan terima kasih pada
Bindu atas nama para pedangan yang datang meminta keadilan, "ketika seseorang
dengan posisi yang hebat mengatakan sesuatu maka akan di ikuti sebagai keputusan
akhir. Inilah yang sedang terjadi di sini." Ashoka membela diri dan memberikan
alasannya yang logis, "masyarakat di mana tidak semua orang di beri hak yang
sama maka itu akan memalukan masyarakat itu sendiri. Menjadikan seseorang
sebagai pelayan dan merampas haknya adalah bentuk ketidak adilan. Tradisi ini
mengisyarakat adanya poenganiaan dan melemahkan negara saja. Apakah ini bukan
tugas kerajaan untuk melindungi orang yang lemah dan miskin?" Dari luar
terdengar sorakan untuk Ashoka dan Bindusara. Semua orang merasa heran dan
segera berlari keluar.
Mahamatya mengeluh karena Ashoka telah meletakan mereka dalam
dilema, "kau samrat akan mengecewakan banyak orang hari ini jika anda tidak
melakukan apa yang di katakan Ashoka. Mereka bisa menyakiti kita juga." Shushim
membantah, "kita mendapatkan pajak dari para pedangan itu. Kita juga akan berada
dalam massalah." Achary Radha Gupta memberikan sarannya, "kita sebaiknya
menolong mereka yang di perlakukan tidak adil terlebih dahulu." Para pedanga
berkata, jika Samrat menghapus tradisi pelayan, maka mereka meminta agar hutang
mereka di bayarkan, "inilah yang akan kami lakukan, karena kami kaya."
Bindu bertanya paoda Ashoka, "apa solusinya?" Ashoka
menyarankan agar mereka membayar hutan para pelayan dengan uang kas kerajaan.
Bindu dengan kecewa berkata, "kau tidak mengeri bagaimana itu bisa mempengaruhi
kerajaan kan? Sekarang hanya ada satu pilihan!" Bindu mengumumkan
keputusannyayang menguntungkan Ashoka, "keputusan ini di ambil segera dan semua
orang harus kembali bekerja. Pekerjaan tidak boleh berhenti!"
Mahamatya bingung mengapa mereka selalu berhadapan dengan
masalah satu persatu. Charu, Shushim dan siamak menolak keputusan Bindu,
"keputusan ayah lebih di perngaruhi oleh anakmu dari pada kepentingan kerajaan."
Bindu terhuyun. Ashoka bergegas membantunya. Bindu engan marah menepis tangan
Ashoka, sambil berkata dengan nada kesal, "suatu hari nanti kau akan membunuhku.
Kau harus di hukum! Mulai sekarang kau tidak boleh memberikan saran atay
perintah dalam urusan kenegaraan. Mengambil keputusan tanpa sepengetahuan ku
akan di anggap pemberontakan." Setelah berkata begitu, Bindusara pergi ke
kamarnya. Sinopsis Ashoka Samrat episode 304 by Meysha Lestari.